ini cerita nyata dari sahabat baik yang diceritakan kepadaku. Kita tidak dapat memilih dari keluarga mana akan dilahirkan, tetapi kita dapat memberikan respon dan berdampak positif untuk masa depan kita sendiri.
Usiaku baru 10 tahun saat aku menjadi yatim piatu. Aku tak mengenal ayahku sejak aku dilahirkan. Hanya dua wanita yang mencintaiku, ibu dan kakakku.
Namaku Niken berkulit hitam manis dan mataku besar dengan bulu mata lentik. Seperti ciri khas orang-orang timur, berambut hitam panjang dan ikal.
Bersama ibu dan kakakku, aku tinggal dirumah sederhana peninggalan ayahku. Meski pun sangat sederhana tetapi penuh kehangatan didalamnya.
7 hari ibu telah pergi meninggalkan aku dan kakakku tapi air mataku tidak kunjung kering.
Guling dengan kepala boneka hadiah ulang tahun ku dari ibuku tidak pernah lepas dari pelukan.Sejak ibu meninggal, otomatis kakakku menjadi ibu sekaligus ayah buatku.