⚠️TYPO BETERBARAN⚠️
⚠️VOTE,KOMEN/KRITIK⚠️
🚫 ONLY SISTER'S🚫"Sampai kapanpun cici ga akan pernah bisa menggantikan sosok cinta pertama kamu de."
-Shani Indira Vazquez.Di sebuah kamar yang cukup besar dengan desain dan interior yang elegan, terdapat dua orang gadis yang sedang berpelukan, lebih tepatnya gadis yang lebih tua memeluk tubuh adiknya yang bergetar akibat trauma yang di alaminya.
"De, tenang ya" ucap Shani mengelus punggung Chika.
"A-ayah" ucap Chika dengan suara dan tubuh yang gemetar.
"Ada cici di sini sayang" Shani menggenggam tangan Chika yang semakin mendingin.
"Ayah d-dede takut"
"A-ayah"
"Ayah t-tolong"
"Dede, ada cici di sini, kamu jangan gini nanti kamu ga bisa napas" ucap Shani yang semakin khawatir karena Chika menunjukkan bahwa dirinya semakin gelisah dan panik.
"Cici" panggil Buna yang baru memasuki kamar Chika.
"Iya bun?"
"Gimana dede?" Tanya Buna yang melihat ke arah Chika yang sedang menyembunyikan wajahnya di leher Shani.
"Dede manggil ayah terus Bun, cici bingung harus ngapain" ucap Shani lirih
"Buna baru saja telepon psikolog yang biasa menangani dede, menurutnya lebih baik dede di beri obat penenang, tapi Buna ga mau, dede udah lama ga minum obat itu, karena udah ada ayah yang menjadi obat dede. Tapi sekarang ayah udah pergi" jelas Buna mengusap air matanya.
"A-ayah ayah ayah"
"Apa yang biasa ayah lakukan di saat trauma dede kambuh Bun?" Tanya Shani yang memang lupa, karena sudah lama trauma Chika tidak kambuh atau muncul kembali.
"Ayah biasanya akan menggendong dede lalu menimangnya" ucap Buna.
"Cici akan coba" ucap Shani yang langsung bangun lalu menggendong Chika ala koala.
Setelah beberapa menit menggendong dan menimang Chika. Kini tubuh Chika tidak terlalu bergetar, dan rancauan Chika juga sudah mulai tidak terdengar.
"Gimana ci?" Tanya Buna
"better" jawab Shani pelan
Shani ingin meletakkan Chika di ranjang namun saat Shani melepaskan gendongannya, Chika kembali gelisah, membuat Shani menggendongnya lagi dan menimangnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF SISTER [END]
Random"kamu mau kemana? sama siapa? pulang jam berapa? naik apa?" "ciciiiiiiiii"