Seorang laki-laki gagah hampir setiap hari datang kerumah. Aku memanggilnya Oom Naldy.
Oom Naldy sering membuat aku tertawa dengan leluconnya
Keakrabanku dengan Oom Naldy membuat diriku serasa memiliki seorang ayah.
"Oom, mau beli sayur sehat?" tanyaku ke Oom Naldy. Niken kecil seolah-olah koki profesional tangannya memasukkan daun daunan di wajan mainan.
Oom Naldy memberikan uang mainan kepadaku dan berpura-pura makan sambil memuji masakanku.
Sosok laki-laki dewasa yang begitu sayang dan telaten ikut berperan serta dalam mengisi kekosongan hatiku.
--++--
Kami berempat hidup dengan rukun walaupun terkadang aku beradu pendapat dengan mas Nono kakakku.Mas Nono seorang kakak yang sangat protektif bahkan segitu protektifnya sehingga membuat aku tidak punya teman cowok.
"You are my sunshine". Itu selalu yang diucapkan mas Nono setiap kali aku menolak diperlakukan seperti layaknya vas crystal.
Mas Nono sebenarnya cuma lebih tua beberapa bulan dari aku, tetapi kakakku menyuruhku memanggil dengan sebutan mas dan memanggil ayahnya dengan daddy, aku pun merubah panggilan kakak menjadi bunda.
Mulai saat itu aku mempunyai keluarga yang lengkap. Aku punya syah, ibu, kakak laki-laki dan beberapa tahun kemudian adik.