beberapa hari kemudian kasus nya pun selesai, dalam beberapa hari ini javas benar-benar menjaga jarak dengan kaivand.
Kaivand terus saja mencoba untuk mendekati javas tapi hal itu sia-sia, javas terus mencampakkannya
Hari ini persidangan dan kaivand pun menghadirinya, dari kejauhan kaivand datang dengan pakaian yang sangat rapi
"selamat siang pak" sapa kaivand, javas pun membalas jabatan tangan nya.
setelah itu persidangan pun dimulai, hakim pun sudah mengumumkan hukuman untuk para penjahat nya.
Setelah selesai javas bergegas untuk pergi dan kembali ke rumah, dari kejauhan kaivand berlari sembari memanggil nama javas.
"pak.." panggil kaivand, javas pun menghentikan langkah nya dan menoleh ke belakang.
"saya ingin mengundang anda untuk makan siang bersama, kalau anda tidak keberatan saya ingin anda hadir" ajak kaivand.
"maaf pak tapi saya tidak bisa" tolak javas dan lalu pergi.
"saya mengajak pak surya, pak man dan beberapa polisi juga" lanjut kaivand.
Javas terdiam dia sangat bimbang, lalu dia menghela nafas nya dan berbalik
"baik saya ikut" jawab javas.Mendengar jawaban javas, kaivand tersenyum sangat lebar dan sangat senang javas menerima ajakannya.
"mari pak" ucap kaivand berjalan di depan javas untuk menuntunnya.
Di depan kantor sudah ada pak surya, man dan beberapa polisi yang sedang menunggu nyatanya apa yang diucapkan kaivand benar-benar bukan bohong.
"aku sangat terkejut dia mengundang kami untuk makan siang" bisik man kepads javas.
"ya mungkin dia ingin merayakan keberhasilan kasusnya" jawab javas.
Man mendelikkan matanya malas, dia sangat kesal dengan teman nya ini yang sama sekali tidak menyadari kelicikan kaivand.
"ku yakin ini adalah rencana nya agar kau bisa menerima ajakan makan siang nya" ucap man.
"sudahlah man, berhenti membicarakan orang" ucap javas dan langsung masuk kedalam mobil
Man pun ikut masuk kedalam mobil nya dan mereka semua pergi ke salah satu restauran yang cukup besar.
Mereka semua makan siang di meja makan yang panjang, terdapat beragam makanan yang tersedia di atas meja.
Setelah selesai makan siang mereka semua bubar dan pergi ke rumah mereka masing-masing, javas berjalan kearah mobil nya dan lagi-lagi kaivand menghampirinya.
Javas menghentikan langkah nya dan menghela nafas nya dengan sangat kasar lalu dia berbalik.
"bingkisan untuk anda" ucap kaivand memberikan totebag ke javas.
"maaf pak saya tidak bisa menerimannya"tolak javas.
"saya mohon terima ini pak, ini tanda terimakasih saya untuk anda" ucap kaivand yang masih memaksa.
"saya tidak perlu hadiah apapun pak, ini sudah jadi tugas saya" ucap javas.
"terimakasih" lanjut javas dan lalu pergi.
Kaivand memerhatikan kepergi javas dan tersenyum licik
"kau sangat pintar gram" ucap kaivand."setelah ini aku akan membuatmu menangis" ucap kaivand terbesit rencana licik di kepalanya.
Javas sampai di rumah dan langsung mencari gram, gram sedang santai di kamar melihat itu javas langsung membantingkan badannya ke ranjang dan memeluk gram dengan sangat erat.
"kenapa pulang nya lama?" tanya gram.
"aku pergi makan siang dlu tadi" jawab javas
"dengan kaivand ya?" tanya gram yang sudah mengira itu adalah dia.
"iyaa, tapi disana juga ada man dan pak surya" jawab javas.
"oh, bagus kalau gitu" jawab gram.
Javas tersenyum dan mempererat pelukannya, dia mendusal kan kepala nya di dada bidang sang kekasih.
"kamu kangen denganku tidak?" javas mendongakkan kepala nya dan bertanya ke gram."aku kan setiap hari bertemu dengan mu" jawab gram.
"kalau dengan si junior?" bisik javas tepat di telinganya.
Mendengar itu seketika jantung gram berdegug dengan sangat cepat, dan keringat dingin mulai bercucuran. Gram menelan slavinanya gugup
"kita lakukan itu nanti saja" ucap gram.
Mendengar jawaban gram, javas sangat kecewa dan langsung merengek padanya
"kenapa tidak sekarang saja, kenapa harus tunggu nanti" ucap javas."katanya kita akan berlibur ke pantai, kita lakukan disana saja" jawab gram.
"apa kamu tidak kasihan dengannya?" ucap javas dan menunduk melihat gundukan di balik celananya.
Gram menatap javas, sebenarnya dia merasa kasihan kalau javas harus menahannya bahkan saat mereka bertengkar dan gram terus mendiaminya.
gram mengetahui javas melakukan nya sendiri saat di kamar mandi, dia merasa sudah sangat kejam dengan javas.
"yasudah" ucap gram, mendengar itu javas senang.
"benar?" tanya javas untuk memastikan lalu gram menganggukkan kepalanya.
Javas langsung mencium bibir gram dan melumatnya, gram pun membalas lumatan javas yang sangat nafsu itu.
Javas membuka jaz dan kemeja nya kini dia sudah bertelanjang dada, javas beralir ke leher jenjang gram dan meninggalkan jejak merah disana.
Javas membuka pakaian gram dan melahap dada nya yang sangat menggoda javas, dia terus menciuminya dan melahap nipple gram.
Javas melepaskan celana dan cd gram, lalu mencengkram kedua paha nya dan membukanya dengan lebar.
javas semakin nafsu saat melihat dinding anal milik gram yang berkedut, di tambah desahan gram yang sangat menggoda.
javas melepaskan celananya dan cd nya, dia mengelus junior nya dan memasukannya kedalam hole milik gram dan menghentakan pinggulnya.
"aaahhhh..." desah gram.
Javas terus memaju mundurkan pinggulnya, junior nya sudah masuk kedalam lobang anal gram yang basah dan terasa hangat.
gram mendongak dan memejamksn kedua mata nya menikmati junior javas yang sudah ada di hole nya, gram melingkari kedua lengan nya di leher javas sembari menggeram kenikmatan.
Satu jam kemudian, javas terbaring di ranjang dengan tubuh yang sudah berkeringat dada nya naik turun dengan sangat cepat karena aktivitas tadi cukup menguras tenaga.
Javas melirik gram dan tersenyum lalu dia mengkecup bibir gram dengan lembut.
"terimakasih gram" ucap javas."besok kita akan berangkat ke pantai, aku sudah mengambil cuti untuk beberapa hari"ucap javas, lalu gram menganggukkan kepalanya senang.
gram senang karena mereka kembali berlibur, karena belakangan ini selalu membuatnya sakit kepala entah itu masalah orang tua nya dan masalah kaivand.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAVASGRAM 2[end√]
RandomAREA BOYS LOVE ⚠ hidup javas dan gram selalu harmonis tidak pernah ada masalah yang datang ke kisah cinta mereka, hingga suatu saat javas menangani sebuah kasus pencurian di sebuah rumah yang cukup besar milik seorang pengusaha kaya yang sangat berk...