Bab 9 : s-saya mau.

221 13 1
                                    

"mbak ilyana, naik ke stage 5 menit lagi ya!" Suara dari kru yang bertugas di acara ini kembali mengintrupsi ilyana yang sedang touch up di ruangannya.

Disana juga ada genta dan nadine, senantiasa menemani ilyana kemanapun pergi.

"Oh iya mbak, saya udah siap kok." Jawab ilyana yang langsung di angguki kru EO nya.

Yaps, hari ini Ilyana menjadi guesstar. Plus Brand ambassador salahsatu product Skincare yang baru saja membuka cabang baru untuk klinik kecantikannya.

Menghaturkan rasa terimakasih telah di percaya sebagai brand ambassador, juga rasa terimakasih atas kepercayaan memakai wajahnya sebagai lambang kecantikan dari whitening's skincare.

Sudah lima menit lamanya ilyana berpidato diatas stage, kini master of ceremony alias mc sudah memanggil beberapa kolega bisnis dari pihak whitening's skincare untuk ikut naik dan gunting pita berdampingan dengan Ilyana di atas stage.

"Kepada yang terhormat Bapak Airshaka Ganendra S. Ds. Selaku perancang gedung klinik whitening's untuk ikut berdiri di samping si cantik jelita Ilyana Prescilla Brand ambassador whitenings. Mari di persilahkan bapak"

Deg!

Satu nama yang di sebut itu mampu membuat senyuman ilyana menggantung, lantas matanya liar mencari-cari dimana keberadaan sang pemiliknya.

Ya, dari samping stage. Darisanalah air berdiri, berjalan dengan gagahnya untuk ikut naik keatas stage.

Senyuman airshaka merekah, menyambut undangan mc untuk ikut berpartisipasi diatas stage.

"Sangat luar biasa, tampan dan cantik yang mampu disandingan dihadapan para tamu undangan." Keduanya tampak tersipu malu, belum lagi  kehadiran bu luciana mampu membuat mereka akward.

"Dengan demikian, Ibu Luciana selaku pemilik brand, beserta jajarannya. Mari untuk mengambil gunting yang telah kami sediakan, dan bersiap siap dalam hitungan saya, ya." Ucap mc.

Sebenarnya ilyana sudah tidak sabaran untuk bertanya pada Airshaka, ia penasaran dengan sosok suaminya ini.

Yang boom! Tiba tiba berdiri dengannya ditempat yang sama dengan passion yang berbeda.

"Astaga bang air, aku nggak nyangka!" Gumam ilyana berbisik disamping air yang ikut tersenyum menanggapi gumaman istrinya ini.

"Nggak nyangka apanya? Saya disini kan lagi kerja."

Mata Air yang ikut memperhatikan sekitar kembali menoleh kearah ilyana.

Mata ilyana tampak berbinar, seribu kali lipat cantiknya dimata air.

Satu yang membuat air merasakan sesak di dadanya saat ini, tatapan binar penuh kekaguman dari ilyana mampu menggoyahkan seluruh isi hati airshaka.

"Saya suka tatapan kamu yang seperti ini." Decak kagum air, menyampaikan semua isi hatinya pada ilyana.

Kedua pipi ilyana memarah, ntah apa yang harus di katakannya pada air, yang benar hanyalah rasa malunya.

"Nanti dirumah kita lanjut mengobrol, ya."  Seru air pada ilyana agar mengingatkannya lagi.

Hitungan ketiga telah di ucapkan mc, kini mereka sudah memotong pita yang terbentang luas di stage.

Acara potong pita telah usai, kini dilanjut untuk penjamuan para tamu, belum lagi ilyana yang ikut berbaur dengan para teman seprofesinya.
Dan air sendiri, ia memilih untuk kembali ke meja vvip bergabung dengan sang pemilik acara ini.

"Pak air, kami telah menyiapkan buah tangan untuk pak air, ada serangkaian skincare yang telah kami siapkan, apa pak air ingin membawanya?" Tanya sekretaris bu luciana.

ROMANTIC MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang