Namjoon, saat ini sibuk mempersiapkan project nya bersama V dan Jennie setelah melewati beberapa kali percobaan seharian, namun mereka masih belum berhasil memperoleh hasil yang mereka inginkan. Tiba tiba saja ponsel Namjoon berbunyi tersirat nama Istrinya Wendy disana. tanpa berfikir dua kali, Ia langsung menerima panggilan itu.
"Kamu sudah makan siang? " Tanya Wendy
"Aku akan lakukan seteleh satu tahap lagi selesai, kamu juga, apa sudah makan siang? " Tanya Namjoon
"Aku sedang menunggu makananku sampai" Ujar Wendy
"Bagaimana persidangan nya?" Tanya Namjoon
"Lancar, karna akun yang melakukannya" Ujar Wendy
"Tapi kenapa suaramu kelelahan? " Tanya Namjoon
"aku merasa gagal..." ujar Wendy
"wae?"tanya Namjoon
"aku melakukan segala cara agar tidak ada anak lain yang merasakan apa yang aku rasakan, tapi hari ini aku bertemu anak lain yang seperti aku" ujar Wendy
"apa yang terjadi pada wendy lain itu" tanya Namjoon membawa Wendy dalam pelukannya
"aku selalu merasa dunia ini lebih baik, tapi apa yang aku lihat hari ini semuanya masih sama, dia kehilangan adik kecilnya, tapi media membuatnya menjadi pelaku padahal dia adalah korban" ujar Wendy
"kamu tidak bisa membuat dunia berubah sepenuhnya... tapi setidaknya kamus sudah membuatnya lebih baik sayang... kamu masih belum bisa melupakan itu ?"tanya Namjoon
"setiap detik saat aku bernafas semua kenangan itu selalu ada dalam fikiranku, menurutmu bagaimana aku bisa melupakan segalanya ?"tanya Wendy
"aku tak bisa membantu banyak tapi datanglah seperti ini saat kamu lelah ... itu juga membuatku merasa lebih baik" ujar Namjoon
Setelah sekian lama akhirnya Wendy menumpahkan perasaannya pada Namjoon. Namjoon bisa melihat sisi lain wanitanya itu. Pagi selanjutnya Wendy menemui seseorang bersama Namjoon. Pria itu adalah salah satu jaksa yang gagal menuntut pelaku penabrakan malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ordinary Girl
FanfictionKim Namjoon putra seorang pengusaha sekaligus calon presiden dan Wendy pengacara terkenal berusaha membuka kasus yang menyakiti mereka. Kerjasama yang dimulai dari kesepakatan dan penipuan.