Chapter 20 • Rooftop

22 4 0
                                    

Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading~

+
+
+

Kenan hanya bisa terkekeh geli melihat gadis yang sangat keras kepala itu tengah duduk dengan kepala mendongak ke arah langit. Tidak habis pikir ia bisa menemui gadis yang begitu sulit diatur.

Kakinya berjalan mendekat lalu tangannya menyampirkan sebuah selimut ke bahu gadis itu.

"Pantat lo bisulan ya? Makanya gak mau duduk anteng di bangkar?" Ucapnya lalu berdiri di belakang Ocha.

Sementara Ocha hanya melirik tidak suka.

Jelas. Memang ada yang suka dengan kehadiran manusia satu ini?

Hanya orang gila yang suka.

Lagipula, dari banyaknya benua, bagaimana bisa sih dia tahu Ocha berada dimana sekarang.

"Gue heran deh, kenapa lo gak bisa duduk anteng di dalam kamar inap coba?" Tanya Kenan, "Oh gue tau. Kecil lo pasti gak pernah main petak umpet kan? Makanya puber lo kebablasan gini sampai ngajak semua orang main petak umpet,"

Ya, seperti yang diharapkan. Tentu saja tidak ada jawaban.

Justru kalau ada jawaban itu Kenan yang bisa kaget terjungkal terpeleset terbanting nanti.

"Dan lagi, gimana caranya lo bisa sampai ke atas sini coba? Perasaan kemarin lo hampir sekarat, kok bisa sekarang manjat ke atas sini? Mana bekal lo cuma baju rumah sakit lagi. Gak pakai sandal pulak," Kenan menelisik Ocha sambil menatap heran.

Bagaimana tidak, mereka sedang berada di atap rumah sakit sekarang. Rooftop rumah sakit lebih tepatnya. Dan tebak gadis itu sedang duduk dimana?

Yup benar. Gadis itu sedang duduk di pinggiran rooftop.

Benar-benar di pagar pembatas hingga kakinya menjuntai bebas di atas gedung rumah sakit.

Agak ngeri. Makanya Kenan tidak berani duduk di samping Ocha.

Bayangkan saja, ini rumah sakit besar dengan total keseluruhan 25 lantai. Lalu bayangkan saja kalau misal bulu hidungnya keseleo, bisa wassalam dia.

Nyawa taruhannya.

Memang, tadinya perawat bilang kalau Ocha izin untuk pergi ke taman selama 10 menit untuk mencari angin segar. Tapi nyatanya sampai empat jam kemudian gadis itu belum kembali dan lagi-lagi membuat keributan.

MONOKROM : Epoch Of AvoshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang