CHAPTER 09 || CHALLENGE

456 29 9
                                    

↞◈◊❀◊◈↠

Disclaimer :
Boboiboy & kawan-kawan adalah milik Monsta

↞◈◊❀◊◈↠

Caution :
Cerita ini mengandung unsur gender switch
Hargai penulis dengan tidak menghujat
Mohon memberikan kritik dan saran yang membangun
Nggak suka mending minggat okhey...

↞◈◊❀◊◈↠

Chapter 09 : Challenge

↞◈◊❀◊◈↠

Di resto Grenade malam ini terlihat sangat sunyi, sebab sang suhu keluarga Cyclone sudah membooking seluruh area resto itu. Hal itu dilakukan pria tua itu agar bisa menikmati makan malamnya bersama sang kawan.

Namun... ada yang berbeda kali ini. Pria itu mengizinkan putra sulungnya dan keluarganya untuk ikut. Hal itu jelas menimbulkan rasa tidak suka istri dan anak dari putra kedua pria itu. Berbanding terbalik dengan keluarga Thunderlight yang jelas bahagia akan keberadaan tuan Awan dan nyonya Windy, juga Beliung juga istri dan kedua anaknya.

"Wah... bibi tidak sangka kau sudah punya dua anak Liung. Mereka menggemaskan" pria muda yang dimaksud terkekeh geli.

"Terima kasih bibi. Aku juga benar-benar bersyukur memiliki mereka" tutur Beliung sembari mengecup lembut kepala putrinya yang sekarang tengah berduduk di pangkuannya.

"Kau beruntung sudah memiliki cucu Windy. Coba lihat aku, Hali sebenarnya sudah memasuki usia pas untuk menikah. Tapi sepertinya sampai sekarang dia masih enggan" nyonya Luna berujar dengan wajah bersungut.

"Anda tidak perlu khawatir nyonya Luna. Cepat atau lambat, tanggal pertunangan anak-anak kita akan ditentukan. Jadi... tidak ada lagi alasan untuk Hali menolak pernikahan" tutur nyonya Lia membuat nyonya Luna mendesis tak suka. Wanita itu berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Oh ya Liung, bagaimana dengan Fannie? Bibi sudah lama tidak mendengar kabar tentangnya" nyonya Luna kembali bertanya.

"Ah... Fannie yah. Belakangan dia sibuk dengan tugas kuliahnya juga cafee yang baru dirintis dan dijalankannya hampir setahun ini. Belum lama ini juga dia membantu ku dan menggantikan Fay untuk melaksanakan rapat dengan anak perusahaan yang dipimpin oleh Hali" jelas Beliung membuat keadaan senyap sejenak.

"Taufan merintis cafee sendi-".

"Tunggu! Taufan sudah bertemu Hali?" nyonya Luna berseru dan memotong ucapan sang suami. Beliung tersenyum kecut mendengar pertanyaan itu.

"Y-ya... begitulah bibi" nyonya Luna menatap penuh harap pada Beliung.

"Bagaimana tanggapannya?".

"Umm... sepertinya dia belum tertarik untuk memiliki pasangan sekarang. Anak itu sedang gencar-gencarnya merintis karir dan pendidikannya" nyonya Luna menghela nafas lesu, membuat Beliung sedikit merasa bersalah pada wanita itu.

Di sisi lain, Solar yang mendengarkan tersenyum kecut menanggapi perbincangan para orang dewasa di sekitarnya. Ia membatin... bagaimana reaksi mereka jika mereka tau bahwa Halilintar memaksa Taufan untuk menerima perjodohan mereka. Tapi kabar baiknya mereka semakin dekat sekarang.

"Oh ya, apa urusan Halilintar belum selesai? Sudah hampir lewat jam makan malam dan dia belum sampai?" tuan Cyclone bertanya membuat sang kawan menghela nafas.

"Mungkin sedikit lagi Lone. Cucu ku satu itu memang sangat sibuk belakangan ini" keluarga Cyclone tidak bisa mengeluh selain menelan bulat-bulan perkataan tuan Thunderlight.

CYCLONE CAFE || HALITAU [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang