CHAPTER 02 || HARDSHIP

328 19 0
                                    

↞◈◊❀◊◈↠

Disclaimer :
Boboiboy & kawan-kawan adalah milik Monsta

↞◈◊❀◊◈↠

Caution :
Cerita ini mengandung unsur gender switch
Hargai penulis dengan tidak menghujat
Mohon memberikan kritik dan saran yang membangun
Nggak suka mending minggat okhey...

↞◈◊❀◊◈↠

Chapter 02 : Hardship

↞◈◊❀◊◈↠

Satu bulan telah dijalani Taufan dengan berkuliah sekaligus mengelola usahanya dibidang kuliner. Sedikit tidak nyambung dengan jurusan perguruan tinggi yang diambilnya, gadis itu malah merintis usaha cafee yang teorinya hanya ia dapatkan secara otodidak.

"Silahkan dinikmati... tolong berikan review pada menunya untuk mengembangkan kualitas makanan yang cafee kami tawarkan" tutur satu karyawan cafee Cyclone sembari memberikan dua carik kertas pada dua pelanggannya itu. "Anda bisa meletakkan kertas review-nya pada kotak ini" jelas pelayan itu sembari menunjuk satu kotak di tengah-tengah meja itu. "Terima kasih sudah berkunjung, saya permisi".

Dua costumer itu mengangguk dan si pelayan langsung melenggang pergi.

Si pemilik cafe terus mengawasi jalannya kegiatan di tempat itu. Sebagai owner juga cheff sementara di cafee-nya sendiri, hal ini merupakan hal rutin yang dilakukannya selama sebulan ini.

Senyumnya merekah melihat pelangganya yang lumayan banyak. Beda dengan sebulan belakangan. Dia harus putar otak untuk membuat cafee rintisannya itu ramai.

Yah... mendirikan satu bisnis bukanlah perkara mudah. Dari awal dia merencanakan itu, ia sudah tau pasti banyak kesulitan yang akan dia hadapi. Tapi... syukurnya dia bisa melewati semua kesulitan itu.

Seperti kejadian dua minggu lalu. Cafee-nya di teror oleh lawan bisnisnya sebab cafee gadis itu ramai pengunjung.

Belum ada satu bulan cafee itu buka, salah satu jendela cafee-nya sudah hancur lebur sebab ada oknum yang dengan sengaja melempar batu bahkan sampai melukai pelanggan cafe-nya. Akibatnya Taufan harus menanggung kerugian yang cukup besar sebab harus membayar biaya renovasi juga harus bertanggung jawab membiayai pengobatan pelanggannya yang menjadi korban.

Berusaha untuk tidak panik, Taufan mencoba sebisa mungkin untuk mencari jalan keluarnya. Bersyukur dia masih punya uang untuk membiayai semua kerugiannya dengan cepat. Pasal pelakunya... tentu hal itu akan mudah diurus oleh Taufan.

Ayolah... ia bukanlah gadis kemarin sore yang akan panik dan menangis melihat kekacauan yang terjadi di cafee-nya. Pengalaman bekerja dengan sang kakak cukup untuk membuatnya dewasa dan mampu menghadapi masalah yang dihadapinya.

Yah... Taufan dengan segala akal pintarnya jelas tidak mau rugi sendiri. Ia membawa kasus ini ke pengadilan sebab sudah menagganggu ketenangannya, bahkan salah satu pelanggannya sudah menjadi korban.

"Ren, tolong jaga cafee untuk hari ini yah. Aku ada mata kuliah hari ini" titahnya pada kepala manager cafee miliknya.

"Baik nona Farasha" gadis itu tersenyum simpul sebelum membuka apron yang dikenakannya lalu pergi ke ruangan pribadinya dan bersiap untuk segera pergi ke kampus.

Yah... semoga saja ada hal baik yang bisa ia dengar hari ini.

↞◈◊❀◊◈↠

"Haah..." gadis itu menghela nafas lelah.

Sekarang ia tengah berada di cafeteria fakultasnya. Seperti biasa, pasangan suami-istri Blaze dan Ice selalu setia menemaninya.

CYCLONE CAFE || HALITAU [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang