bingung

98 7 0
                                    


"tunggu disini, aku ingin mengumpulkan kayu bakar" ucap javas lalu dia pergi meninggalkan gram sendirian.

Gram duduk di atas tikar sembari memakan makanan ringan, dan menatap ikan yang sangat segar dia tidak sabar untuk memakannya.

Selama javas mengambil kayu bakar, gram tidak pergi kemana-mana dia hanya duduk manis dan menunggu javas kembali

tetapi tiba-tiba ada seseorang yang melilitkan sebuah kain di lehernya, gram terkejut dan berusaha melepaskan kain itu.

gram tercekik, nafas nya sudah terasa semakin pendek mau teriak pun dia tidak bisa.

Gram melihat ada dua orang laki-laki yang memakai pakaian hitam disana, orang itu membekap gram dengan sapu tangan lalu gram tidak sadarkan diri karena di sapu tangan itu sudah tercampur obat tidur.

lalu kedua laki-laki itu membopong tubuh gram dan memasukkannya kedalam mobil, mereka membawanya ke sebuah gudang kosong.

Disana sudah ada banyak orang, mereka mengikat kedua lengan gram dan menyumpalkan mulut nya dengan kain.

Kaivand datang menghampiri gram yang sudah tidak sadarkan diri, dia tersenyum senang melihat keadaan gram yang sangat miris.

lalu dia mengambil ponsel nya dan memfoto gram.
"say chesee..." ucap kaivand.

Kaivand tertawa saat melihat foto yang dia ambil lalu kembali memasukkan ponselnya, dia mencengkram rahang gram.

"kau sangat belagu gram, tapi lihatlah siapa yang akan menang setelah ini" ucap nya.

"kau akan menangis setiap malam dan terus memanggil nama javas" lanjutnya.

Lalu kaivand melepaskan cengkramannya dan duduk di kursi membelakangi gram

"kalau dia tersadar segera beri obat tidur lagi" perintah kaivand.

"baik tuan..." jawab para penjaganya.

Saat malam harinya, gram membuka kedua matanya pandangannya sangat buran saat dia membuka matanya.

Dia melihat ada seseorang yang sedang duduk di depannya tetapi orang itu membelakanginya.

"siapa kalian" ucap gram.

menyadari kalau gram tersadar, mereka langsung menahan tubuh gram yang memberontak lalu dia kembali membekap nya dengan sapu tangan yang sudah tercampur dengan obat tidur. Perlahan-lahan gram kembali tak sadarkan diri.

Keesokan paginya kaivand kembali ke gudang itu dan langsung merogoh saku celana gram untuk mengambil ponselnya.

dia tersenyum saat melihat panggilan yang tidak terjawab dari javas.
"lihat gram, javas sedang mencarimu"

Dia membuka chat javas, dan mengirimkan foto gram dan tidak lama kemudian javas membaca nya lalu menelponnya.

"ingin mengucapkan sesuatu gram? Haha" ucap kaivand menunjukkan layar ponselnya.

Kaivand mendiamkan panggilannya dan setelah panggilan itu berakhir dia mengirimkan pesan pada javas.

Lalu setelah itu dia pergi menunggu di tempat lain sampai javas datang kesana.

*******************

Gram terbangun dan dia sudah ada di ranjang rumah nya, perlahan-lahan gram bangun tetapi kepalanya sangat pusing. Dia memegangi leher nya yang terasa perih

"aaww.." rintih gram.

gram melihat sekeliling kamar nya mencari keberadaan javas, lalu dia turun dari ranjang berjalan keluar rumah.

"javas.." panggil gram.

Gram sudah cari setiap ruangan di rumah, tapi javas tidak ada hanya ada dirinya di rumah.

Gram duduk di sofa sambil termenung mencoba untuk mengingat apa yang terjadi kemarin.

gram tersadar kalau kemarin ada beberapa orang yang mencoba untuk menculik nya dan setelah itu dia tidak sadarkan diri karena di bekap.

"kemarin, siapa yang menculikku dan bagaimana aku bisa ada disini" ucap gram bingung.

gram berpikir apa javas masih ada di pantai dan sedang kebingunga mencari nya yang sempat hilang.

Dia meraih ponsel nya dan menelpon javas tetapi nomor nya tidak aktif, gram mengelus lehernya yang semakin terasa sakit

"aargh ini sakit sekali" ringis gram lalu dia berjalan kearah cermin.

gram melihat bekas lilitan kain yang memerah di lehernya, bukan hanya leher saja badannya pun terasa sangat sakit.

"aku minta tolong saja dengan man" ucap gram lalu dia bersiap-siap untuk menemui man.

Dia pergi ke kantor dan menemui man di ruang kerjanya lalu dia duduk di hadapan man.

"man, apa kau tau javas pergi kemana?" tanya gram.

"aku tidak melihatnya belakangan ini, oiya gram apa kamu tau kenapa javas mengundurkan diri?" ucap man, dan membuat gram bingung.

"javas mengundurkan diri?" tanya gram.

"iya, kemarin pak surya memberitahu ku kalau javas mengundurkan diri dari pekerjaannya" ucap man, lalu dia membuka laci dan mengeluarkan sebuah surat.

"ini surat pengunduran dirinya" ucap man

Gram pun langsung mengambil surat itu dan membacanya, di surat itu bertuliskan kalau javas mengundurkan diri disana juga tertera tanda tangan dari javas.

"ini aneh sekali" ucap gram.

"kenapa?" tanya man.

"kemarin itu aku sedang berlibur ke pantai dengannya, tetapi tiba-tiba ada seseorang yang menyerangku dan menculikku tapi setelah itu aku kembali ke rumah"

"dan sekarang aku tidak tau keberadaan javas dimana, rasanya tidak mungkin kalau javas membuat surat ini dan mengundurkan diri nya karena ini adalah pekerjaan yang sangat dimimpikannya kan" lanjut gram.

"benar, aku juga tidak percaya kalau javas mengundurkan dirinya" jawab man.

"tenang gram aku akan bantu menyelidikinya" ucap man.

"terimakasih man" jawab gram.

Gram sudah menelpon orang tua javas untuk menanyakan keberadaannya tapi mereka tidak tau, gram bingung karena javas menghilang seperti di telan bumi

JAVASGRAM 2[end√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang