jauhi kaivand

103 9 2
                                    

Selesai bermain mereka kembali ke bengkel dan langsung masuk kedalam kantor.

"ni mac, es krim untukmu" ucap javas.

"wii makasih jav" ucap mac senang saat di beri es krim.

Gram memasukan banyak es krim kedalam pendingin untuk para karyawan, tiba-tiba seorang laki-laki masuk kedalam kantor.

"pak kaivand" ucap javas, mendengar nama itu gram langsung menoleh ke arah pintu.

"dia seperti hantu, selalu saja muncul" bisik gram dan menatap kaivand dengan sinis.

kaivand membawa totebag di lengan nya lalu memberikannya kepada javas, javas menerimanya dengan kebingungan.

"apa ini pak?" tanya javas.

"itu kemeja dan jaz bapak, saya sudah mencucinya" jawab kaivand.

javas baru ingat kalau semalam dia memakai baju kaivand, dan lupa membawa kemeja dan jaz nya.

"oh terimakasih pak, tapi baju anda belum saya cuci" ucap javas.

"tidak apa-apa anda bisa kembalikan kapan saja" jawab kaivand.

gram berjalan dan langsung duduk di samping javas dengan merangkul nya, lalu dia menatap kaivand dengan tatapan tajam

"anda ingin es krim pak?" tawar javas, gram mencubit perut javas dan menatap nya.

"oh boleh-" jawab kaivand tapi terpotong dengan gram.

"maaf tapi saya hanya beli untuk karyawan tidak ada es krim lebih" ucap gram.

kaivand terdiam dia sangat kesal karena gram berani menyudutkannya, tapi dia sudah membuat rencana yang akan membawa javas pergi dari nya.

"kalau begitu saya pamit kebetulan mobil saya sudah selesai di perbaiki" ucap kaivand dan langsung pergi.

Gram tersenyum menatap kepergian kaivand lalu kembali memasang wajah datar saat dia sudah benar-benar pergi.

"kenapa kamu seperti itu gram?" tanya javas.

"kita cuma beli buat karyawan, benar kan?"

"kalau misalnya kurang bagaimana?" lanjut gram.

"apa kamu tidak liat dia itu mencoba untuk mendekati kamu" ucap gram kesal.

"maksudnya?" tanya javas tidak mengerti dengan omongan gram.

"dia itu suka dengan mu, apa kamu tidak lihat?" tanya gram.

"sikap nya normal dia tidak genit dengan ku" jawab javas dan membuat gram semakin kesal.

"pokoknya aku mau kamu menjauhi nya" ucap gram.

"tapi gram-" ucap javas terpotong.

"ingat dengan taruhan nya" jawab gram dan langsung pergi keluar.

Javas menghela nafas nya melihat kelakuan gram yang terus saja mengambek, dia tidak mengerti kenapa gram menjadi kekanak-kanakan seperti ini.

"apa tadi dia terlihat suka dengan ku?" tanya javas kepada mac tentang sikap kaivand.

mac menggelengkan kepalanya
"tidak" jawabnya.

"yasudah aku pulang dulu" ucap javas dan langsung berjalan keluar

Javas masuk kedalam mobil, disana sudah ada gram dia terus diam tanpa mengatakan apapun.

"kamu ingin aku menjauhinya?" tanya javas tapi gram tidak menjawabnya.

"oke aku akan lakukan" lanjut javas, mendengar itu gram langsung cepat menatap javas.

"benarkah?" tanya gram, javas menganggukkan kepalanya.

gram sangat senang dan langsung memeluk javas dengan sangat erat
"makasih" ucap gram.

Jujur tantangan ini sangat berat baginya, bagaimana bisa javas menjauhi rekan kerja nya jika hubungan mereka tidak baik pekerjaan tidak akan berjalan lancar

JAVASGRAM 2[end√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang