~Happy Reading~
"Sorry telat dateng nya" Ucap Jendral dan di ikuti oleh Surya.
"Lo cantik banget pakek baju itu" Celetuk Surya.
"Eh ada pawangnya" Ucap Jendral.
"Makasih Surya"
"Sama-sama"
"Jam 8 mulai gimana, gue mau panasin mobil dulu" Ucap Jendral.
"Iya Jend gue juga"
"Mil lo juga kesini" Ucap Jendral.
"Iya kebetulan lewat" Bohong Milia padahal memang sengaja datang kesini.
"Ohh Mil lo jadi garis Strat ya" Ucap Hamzah.
"Boleh" Ucap Milia.
"Kenapa gak Nesya aja" Usul Alfi.
"Iya gantian masa tetap Milia sih" Ucap Sella.
"Sell" Cubit pinggang Sella oleh Nanda.
"Auh sakit tauk" Kesal Sella.
"Eh lo kenapa" Panik Esa.
"Enggak Mahesa tadi ada semut" Bohong Nanda.
"Oh beneran Sell"
"Ya"
"Cuek banget"
"Terus gue harus jawab apa lagi"Ketus Sella.
"Gak ada sih Sell" Cengir Esa
"Gue enggak setuju biar Milia aja Nesya gak mungkin bisa" Ucap Hamzah.
"Iya aku gak bisa" Ucap Nesya.
"Gampang Nes, lo tinggal bawa kain kalo gue udah itung dari 5 mundur lo jatuhin terus lo pergi deh" Surya menjelaskan.
"Aku gak bisa aku gak pernah bawa gituan"
"Yaudah biar Milia aja malah nanti bubar kalo dia yang pegang"
"Iya biar Milia aja" Imbuh Jendral.
"Udah deh biarin Milia" Ucap Wildan.
"Udah siap kalian" Ucap Milia yang ada di garis Strat.
Tinnn
"Oke 5 4 3 2 1 mulai" Ucap Milia menjatuhkan kain lalu pergi.
Lalu mereka pun balapan.
"Hamzah Hamzah ayo" Ucap Nesya sambil bertepuk tangan.
"Zah lo pasti menang" Ucap Wildan dengan tangan menyemangati Hamzah.
"Jen lo harus menang nanti gue beliin sepatu puma" Teriak Esa.
"Wih lo ada duit" Ucap Alfi.
"Dikit sih" Cengir Esa.
"Jen lo pasti menang" Ucap Nanda.
30 menit kemudian mereka sudah kelihatan.
Pemenang nya pun Hamzah.
"Gue menang" Ucap Hamzah turun dari mobil.
"Gue gak jadi dapet sepatu puma"
"Alhamdulillah" Celetuk Esa.
"Lo kagak ikhlas mangkanya gue kalah"
"Gue dukung lo menang dari hati yang paling dalam"
"Alay" Ucap mereka.
"Mil fotoin gue dong"
"Oke"
"Kenapa gak suruh Nesya aja" Ucap Surya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat Mencintaimu || Hwang Hyunjin (End)
Fiksi PenggemarMenceritakan sepasang perempuan dan laki-laki terpaksa untuk hidup bersama di karenakan di jodohkan oleh orang tuanya. Rumah tangga mereka pun retak di karenakan Camilia yang mencintai Hamzah yang telah merusak rumah tangga mereka. Akankah Hamzah da...