CHAPTER 01 || REFUSED

614 24 3
                                    

↞◈◊❀◊◈↠

Disclaimer :
Boboiboy & kawan-kawan adalah milik Monsta

↞◈◊❀◊◈↠

Caution :
Cerita ini mengandung unsur gender switch
Hargai penulis dengan tidak menghujat
Mohon memberikan kritik dan saran yang membangun
Nggak suka mending minggat okhey...

↞◈◊❀◊◈↠

Chapter 01 : Refused

↞◈◊❀◊◈↠

Sebulan setelahnya...

Di area taman kampus fakultas kedokteran yang terlihat ramai. Nampak dua orang perempuan yang terlihat sibuk dengan tugas mereka. Laptop juga buku-buku tebal serta alat tulis lain berserakan di meja taman itu. Wanita dengan manik aquamarine itu melirik kawannya sejenak.

"Ku rasa ini belum cukup Fannie. Kita harus mencari referensi lain lagi" gadis itu mendongak.

"Yah... ku rasa kau benar" wanita itu menatap penuh tanya juga khawatir dengan keadaan kawannya itu.

"Kau tau... tugas mu sebegini menumpuk, di sisi lain kau juga harus membangun cafe mu. Apa kau baik-baik saja dengan itu?" Taufan mengembangkan senyumnya.

"Seperti yang kau lihat Ice. Sejauh ini tidak ada masalah berarti. Sibuk dengan usaha ku sendiri jauh lebih baik daripada meladeni hinaan kakek pada keluarga ku dan aku akan buktikan seberapa hebat didikan mama dan papa ku. Aku dan kak Liung akan sukses tanpa bantuan mereka" kawan gadis itu terkekeh.

"Padahal kau tidak usah susah payah begini kalau kau mau dijodohkan dengan cucu tuan Thunderlight. Lagipula dia juga sepupunya Laze kan? Kenapa kau tidak mau?" Taufan menghendikkan bahunya.

"Aku punya alasan untuk yang itu. Pertama... tuan muda Thunderlight belum tentu seperti Laze yang akan tetap membiarkan mu bekerja setelah menikah. Dia juga sangat perhatian pada mu omong-omong" Ice terkekeh.

"Bukankah dia hanya khawatir dengan anaknya?" tutur wanita itu sembari mengusap perutnya yang mulai membuncit.

"Dia mengkhawatirkan mu juga Ice. Sebelum kau hamil juga dia sangat perhatian pada mu kan? Bahkan sebelum kalian menikah. Terlebih saat kau sakit".

"Humm... aku tau. Aku merasa sangat beruntung untuk yang itu. Yang tadi hanya bercanda".

"Yah... bercanda mu lucu sekali sayang" dua perempuan itu tersentak begitu mendengar suara itu. Keduanya menoleh dengan senyum mereka yang mengembang saat tau siapa yang datang. "Ini... kau lupa membawa bekal mu. Jadi ku bawakan ke sini" ujar pria itu sembari berduduk di sebelah sang istri.

"Hanya istrimu? Tega sekali kau... kau membiarkan kawan rantau mu ini kelaparan?" Blaze mendengus mendengarkan ucapan kawannya itu, sementara sang istri terkekeh.

"Apa maksud mu merantau? Rumah mu dekat dari sini dan lagi... kau itu kabur dari rumah" Taufan ikut terkekeh.

"Tidak ada orang kabur dengan izin orangtua Laze. Oh ya, bagaimana perkembangan cafe ku?" Blaze menghendik.

"Aku belum sempat mengecek karena sibuk di perusahaan dan istri ku juga sedang rewel akhir-akhir ini" tuturnya membuat sang istri mengembangkan senyumnya lalu bersandar pada bahu Blaze. "Menurut mu... aku akan dapat anak perempuan?" Taufan terkekeh.

CYCLONE CAFE || HALITAU [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang