CHAPTER 04 || STILL APART

400 24 4
                                    

↞◈◊❀◊◈↠

Disclaimer :
Boboiboy & kawan-kawan adalah milik Monsta

↞◈◊❀◊◈↠

Caution :
Cerita ini mengandung unsur gender switch
Hargai penulis dengan tidak menghujat
Mohon memberikan kritik dan saran yang membangun
Nggak suka mending minggat okhey...

↞◈◊❀◊◈↠

Chapter 04 : Still Apart

↞◈◊❀◊◈↠

"Icey? Kenapa kau bisa datang bersamanya?" tanya si manik sapphire dengan raut yang menyiratkan kebingungan juga bahagia di sana.

"A-aku hanya berniat untuk mengantar nyonya ini" tutur gadis itu dengan terbata. Bukti bahwa ia takut pada si pemilih senyum cerah dengan bola mata cerah sewarna permata shappire itu.

"Aku nyaris di serempet motor ugal-ugalan tadi. Dia menolong ku" raut gadis sapphire itu berubah khawatir begitu mendengarkan penjelasan sang sahabat.

"Ya Tuhan kau ini... sudah ku bilang biar Laze saja yang jemput kan?" tuturnya membuat Ice menghela nafas.

"Iya-iya. Itu sebabnya aku meminta anak ini untuk membawa ku kemari".

"Perut mu sakit? Atau... ada yang membuat mu tidak nyaman?" Ice mencebik kesal.

"Aku oke Fannie. Tidak perlu khawatir oke. Sebaiknya kau bicara dengannya. Bukannya kau terus mencarinya belakangan ini?" mendengar itu si gadis emerald jelas tersentak. Apa ia akan disiksa setelah ini.

"Gween... tolong bawa Ice ke kamar ku. Biarkan dia beristirahat di sana. Aku akan menghubungi Laze setelah ini" sang karyawan mengangguk patuh. Ia langsung pergi membawa Ice dari tempat itu. Sementara atensi Taufan kini teralih pada gadis yang memandangnya takut.

"A-apa aku melakukan kesalahan? Kenapa anda mencari saya?" Taufan memperlihatkan senyum lembutnya. Bahkan gadis emerald itu sampai dibuat takjub akan kecantikan yang dimiliki oleh si pemilik cafe itu.

"Tidak... kau tidak melakukan kesalahan apapun. Aku hanya... ingin mengenal mu?" gadis itu jelas mengernyit bingung mendengar ucapan Taufan.

"Eh? Untuk apa?".

"Hmm... bagaimana kalau kita bercerita di dalam. Kau boleh makan apapun yang kau inginkan. Aku akan meminta karyawan ku menyiapkannya" gadis remaja itu mengerjapkan maniknya... buat si pemilik permata sapphire menggeram gemas akan tingkah menggemaskannya.

"H-huh?".

"Karena kau sudah menolong sahabat ku... biarkan aku memberikan mu sedikit hadiah kecil".

"T-tapi... aaa itu tidak perlu. Lagipula... aku ikhlas menolong nyonya itu. Aku tidak pantas mendapatkan hadiah seperti ini" Taufan kembali mengembangkan senyumnya. Tangannya terulur dan menggenggam lembut tangan kurus milik si gadis zambrud.

"Baiklah kalau kau tidak mau. Bagaimana kalau kau anggap ini sebagai pemberian sahabat kepada sahabatnya" baiklah... gadis remaja itu makin bingung.

"S-sahabat?" Taufan mengangguk pasti. Namun binar cerah itu seketika meredup sebelum ia kembali membuka suara.

"Kenapa? Kau tidak mau bersahabat dengan ku?" dengan cepat gadis emerald itu menggeleng.

"B-bukan begitu... a-aku... aku mana pantas jika harus bersahabat dengan anda" Taufan terkekeh.

"Kenapa tidak. Siapapun bisa bersahabat dengan orang yang mau menerimanya. Aku akan sedih kalau kau menolak permintaan ku" gadis itu merayu. Dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh si pemilik emerald itu selain menuruti permintaan si pemilik shappire.

CYCLONE CAFE || HALITAU [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang