Bab 12 : beliin testpack

159 10 0
                                    

Enam jam sudah, pesta digelar dengan sangat meriah..

Gadis bertubuh mungil yang di kelilingi hampir seribu tamu undangan, tak lelahnya menyambut diiringi dengan senyuman indah.

Enam jam yang begitu luar biasa..

Takan ia lupakan begitu saja kebahagiaan yang membekas di hatinya saat ini.

Dengan tawa riang, binar bahagia, kisah hidup sempurnanya, begitu membuat orang-orang menatap iri pada Ilyana Prescilla.

"Bang, kayaknya besok ilyana mau spa deh." Gumam ilyana yang masih terduduk di kursi meja riasnya, sembari menikmati remasan relaksasi di kepalanya.

"Kenapa ga abang aja yang ngeSpa kamu?" Tawar Air dengan nakal berbisik tepat di telinga ilyana.

Kedua tangan Air yang sedaritadi membantu memijiti kepala ilyana sudah terhenti, kedua tangannya memeluk tubuh ramping Ilyana.

"Hah? Emang abang bisa?" Tanya-nya sedikit terkejut dan lebih gak percaya.

"Bisa, asal dapet bonus double ya?" Gurau Air, diselingi dengan suara tawa.

"Iiiih abaang, ilyana kira abang sungguh-sungguh" ucapnya dengan mencubit punggung tangan air dengan manjanya.

Keduanya kini sudah mulai berbaring di ranjang, saling memeluk mesra, memberikan rasa nyaman dan hangat saat bergumul di bawah selimut tanpa sehelaipun baju yang menutupi tubuh keduanya.

Lambat laun kantuk mulai menjemput, memanjakan mata untuk segera terpejam.

Membiarkan rasa lelah yang mulai beranjak dari tubuh mereka agar segera terlelap.

..

Ilyana point' of view

HH.. hhikh.. syaa.. no!..

Hikhh.. hikhh..

Syaa.. kembali syaa..

Ma-af..

Sya maaf..

Apa! Apa yang bang air maksud? Dia tidur dan menangis..

Meracau menyebut nama sya dan meminta maaf?

Maksud bang air apa? Apa yang di mimpikan bang air hingga ia menangis dalam tidurnya?

"Bang.." ujarku, sembari menggoyangkan pundak bang air.

"Syaa.. aku masih!'

'iyaa aku masih cinta sama kamu"

Deg!

Bang air..

Maksud kamu Isyana?

Beberapa kali aku mencoba untuk membangunkan bang air, menggoyangkan tubuhnya pun sudah ku lakukan.

Namun hasilnya nihil, bang air masih larut dalam mimpinya yang sepertinya sangat menyayat hati.

Errwlll..  menjijikan!

Seketika rasa kecewa dan amarah bercampur dalam hatiku, Apalagi saat melihat bang air masih saja begitu.

Tak terasa air mata sudah menggenang di pelupuk mata, hatiku teramat getir, rasanya benar benar membuatku Arghhh!

"Bagus ilyana! Kamu sudah mencintai orang yang salah!"

Kini, kakiku kembali melangkah menjauh dari kamar ini..
melihat air yang masih saja menangis membuatku jengah, dan jengkel setengah mati.

ROMANTIC MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang