apa rencananya?

106 11 0
                                    

Beberapa pekerja nya berhasil mencari semua tentang kehidupannya, kelebihannya dan juga kelemahannya gram.

"semua nya ada di berkas ini tuan" ucap nya memberi berkas kepada kaivand.

"oke.." jawab kaivand lalu menerima berkas tersebut, lalu pekerja nya pergi meninggalkan kaivand sendiri.

Dia membuka berkas nya dan melihat apa yang tertera disana, lalu kaivand memiringkan senyumannya
"nyatanya dia seorang sarjana" ucap kaivand.

"kelahiran, 10 februari 1997" lanjut kaivand.

Lalu dia menemukan sesuatu yang sangat menarik tentang keluarga nya gram, rencana licik pun muncul di pikirannya.
"nyatanya kau membangkang orang tua mu gram" ucap nya.

Kaivand menaruh kembali semua berkas-berkas itu kedalam amplop dan menempuk kedua tangannya, lalu salah satu pekerjanya pun datang menghampirinya.
"segera urus penerbangan ku ke kota ***, sekarang!" perintahnya.

"baik tuan" jawabnya lalu pergi.

Kaivand bangun dari duduk nya dan bersiap-siap untuk segera pergi, saat di depan pintu semua penjaganya sudah menyiapkan sebuah mobil untuk nya tetapi javas datang.

"pak javas" ucap kaivand dengan tersenyum, lalu berjabat tangan dengannya.

"saya kesini hanya memastikan saja, anda tidak apa-apa kan? tidak ada yang datang mengancam anda?" tanya javas.

Kaivand menggeleng kepala nya
"tidak ada pak semua nya aman, terimakasih penjagaannya" jawab kaivand.

"ee silahkan masuk pak" ucap kaivand mempersilahkan javas untuk masuk kedalam rumahnya.

Javas menggelengkan kepala nya
"tidak, terimakasih saya tidak akan lama kok. ngomong² anda ingin kemana?" ucap javas.

"saya ingin pergi ke *** untuk bertemu dengan klien" jawab kaivand.

"benarkah?, kebetulan kampung halaman kekasih saya disana" ucap javas, mendengar itu kaivand berpura-pura terkejut karena sebenarnya dia sudah tau.

"benarkah? disana itu bagaimana? Banyak klienku bilang disana itu sangat indah dan bagus untuk tempat menenangkan diri saat stres karena pekerjaan" ucap kaivand, mendengar itu javas terdiam karena dia tidak pernah pergi kesana bahkan javas tidak pernah bertemu dengan orang tua gram.

Javas menggaruk tengkuknya kebingungan
"eee saya tidak pernah kesana, kalau begitu saya pamit semoga perjalanan anda aman terkendali" ucap javas.

"terimakasih pak" jawab kaivand membalas jabatan tangan javas, lalu javas pergi dan kembali ke mobilnya.

Javas masuk kedalam mobil dan mencium kening gram
"maaf menunggu lama" ucap javas.

"rumah nya sangat besar tidak heran kalau dirampok" ucap gram menatap rumah itu dari balik jendela mobil.

"oiya gram kapan kamu akan mengajak ku untuk bertemu dengan orang tua mu" ucap javas, mendengar itu gram terdiam dia berusaha untuk mencari alasan.

"ee aku tidak tau, mereka itu jarang ada di rumah" jawab gram.

"ohh kalau begitu kita berlibur ke kampung halamanmu saja" ucap javas.

"kenapa mendadak sekali, aku kan harus mengawasi bengkel" ucap gram.

"soal itu aku bisa serahkan ke manager bengkel" jawab javas.

"tidak baik menyuruh orang, karena aku pemilik bengkel ini jadi aku yang harus bertanggung jawab lagian kita juga sudah banyak berlibur lain kali saja ya" jawab gram, mendengar itu javas merasa kecewa tapi dia hanya bisa menerimanya.

JAVASGRAM 2[end√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang