7. Kenyataan

28 5 1
                                    


Jangan lupa vote dan komen nya bestii.

Baca bab enam dulu kalau lupa alurnya.

Happy Reading All

Happy Reading All❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7. Kenyataan

Gala dan Asha kini duduk diruang tamu sambil menunggu kepulangan Gara.
Asha bersandar di dada bidang Gala, dengan Gala yang sibuk mengelus surai hitam Asha sambil sesekali mengendus aroma strawberry yang menguar dari rambut Asha.

"Abang, Asha boleh tanya, nggak?" Tanya Asha meminta persetujuan. Ada sedikit hal yang mengganggu pikirannya.

Gala memicingkan matanya sebentar, ada yang aneh, "Tunggu-tunggu, kenapa nyebutnya Asha, biasanya Caca?"

Asha nyengir, "Nggak papa, cuma pengen nyebut gitu."
"Jadi boleh tanya, nggak?"

"Tanya apa, Tuan Putri?" Tanya Gala balik dengan panggilan favoritnya.

"Abang jangan marah ya."

Gala menggeleng, "Enggak, emang mau tanya apa, hm?"

Asha terlihat sedikit menimang-nimang pertanyaannya, "Abang kenapa kaya benci banget sama Kak Cakra?"

Gala sudah bisa menebak, bahwa pertanyaan Asha pasti tidak jauh-jauh dari Cakra, "Abang nggak benci, cuma nggak suka aja."

Asha mencebik, "Sama aja Abang."

"Nggak sama. Abang cuma nggak suka sama dia, tapi, kalau dia, beneran benci sama Abang, banget malah," Jelas Gala.

"Kenapa?" Tanya Asha penasaran.

"Pengen tahu ceritanya?" Tanya Gala balik.

Asha mengangguk penuh antusias.

"Tapi setelah tahu cerita ini, janji sama Abang, jangan benci ataupun marah sama siapapun," Pinta Gala sambil mengacungkan jari kelingking nya.

"Janji." Asha menautkan jari kelingking miliknya dengan milik Gala.

'Mungkin ini udah waktunya, sorry Gar, ini demi kebaikan kita semua' Batin Gala.

"Dulu lo lebih deket sama Gara daripada sama gue," Papar Gala, memulai ceritanya.

Asha sedikit terkejut dengan fakta itu, niatnya ingin bertanya, tapi, dia urungkan. Dia akan mendengarkan penjelasan Gala terlebih dahulu.

"Tapi, ada sebuah kejadian yang membuat semuanya berubah," Lanjut Gala.

"Suatu hari kita-lo sama gue, berangkat sekolah naik mobil berdua. Lo masih kelas 3 SMP, sedangkan gue, kelas 1 SMA. Gara waktu itu di Korsel karena pertukaran pelajar, selama tiga bulan."
Gala menjeda ucapannya sebentar, dia menatap Asha yang sangat serius mendengarkan ceritanya, ternyata selama hampir dua tahun dari kejadian, ingatan Asha belum kembali sedikitpun.

Gala kembali melanjutkan ceritanya, berharap semoga saja Asha bisa sedikit-sedikit mengingatnya, "Waktu itu kita baru mau belok keluar komplek, tapi, malangnya, ada sebuah mobil dari arah barat yang melaju dengan cepat sehingga, kecelakaanpun tidak bisa dihindari."

"Mobil itu nabrak mobil kita dengan keras. Untungnya gue nggak papa tapi nggak dengan lo."

"Lo koma selama tiga minggu, Ca. Karena benturan yang keras di kepala lo, ngebuat lo amnesia. Lo balik, tapi, nggak sama ingatan lo."

Kepala Asha berdenyut, serasa dejavu dengan cerita Gala. Ada bayangan-bayangan aneh yang melintas di kepalanya.
Kepalanya pusing namun, masih bisa dia tahan. Dia ingin mendengarkan cerita dari Gala seluruhnya.

Gala terlihat khawatir dengan kondisi Asha, "Lo nggak apa-apa?" Tanya Gala.

Asha hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Waktu itu Gara baru di bulan pertamanya di Korsel. Waktu gue ngabarin dia tentang keadaan lo, dia sedih banget, dia sayang banget, Ca, sama lo. Dia minta gue buat selalu jagain lo. Dari gue yang suka keluyuran, jadi diem anteng dirumah."

"Terus, hubungannya sama Kak Cakra, apa?" Tanya Asha penasaran.

"Yang nabrak kita mama nya Cakra. Saat akan di bawa kerumah sakit, Mama nya Cakra udah nggak bernyawa."

"Sejak hari itu Cakra benci banget sama gue, dia nganggep nya, gara-gara gue Mama nya nggak ada. Alasan gue ngelarang lo deket-deket sama dia, karena, gue takut dia ngedeketin lo, cuma karena pengen balas dendam sama gue."

Asha menegakkan tubuhnya, menatap mata elang yang tepat berada di hadapannya, "Kak Cakra pernah cerita sama Caca, kalau orang tuanya nggak pernah nganggap dia ada, karena dia anak yang nggak di inginkan."

Alis Gala menaut, "Maksudnya?" Tanya Gala tidak mengerti.

"Papa sama Mama Kak Cakra ddi jodohin, setelah Kak Cakra lahir, mereka memutuskan untuk bercerai. Kak Cakra tinggal sama orang tua dari Papa-nya, tapi, karena mereka kebanyakan nuntut, Kak Cakra muak, dia memutuskan untuk pergi dari rumah itu."

"Sekarang Kak Cakra tinggal sama Nenek dan Kakek nya yang dari Mama nya, mereka baik, dan sayang banget sama Kak Cakra, tapi, nenek nya udah meninggal waktu Kak Cakra baru naik SMA."

Gala mematung, dia tidak menyangka jika kehidupan seorang leader Red Devil yang terkenal kejam begitu gelap. Hampir sama dengan jalan hidupnya, tapi, Cakra jauh lebih sakit.

Asha memegangi kepalanya yang berdenyut, membuat Gala segera mengakhiri keterkejutannya dan berganti menjadi rasa khawatir yang sangat.

"Ca, lo kenapa?" Tanya Gala khawatir.

"Abang, pusing," Keluh Asha. Rasa pusing di kepalanya semakin menjadi.

"Kerumah sakit, ya?" Gala sudah kepalang panik, dia takut jika terjadi apa-apa pada Asha-nya.

"Abang Gar," Racau Asha, memanggil nama Gara.

"Iya, bentar lagi Abang Gar kesini."
Gala memegangi tubuh Asha yang sebentar lagi oleng, dia juga bingung harus berbuat apa sekarang.

Asha meracau tidak jelas, dia memejamkan matanya menahan pusing yang menghujam kepalanya, kesadaran nya kian menipis.
"Kak--Cakra, ba--ik a-bang," Ucapnya diambang kesadaran.

Gala hanya diam, dia tidak tahu kalimat apa yang pas untuk menanggapi Asha dalam keadaan seperti ini.

"Abang pusing," Racau Asha.

"Kerumah sakit ya, Ca," Bujuk Gala lagi.

Asha menggeleng, setelah itu dia ambruk kepelukan Gala.

"Ca, Bangun Asha," Panggil Gala kepalang khawatir. Dia mengangkat Adha ke gendongannya bersiap membawa Asha ke mobil.

"Paman siapin mobil," Teriak Gala pada sopirnya.

"Iya den," Sahut Paman Beni.

Diambang pintu, Gala berpapasan dengan Gara yang baru datang, " Kenapa?" Tanya Gara dengan raut cemas, yang tidak bisa di sembunyikan.

"Ntar gue jelasin, sekarang kerumah sakit dulu."

Gala mempercepat jalan nya kearah mobil, dia dan Asha di bangku penumpang, sedangkan Gara menyetir mobil.

_____________________________________________

Hallo Bestiii..
Gimana kabarnya semua? Semoga sehat selalu ya.

Pengumuman sedikit,
Bagi yang udah pernah baca part perkenalan, sekarang diganti jadi prolog ya, bisa tong dibaca kembali, biar tahu prolognya.

Jangan lupa follow akun instagram ini :
@aingmnsia.wpku

Biar dapat info terbaru dan bisa seru-seruan disana.

LoveyuAll❤ Bestii-bestii aku

Sekian Terima vote⭐

ATMAJA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang