XXVI

4.6K 477 8
                                    

⚠️TYPO BETERBARAN⚠️
⚠️VOTE,KOMEN/KRITIK⚠️
🚫ONLY SISTER'S🚫

Hari sudah berganti menjadi malam hari, di mansion yang mewah, sudah ada dua bidadari yang sibuk di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah berganti menjadi malam hari, di mansion yang mewah, sudah ada dua bidadari yang sibuk di dapur. Mereka adalah Veranda dan Shani.

"Ci udah waktunya makan malam, panggilin dede ya"

"Astaga, Cici lupa kalau dede Cici kunciin" ucap Shani menepuk keningnya.

"Gapapa, pasti dia tidur ko"

Setelah mendengar ucapan sang Buna, Shani segera berjalan dengan cepat menuju kamar sang adik.

"Bener kata Buna, dede tidur" ucap Shani tersenyum saat melihat Chika tertidur dengan posisi tengkurap dan masih menggunakan seragam sekolahnya, dan juga dengan televisi yang menyala menampilkan kartun dua bocil botak.

"Bangun, Yessica"

"Cici hiks" tangis Chika terdengar, padahal gadis itu baru saja membuka matanya.

"Mandi, makan malam" ucap Shani datar lalu pergi meninggalkan Chika.

"HUAAA CICI MAAFIN DEDE CICIIIIIII" Teriak Chika menghentakkan kakinya di kasur.

Teriakan Chika terdengar hingga lantai bawah, karena memang Shani tidak menutup pintu kamar Chika. Shani sudah duduk di meja makan, ia melihat Bunanya sedang menyiapkan makan malam, senyuman Shani terbit kala mengingat sang Buna yang selalu berusaha menjadi terbaik untuk dirinya dan adiknya, Bunanya yang tidak pernah mengeluh akan rasa lelah mengurus mansion dan kedua anaknya.

"Kenapa Cici senyum-senyum kaya gitu?" Tanya Veranda melihat anak sulungnya yang sedang tersenyum menatap ke arahnya.

"Cici bersyukur banget punya Buna, wanita kuat yang ga pernah bilang kalau Buna cape, padahal Cici tau Buna itu pasti cape ngurus semua hal, dari ngurus Cici dan dede, sampai ngurus makanan apa yang emang baik untuk kesehatan dede"

"Bukan Buna yang hebat, tapi kalian lah yang buat Buna menjadi seperti ini" ucap Veranda dengan senyumanya yang begitu menenangkan.

"BUNAAAAAAAAAA!"

Teriakan Chika terdengar begitu nyaring, hingga seluruh ruangan mansion bisa mendengar teriakannya, gadis itu turun dari tangga dengan wajah cemberutnya.

"Kenapa dede? Jangan teriak-teriak gitu" Veranda menghampiri Chika lalu membalas pelukan Chika.

"Maafin dede, dede nakal hiks" tangis Chika menyembunyikan wajahnya di leher Veranda.

POSESIF SISTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang