CHAPTER 05 ∥ FUTURE GARDEN

248 17 5
                                    

↞◈◊❀◊◈↠

Disclaimer :
Boboiboy & kawan-kawan adalah milik Monsta

↞◈◊❀◊◈↠

Caution :
Cerita ini mengandung unsur gender switch
Hargai penulis dengan tidak menghujat
Mohon memberikan kritik dan saran yang membangun
Nggak suka mending minggat okhey...

↞◈◊❀◊◈↠

Chapter 05 : Future Garden

↞◈◊❀◊◈↠

Hal yang paling tidak pernah disangka si sulung Thunderlight ini adalah... jatuh cinta itu ternyata sangat merepotkan.

Memang masih belum pasti... tapi apa namanya jika kau terus-terusan memikirkan seseorang, sampai di tahap dimana kau hampir mengacaukan seluruh pekerjaan mu.

"Ck... ck... ck... dasar anak muda. Aku tidak tau kakak mu akan sebegini galaunya hanya karena penasaran dengan seorang gadis" celetuk seorang pria berbadan gempal yang menatap miris kondisi boss-nya.

"Ah, kak Gopal tidak usah heran lagi. Aku sudah terlalu kenyang melihat kelakuannya belakangan ini" Solar berujar sembari menatap malas sang kakak. "Oh ya, ku dengar minggu depan ada rapat pertemuan di perusahaan Arfa Corporation?" pria gempal itu mengangguk mengiyakan.

"Humm... begitulah. Perusahaan Arva sedang naik-naiknya sekarang. Akan baik untuk perusahaan kita bekerja sama dengan perusahaan mereka. Ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan" Solar menganggukkan kepalanya beberapa kali untuk menanggapi.

"Sekarang... kita lihat seperti apa tanggapan tuan Cyclone. Cucu yang disia-siakannya, kini menjadi salah satu pemilik perusahaan paling berpengaruh. Hahah... kenyataan memang terkadang bisa memukul wajah seseorang dengan keras".

"Itu sebabnya orangtua ku selalu mengatakan pada ku untuk tidak meremehkan siapapun. Roda kehidupan akan terus berputar, tidak selamanya kita berada di atas... dan tidak selamanya kita berada di bawah. Ku pikir tuan Cyclone tengah menuai apa yang sudah ditanamnya".

"Haah... benar. Perusahaan Cyclone mengalami penurunan performa sejak cucu kesayangannya itu mengambil alih. Kita akan lihat... sampai di titik mana perusahaan itu akan bertahan" Gopal menghendikkan bahunya.

"Entahlah... tapi itu tidak akan lama" Solar terkekeh lalu kembali menatap ke arah sang kakak.

"Dan sasaran tuan Cyclone jika itu terjadi... pasti anak perusahaan yang sedang dikelola kak Hali sekarang".

"Halilintar juga pasti tidak akan semudah itu menuru-".

"Berhenti membicarakan ku. Sebaiknya kalian keluar sana! Dasar berisik!" tegur Halilintar yang malah membuat keduanya terkekeh. Terlampau senang melihat wajah kacau Halilintar.

"Baiklah, waktunya kita pergi kak Gopal. Kakak jangan terlalu memaksakan diri. Ingatlah untuk istirahat" ujar Solar sembari bangkit lalu meninggalkan tempat itu diikuti Gopal.

Halilintar menghela nafas berat seperginya Solar dan Gopal dari ruangannya. Ia memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

"Haah... Taufan Farasha. Ku pastikan kau tidak akan bisa lari dari ku. Apapun yang terjadi... aku akan membuat mu meenyetujui perjodohan dengan ku supaya aku bisa terbebas dari wanita penyihir itu".

↞◈◊❀◊◈↠

Satu bulan berlalu...

"Hmm... aku akan hubungi mama jika urusan ku di sini selesai".

CYCLONE CAFE || HALITAU [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang