6. Kencan

377 3 0
                                    

Lama kelamaan kami saling jatuh cinta. Pak Albert senantiasa memanjakan aku dengan memberikan kebutuhan dan keinginanku.

Aku yang tidak pernah merasakan sentuhan ayah, bersama pak Albert aku bisa merasakan semua itu.

Setiap pulang kerja, pak Albert menunggu aku keluar kantor dan mengantarkan aku pulang. Terkadang aku yang harus menunggu dia keluar dari kantor.

Rekan-rekan kerja di kantor sudah mengetahui hubungan kami.

Hari ini aku harus lembur karena harus membuat laporan tutup buku.
Aku harus pulang sendiri karena tidak mungkin pak Albert menunggu aku selesai lembur.

Pukul 02.00 dini hari, aku siap untuk pulang. Aku capek dan badan rasanya lengket, meskipun ruanganku cukup sejuk.

Di lobby kantor, pak Albert sedang minum kopi bersama beberapa staff malam. Pak Albert berdiri ketika melihatku. Tanpa kata-kata aku mengekor dibelakangnya.

Pak Albert membelok ke apartemen dan memakirkan mobilnya.
"Kamu nginap sini aja, besok tak antar pulang", kata pak Albert. Aku pikir baik juga idenya, karena orang yang tinggal di apartemen lebih cuek dengan urusan orang lain.

Di apartemen, aku ijin mandi biar segar.
Dengan baju pinjaman aku duduk di tempat tidur menunggu pak Albert yang sedang mandi.

Badan bersih, hawa kamar yang dingin, ditambah kasur empuk membuat mataku berat.

Dengan mata terpejam kurasakan be)aian di rambutku. Belaian turun ke leher. Aku melenguh menikmati jari jari tangan di tubuhku.

Cinta TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang