Sorak sorai itu terdengar memenuhi aula gedung tempat kami mengadakan acara wisuda SMA. Saling menitikan air mata berharap satu sama lain masih bisa terhubung walaupun terhalang jarak. Acaranya selesai dengan menyanyikan lagu perpisahan. Neni yang paling banyak mengeluarkan air mata. Ia masih tidak menyangka 3 tahun kebersamaannya dengan teman-temannya harus selesai.
Beberapa anak laki-laki pun sama, mereka saling merangkul satu sama lain, saling menatap dan terlihat genangan air mata yang hampir tumpah. Tidak akan ada lagi yang menyanyi saat guru tidak masuk kelas, tidak ada lagi yang telat masuk kelas lantas dihukum, fotonya dipajang di Instagram kelas.
Rio tidak kuasa menahan air matanya. Ia tidak bernyanyi, hanya ada isakan tangis yang terdengar. Tidak pernah ada yang menyangka anak laki-laki paling nakal itu menangis seperti bayi. Wajahnya ia tenguk dalam-dalam, malu jika harus diabadikan oleh mata anak-anak lain.
Perpisahan memang menyakitkan. Tidak ada yang bisa mengira seberapa rasa sakit yang mereka rasakan. Selalu ada penyesalan di hati seperti mengapa waktu itu tidak seperti ini, atau seperti itu. Tapi hanya penyesalan yang ada, mereka tidak bisa memutar waktu yang mustahil untuk berhenti.
Neni masih belum bisa berhenti dari tangisnya. Dian, teman dekatnya merangkul punggung Neni dengan erat. Walaupun dekat, Dian tidak bisa lagi bertemu dengan Neni nanti karena ia harus melanjutkan sekolahnya ke Jepang. Menyusul sang ayah.
Neni ingin melangkah menuju laki-laki yang bukan siapa-siapa itu. Laki-laki paling tidak bisa diatur, laki-laki dengan baju kumel setiap masuk sekolah, dengan rambut kribo yang acak-acakan. Tapi Neni sadar, cerita mereka sudah tidak bisa diulang. Semuanya sudah selesai dan tidak ada yang perlu diperbaiki. Keinginan Neni hanyalah sebuah keinginan. Ia tidak bisa memaksa keadaan yang tidak memihak mereka berdua. Biarlah, aku harap kamu punya jalan yang bisa membawamu ke bulan, seperti katamu.
Rio mendongak, sadar ternyata dirinya diperhatikan oleh perempuan yang berhasil membuatnya merasakan jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Angan
ContoTidak ada yang harus aku jelaskan, tulisan ini tidak pantas di baca olehmu. Tidak akan pernah.