Chapter : 22 [END]

7.6K 467 20
                                    

“Kita pulang”

Ajak Abyasa kepada Perdana yang tengah duduk di kursi depan ruangan guru. Perdana berbanjak dari tempat duduknya dan mengikuti Abyasa.

Saat jam istirahat tadi Perdana datang menemuinya. Sontak saja itu membuat Abyasa terkejut. Bagaimana Perdana bisa tahu dimana ia berada? Terlebih ia tahu Abyasa ada di sekolah.

Abyasa curiga kepada Dodi. Sepertinya Dodi memberitahu alamatnya kepada Perdana.

Abyasa dan Perdana sekarang berjalan pulang menuju rumah nenek Abyasa. Tidak ada satupun dari mereka yang bicara hingga mereka tiba di rumah nenek Abyasa.

“Nenek lagi ngapain di luar?“

Kata Abyasa baru tiba dan melihat neneknya sedang duduk di luar. Di depan rumah neneknya ada mobil mahal keluaran terbaru sedang terparkir. Sepertinya iti mobil milik Perdana.

“Nenek cuma mau nunggu kamu. Oh iya tadi ada yang cari kamu.“

Kata Nenek menjelaskan kemudian ia menunjuk ke belakang Abyasa. Nenek menunjuk ke arah Perdana dan mengatakan Perdana yang mencari Abyasa.

“Aby, ajak teman kamu masuk ke dalam” kata Nenek

Abyasa pun mengajak Perdana masuk ke dalam rumah. Abyasa juga membantu neneknya berjalan menuju ruang tamu. Perdana di belakang mengikuti.

Abyasa pamit ke dapur ingin menyiapkan minuman untuk Perdana. Setelah selesai ia kembali membawa 3 gelas minuman yang di bawa di atas nampan.

Terlihat Neneknya sedang berbincang riang dengan Perdana. Tanpa disadari Abyasa tersenyum melihat itu.

Abyasa pun menaruh gelas di atas meja. Ia kemudian duduk di samping neneknya.

“Aby, seharusnya kamu ajak Perdana main-main ke sini” kata Nenek

“Haha… iya Nek.“

Setelah itu obrolan lebih banyak antara neneknya Abyasa dengan Perdana. Mereka membahas mengenai pekerjaan Perdana.

Selain itu mereka membahas bagaimana Abyasa dan Perdana bertemu dan bagaimana bisa mereka berteman. Perdana tidak mungkin mengatakan kepada neneknya kalau ia ex sex partner Abyasa.

Tak terasa hari sudah sore. Abyasa pergi menuju dapur dan menyiapkan makanan untuk mereka makan nanti.

Waktu berlalu dan masakan pun sudah siap. Mereka sudah berkumpul di meja makan. Sesekali mereka kembali mengobrol.

Setelah makan nenek Abyasa bilang agar Perdana menginap saja lalu ia pergi kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Sekarang sudah malam. Abyasa dan Perdana duduk di kursi di depan rumah.

“Perdana kenapa kamu ke sini?“

Tanya Abyasa membuka percakapan. Perdana berbalik menatap Abyasa dan mengatakan.

“Aku rindu kamu”

“Apa kamu bilang?!“

Abyasa terkejut dengan apa yang di katakan Perdana. Rindu? Itu adalah alasan yang tidak pernah ia sangka.

“Aku rindu kamu. Kenapa kamu pergi begitu saja tanpa mengabari aku dulu”

Dari nadanya ia terdengar sedih.

“Maaf. Waktu kita sedang makan di restoran aku mendapat kabar ibuku meninggal di rumah sakit. Tanpa pikir panjang aku pergi ke rumah sakit. Aku menyesal tidak bisa menemaninya di detik-detik terakhirnya.“

“Aku minta maaf”

Abyasa terkejut mendengar Perdana meminta maaf.

“Kamu tidak perlu minta maaf. Kamu tidak salah. Kamu juga tidak tahu ibuku meninggal”

[BL] The Sound Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang