1. Atmaja

68 5 0
                                    

Seorang gadis cantik dengan kaus lengan pendek berwarna putih, dibalut dengan jaket denim sebagai luarannya, di padukan dengan celana jeans dan sneakers putih, sedang tersenyum ceria kepada seorang lelaki yang ada di depannya.

"Abang Gal, Caca mau ikut" Serunya dengan girang kepada lelaki bertubuh atletis yang merupakan kakaknya.

Gala berdecak "Minta izin sama abang Gar dulu." Ucapnya, membuat sangat adik mengerucutkan bibir. Karena notabenenya kakak pertamanya itu sngat posesif dan tidak menyukai pertarungan apalagi kebisingan.

"Caca nggak berani, " Cicit Asha pelan.
"Abang dong yang izinin ke Abang Gara," Lanjutnya dengan puppy eyes andalan.

"Abang ga mau," Tolak Gala cepat.
"Nanti malah Abang yang kena marah," Sambung Gala.

" Yaudah deh Caca izin sendiri," Putus Asha kemudian.
"Tapi kalau di bolehin Abang Gar, Abang Gal beneran ajak Caca ya. "

"Iya," Jawab Gala.

Asha berjalan menemui Gara di kamarnya yang sedang sibuk dengan laptop.
Di belakang Asha sudah ada Gala yang cengar-cengir sendiri, karena membayangkan nasib Asha setelah ini. Pasti anak itu akan terkena pelototan tajam dari kakak tertua dan berakhir menangis di pelukannya.

Di hadapan musuhnya Gala pasti akan menunjukkan wajah kejam dan tanpa perasaan, berbeda jika Ia hanya bersama teman-teman nya dan lebih parah jika dia berada di rumah pasti jiwa tengil dan sengklek nya akan memusingkan banyak orang.

"A-abang," Panggil Asha takut-takut.

"Hm," Sahut Gara tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya.

"Caca, em... Caca mau minta izin," Ucapnya dengan gugup.

" Kemana? " Tanya Gara. Kali ini dia menatap adik perempuan nya. Manik mata tajam milik Gara mengunus mata lentik milik Asha.

"Ikut abang Gal," Jawabnya Asha.

Tatapan teduh tadi seketika menjadi dingin, Gara sudah tahu hari ini Gala dan teman gang-nya akan melakukan duel dengan gang musuh di Gang Rayon.

"Nggak!" Ucap Gara dingin. Pandangannya kini berpindah pada sosok di belakang Asha yang memiliki muka mirip dengannya. Gala yang mendapatkan tatapan intimidasi dari Gara menggelengkan kepalanya dan berkata 'bukan gue yang ajak' tanpa suara.

"Abang sekali aja ya.. " Rengek Asha berusaha membujuk es balok di depannya.

"Sekali abang bilang nggak ya nggak!" Ucap Gara dengan intonasi tenang, namun, penuh penekanan.

Mata Asha berkaca-kaca dia berbalik langsung berhadapan dengan Gala, tanpa aba-aba Asha langsung memeluk dan menumpahkan tangisannya di dada bidang Gala. Gala membalas dekapan adiknya dan mengusap-usap punggung Asha, sesuai dugaan Gala, Asha pasti akan langsung menangis padanya seperti kejadian sebelum-sebelumnya.
Gala merasa tidak tega pada Asha, dia merubah atensi kepada saudara kembarnya yang kini kembali fokus pada layar laptop.

"Ekhem" Gala berdehem pelan.
"Bang" Panggil Gala, biasanya dia memanggil Gara dengan embel-embel Abang hanya jika ada maunya.

"Hm," Sahut Gara malas. Sudah faham dengan gelagat kembarannya.

"Izinin ya.., kasihan," Ucap Gala sambil memandang Asha di akhir kalimat nya.

Gara menghembuskan nafas kasar, setelah tragedi meninggalnya kedua orang tua mereka delapan tahun yang lalu, Gara dituntut oleh keadaan untuk menjadi lebih dewasa, apalagi dia adalah saudara tertua, meskipun dia dan Gala lahir tidak berselang lama, tetap saja tanggung jawab Gara lebih besar.
Dulu saat Gara berusia sepuluh tahun kedua orang tua  mereka di renggut secara tiba-tiba dan dalam waktu yang bersamaan.
Mereka bertiga hidup dalam asuhan nenek dan kakek mereka, setelah Gara dan Gala duduk di kelas sebelas mereka memutuskan untuk tinggal sendiri di rumah mereka atau lebih tepatnya rumah peninggalan mendiang kedua orang tua mereka, pada usia tujuh belas tahun itu mereka berdua memutuskan untuk terjun kedunia bisnis meski tidak sepenuhnya, karena mereka masih harus fokus pada sekolah. Saat ini Kantor mereka masih di bawah pimpinan kakek mereka, nanti jika usia mereka sudah cukup untuk mengemban usaha, saham perusahaan akan dibagi dua dan perusahaan secara penuh akan menjadi hak mereka.

ATMAJA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang