Dua hari Gala dirawat di rumah sakit dan kemarin Dia di perbolehkan pulang oleh Dokter.
Asha dan Gara sudah duduk di meja makan dengan setelan seragam rapi, berbeda dengan Gala yang terlihat baru turun dari kamarnya.
"Abang, hati-hati. " Peringatan Asha saat Gala dengan kasar menjatuhkan pantat nya di kursi.
"Makasih, Cantik." Ucap Gala sambil beranjak dari tempat duduknya untuk mengecup kening adiknya lalu kembali duduk.
"Makan yang bener, gausah ganggu Tuan Putri." Peringatan Gara.
Asha tersenyum kecil melihat wajah masam Gala karena ucapan Gara tadi.
"Padahal gue udah kangen banget sama Asha, Gar." Gerutu Gala.
Pasalnya dia memang sudah dua hari tidak menghabiskan banyak waktu dengan Asha, karena dia harus terbaring diatas brankar rumah sakit."Siapa suruh berantem." Sahut Gara dingin.
"Ca, lihat tuh Abang galak banget." Adu Gala pada Asha.
"Enggak, Abang Gal emang nakal." Jawab Asha membuat Gala menekuk bibirnya sedangkan Gara tersenyum kecil mendengar jawaban Asha.
"Tuan putri emang pinter, tos dulu sama Abang." Puji Gara, lalu menjulurkan tangannya yang terkepal kearah Asha lalu dibalas Asha dengan ceria.
"Kita makan setelah itu langsung berangkat."
Titah Gara membuat ruangan seketika hening, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.Berselang sekitar 10 menit, Asha dan Gara bersamaan meletakkan alat makannya, pertanda mereka sudah selesai.
"Udah selesai Abang, ayo langsung berangkat." Ajak Asha pada Gara.
"Lah gue gimana?" Tanya Gala dengan ekspresi melas yang membuat Gara menatap jijik kearahnya.
"Jaga rumah, bantu bibi beresin ni meja juga gapapa." Jawab Gara tanpa dosanya.
"Gue sama Asha berangkat dulu, Lo gausah Sekolah dulu, lihat noh muka lo yang jelek udah kaya zombie." Lanjut Gara sambil menunjuk muka Gala yang di hiasi dengan beberapa lebam menggunakan dagunya.
"Apaan lo Gar, kalau Gue jelek berarti lo juga iya. Jangan lupa, lo sama gue kembar." Bantah Gala tidak Terima di ejek jelek.
"Ck. Kembar? Ogah banget punya kembaran kaya lo." Cibir Gara.
"Udah Abang ga perlu ngeladenin Abang Gal, ga penting." Ucap Asha membuat Gala seketika memelototkan matanya.
"Ca, tega banget lo sama Abang sendiri." Melas Gala.
"Udah ya, Abang ga perlu banyak bicara. Abang Gal harus istirahat, Abang Gar biar sekolah sama Asha dulu." Bujuk Asha dengan lembut, lalu menggandeng lengan Gara dan keluar dari rumah.
"Assalamu'alaikum Abang jelek." Teriak Asha dari luar, di akhiri dengan tawa gelinya. Dia sudah bisa membayangkan bagaimana ekspresi kesal Gala disana.
"Assalamu'alaikum adek jelek. Jaga rumah, jangan sampai harta gue ada yang nyuri." Teriak Gara ikut-ikutan.
Si kutub ini, ikut menistakan adiknya?
"Wa'alaikumussalam." Jawab Gala terpaksa.
"Nggak adek nggak Abang sama aja." Gerutu Gala sepeninggal kedua saudaranya.
"Sama-sama suka nistain gue." Lanjutnya.
"Bibi." Teriak Gala memanggil ART-nya.
"Iya den." Sahut Bi Rahma dari dapur.
"Minta tolong, Gala buatin teh anget satu sama cemilan ya Bi, bawain ke kamar nya Gala ya."
"Siap den, bibi buatin dulu." Jawab ART-nya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATMAJA (On Going)
Novela JuvenilPLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! Awal awal emang gaje sih, tapi Insyaa Allah kelanjutannya layak dinikmati. ______________________ Bercerita tentang Varesha Diva Atmaja, Satu-satunya anak perempuan dari keluarga Atmaja. Sosok gadis yang selalu ceria da...