2. Dragon

46 6 0
                                        

Sesampainya Gala dan Asha di base camp gang Dragon, mereka langsung disambut oleh 70 orang anggota, sebenarnya gang Dragon memiliki 320 anggota yang tersebar di berbagai daerah, dan 5 diantaranya anggota inti.

Dimulai dari Putra Patih Pangestu, happy virus- nya Dragon atau lebih tepatnya raja diantara raja-raja orang gila.

Ada juga Vian Rajendra, buaya berwujud manusia dengan segala gombalan recehnya.

Yaksa Dwipangga, perpustakaan berjalan yang penuh dengan wibawa dan kebijaksanaannya.

Alfa Pratala Bumantara, batu bernyawa dengan kegeniusan yang tidak ada tandingan nya, berbeda dengan saudara kembarnya.

Anca Moruta Bumantara atau lebih di kenal dengan sebutan Ana. Pemilik suara toa yang sering kali mengganggu ketenangan banyak orang. Berpenampilan tomboy dan penyuka beladiri sama sekali tidak mencerminkan sifat seorang perempuan, dia juga mempunyai hobi balapan liar dan suka sekali tawuran bersama gang Dragon.

Dilanjut Jenggala Tirta Atmaja ketua gang berpengaruh dengan sejuta pesonanya. Terkenal dengan kegarangan dan kebengisan nya juga dengan kekejaman yang sering di sebut tidak berperasaan.

"An, entar lo jangan jauh-jauh dari Asha, adik gue tanggung jawab lo," Pesan Gala pada Ana, dia adalah satu-satunya anggota perempuan di perkumpulan itu.

"Siap bos. "

"Eit, ada dedek gumushh," Sapa Vian dengan mengerlingkan sebelah matanya genit.

"Gue musnahin?! Di penggal apa di bakar?" Ancam Gala, santai, namun, membuat yang mendengar merinding.

"Ampun bos," Ucap Vian takut-takut.

" Di bakar aja bos, buat kondangan, syukur-syukur ada geratisan," Kompor Patih yang langsung mendapatkan plototan tajam dari Vian.

" Gue nggak mau! Karena gue yakin daging nya pahit, soalnya bau azab," Sahut Yaksa.

"Sekate-kate lo Sa," Ucap Vian dengan nada sok tersakiti.

"Tega banget kamu Mas, tega! " Lanjut Vian semakin menjadi-jadi.

"Drama dimulai," Celetuk Yaksa sambil menggeleng-geleng kan kepalanya.

" Gue lihat-lihat lo cocok juga Yan jadi pemain sinetron di indosiar," Komentar Patih sambil memperhatikan Vian dari atas sampai bawah, seolah sedang menilik penampilan lelaki itu.
Mendengar perkataan Patih membuat wajah Vian sumringah.

"Beneran Tih? Kalau iya syukur-syukur deh buat tambahan penghasilan, biar bisa bertahan hidup lebih lama," Ucap Vian ngelantur namun, tetap dengan wajah temgilnya yang kini terkesan songong.

"Maksud Patih tu cocok buat sinetron azab di indosiar, dan lo yang bagian orang yang kena azabnya," Sahut Yaksa membuat Vian menunjukkan ekspresi paling nelangsa sepanjang masa.

"Nistain gue terus, gue sekarang yakin kalau gue emang sahabat pungut,"
Tawa mereka semua terdengar menggelegar memenuhi ruangan basecamp yang digunakan mereka berkumpul. Mereka memang sangat kompak dalam urusan menistakan Vian.

" Lagian keluarga lo udah tajir melintir masih aja mau cari pengahasilan lain," Sahut Gala.

Vian tersenyum penuh arti "buat jaga jaga siapa tahu suatu saat nanti bokap gue gulung tikar."

"Astaghfirullah" Semua orang disana reflek beristighfar dan mengelus dada, ada-ada saja kelakuan putra bungsu dari keluarga Rajendra yang terkenal sangat kaya raya ini.

"Kak Vian, ucapan itu do'a lho, entar kalau beneran di kabulin gimana? " Tanya Asha yang sejak tadi hanya diam melihat kelakuan sahabat-sahabat Abangnya ini.

"Jangan dong Sha, nanti gue bisa jadi gembel jalanan," Mereka semua kembali menertawakan kelakuan Vian.

"Berisik," Sentak sosok tampan yang dari tadi menjadi satu-satunya orang yang tidak ikut gabung dalam acara menistakan Vian, dia adalah Alfa. Manusia kutub.

"Kembaran lo kenapa tuh? " Tanya Patih pada Ana yang hanya dibalas dengan mengedikkan bahu.

"10 menit lagi tepat pukul 2 siang," Ucap Alfa mengingatkan sahabat-sahabat nya.

"Ok. Sekarang kita berangkat," Ucap Gala memberi komando kepada seluruh pasukannya.

Pada barisan terdepan ada Gala yang membawa mobil dengan Asha yang berada di sampingnya.

Di barisan kedua ada Patih, Yaksa, dan Vian. Yaksa merasa sebentar lagi kepalanya akan pecah karena dia berada di antara dua orang gila yang dari tadi tidak berhenti berdebat, dimulai dari film azab di indosiar sampai kepala Upin Ipin yang sampai sekarang tidak di tumbuh rambut.

Di belakang mereka ada sikembar yang sama-sama sedang fokus menyetir namun, sepertinya hanya Alfa yang fokus pada jalan raya, karena Ana mengendarai sepeda seperti orang mabuk, oleng ke kanan oleng ke kiri dan diiringi dengan senandung kecil.

"An! " Sental Alfa yang mulai risi dengan apa yang dilakukan kembarannya.

"Yoi Al. Kenapa?" Tanya Ana santai, seakan-akan dia tidak melakukan kesalahan apapun. Kini dia mengendarai sepedanya dengan benar di sebelah Alfa.

"Lo ulangi lagi gue pukul," Ancam Alfa

"Oke gue coba. " Tantang Ana tidak ada takut-takut nya, baru saja dia akan memulai aksinya namun, perkataan Alfa menghentikan pergerakannya.

"Gue aduin Bunda," Senjata andalan Alfa. Senakal apapun Ana, dia tidak pernah berani jika harus membantah orang tuanya. Apalagi Bundanya, karena menurutnya dia tidak akan pernah sampai pada titik ini tanpa kedua orang tuanya.

Orang tua mereka memang pernah melarang Ana ikut-ikutan geng yang diikuti oleh Alfa, namun, sejatinya Ana itu keras kepala, saat dia dilarang orang tuanya untuk bergabung dengan gang Dragon dia malah ikut-ikutan balapan liar, dan dengan terpaksa akhirnya kedua orang tuanya mengijinkannya memasuki gang itu dengan syarat harus selalu patuh dan dalam pengawasan Alfa.

"Ck.Abang ngaduan," Decak Ana sambil memberengut kesal.

Abang ngaduan," Decak Ana sambil memberengut kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐽🐽🐽🐽

Hai Bestiiiii❤️ jumpa lagi sama akuuu...
Lama gak up ya.? Maafin banyak tugas soalnya aku juga ada di pesantren jadi gabisa tiap hari pegang ponsel.

Happy reading!!!!jangan lupa vote komen nyaaa...

Emoticon idung bab! 🐽hihi

ATMAJA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang