04. Mati Lampu

12 1 0
                                    

~Happy Reading~

Tak pernah lepas kau dalam ingatanku
Tak pernah bisa aku melupakanmu
Ku jatuh cinta pada orang yang salah
Kau kekasih sahabatku
Rinduku ini bagaikan di ujung hati
Cinta ini bagai ilusi yang tak bertepi
Cinta, mengapa singgah di hatiku?
Kau salah memilih tempat dan waktu
Tak tahan aku menahan rasa
Aku tersiksa, Wo wo
Cinta, galau aku menimbang
Rasa aku atau sahabatku
Pantaskah kuabaikan
Hati yang menangis menginginkanmu?

Prok prok prok tepuk tangan mereka.

"Wah suara kamu bagus banget loh" Puji Nesya.

"Hehe makasih" Malu Surya.

"Lo lagi galau ye" Celetuk Wildan.

"Gak lah gue pengen nyanyi itu aja"

"Olah kirain" Ucap Wildan.

Makan

"Aku mau kebelakang dulu yah" Ucap Nesya.

"Mau ngapain" Ucap Alfi.

"Pakek di tanya lagi" Ucap Esa.

"Enggak cuman cuci tangan aja"

"O" O ria Alfi.

Saat mau jalan, tiba-tiba kaki Nesya keseleo Hamzah yang melihat cuman diem aja Surya yang melihat pun langsung menangkap Nesya agar tidak jatuh.

"Eh" Kaget Nesya.

Mereka memang cukup lama.

"Heh sadar oik" Ucap Jendral.

"Eh sorry sorry" Tak enak Surya.

"Halah kebiasaan Lo" Ucap Hamzah.

"Lo seharusnya yang nolongin malah diem aja lo kenapa sih jutek-jutek gak kasihan apa sama Nesya" Ucap Surya.

"Gak papa kok Sur hmm makasih banyak yah"

"Iya sama-sama ada yang sakit gak"

"Hmm gak ada"

"Manja" Ketus Hamzah.

"Lo suaminya diem baek " Ucap Alfi yang duduk di antara Mia dan Esa.

"Gue bukan suaminya Fi" Ucap Hamzah.

"Kasian Nesya punya suami modelan kayak lo yang cuek dan gak peka" Ucap Mia yang duduk di pojok.

"Ini gak bisa di biarin gue harus nyusun rencana supaya mereka saling suka" Ucap Jendral dalam hati.

"Bro gimana nih" Ucap" Esa yang duduk di samping Jendral.

"Gue punya ide nanti habis latihan gue kasih tau" Bisik Jendral.

"Gue ikut dong" Ucap Wildan duduk di pojok dekat Esa.

"Iya ya" Ucap Jendral.

"Gue harus bikin rencana supaya Hamzah sama Nesya cerai" Ucap Camilia dalam hati.

Rumah Jendral

"Bro rencana lo apa" Ucap Wildan.

"Gini..."

"Bagus tuh ide lo Jen" Ucap Esa.

"Gue mau makan kalian gue teraktir" Ucap Jendral.

"Wii lagi baik nih kayaknya" Ucap Esa.

"Heh gue tiap hari juga traktir lo lo pada kali" Ucap Jendral.

"Hehe iya Jen" Ucap Wildan.

Rumah Milia

Terlambat Mencintaimu || Hwang Hyunjin (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang