Seseorang mengetuk pintu, terkesan mendobrak membuat Nara terkesiap melihat ke arah pintu masuk. Matanya menerawang ke arah jarum jam yang menunjukan pukul 2 pagi. Siapa yang bertamu malam-malam seperti ini? Nara mengecek notifikasi di handphone nya tapi ia tidak mempunyai janji dengan siapapun malam ini.
Ketukan kedua terdengar, sekarang lebih kencang dari yang pertama. Dengan segala kemungkinan yang terjadi, Nara memberanikan diri melangkah perlahan menuju pintu. Nara tidak pernah berpikir bahwa ia akan mengalami hal aneh setelah kepergian ibunya bulan lalu. Konon meninggalnya ibu Nara dianggap tidak wajar oleh warga setempat.
Ketukan ketiga, terdengar seperti didobrak. Orang gila macam apa jam segini datang ke rumah? katanya dalam hati. Tangan Nara sudah menggenggam gagang pintu, hanya perlu memutar knop pintu agar tahu siapa sebenarnya yang menggedor rumahnya. Nara menoleh kebelakang memastikan tidak ada yang jahil mengerjainya malam-malam.
Handphone Nara bergetar. Menampilkan notifikasi email dari salah satu perusahaan yang ia lamar beberapa waktu lalu. Namun tiba-tiba saja satu ketukan pintu terdengar lagi tapi dengan nada yang sopan. Seperti mengetuk pintu pada umumnya.
Nara merasakan ada yang aneh. Keringatnya keluar begitu deras, terlebih ia mempunyai penyakit hyperhidrosis. Nara menghirup nafas dalam-dalam lalu membuangnya dengan perlahan. Membuka knop pintu dengan cepat seketika pintu rumah terbuka. Tidak ada siapa-siapa di luar. Hanya terlihat cahaya lampu luar yang remang. Nara berjalan keluar, menoleh ke kiri dan kanan tapi tetap saja tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Perasaan Nara semakin tidak enak. Ia merasakan ada seseorang di belakangnya. Nara susah payah menelan ludah. Badannya gemetar tidak karuan dengan detak jantung yang cepat. Siapapun lo ini nggak lucu! gerutunya dalam hati.
Nara melirik sedikit demi sedikit, meyakinkan diri bahwa itu hanya sugestinya saja. Lampu luar tiba-tiba mati, Nara mendongak lantas beberapa detik-detik kemudian menyala kembali. Dengan segala kemungkinan terburuk, Nara dengan cepat menoleh.
“Surprise, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun Nara, selamat ulang tahun”
![](https://img.wattpad.com/cover/326818743-288-k22472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Angan
Short StoryTidak ada yang harus aku jelaskan, tulisan ini tidak pantas di baca olehmu. Tidak akan pernah.