.
.
.
.
."jisung" rengek Felix dan berhambur ke pelukan yang lebih tua. Jisung yang tengah berkutat dengan laptop didepannya hanya tersenyum memeluk sang kekasih yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu.
Felix mendudukkan dirinya dipaha Jisung dan memeluk Jisung. "Kamu sibuk ya?" Tanya Felix yang kini mengalungkan tangannya dileher Jisung.
"Hm"
Felix memeluk Jisung dan meletakkan dagunya dibahu Jisung. "Sung" panggilnya
"Kenapa?"
"Aku kangen" felix merengek bak anak kecil dan menenggelamkan kepalanya dileher Jisung. Jisung hanya membalas pelukan Felix dan menyamankan posisi Felix dipahanya. Tangannya meraih laptop dan kembali melanjutkan pekerjaannya. "Aku banyak kerjaan bae" ucap Jisung. Felix mengangguk mengerti dan mecium leher Jisung.
"Jangan macem-macem besok aku ke kantor" dingin Jisung yang merasakan lehernya dicium oleh Felix, berharap Felix tidak melakukan hal yang aneh. Ucapan Jisung membuat Felix menghentikan kegiatannya. Ia mengelap bekasnya di leher Jisung, ia membolakkan matanya saat melihat bekas kemerahan disana. "Ih gak sengaja. Ini gak mau hilang" ucap Felix mencoba menghapus kiss mark pada leher Jisung.
"Lixxie" panggil Jisung pelan, Felix terus mengelus leher Jisung. "Bentar aku buat di sebelah lagi biar sama" dan benar saja Felix mencium bagian sebelah leher Jisung, Jisung hanya meremat matanya. Ia sedikit mendorong tubuh Felix membuat Felix menghentikan kegiatannya. "Ih belum selesai" pisuh Felix saat kegiatannya terganggu.
"Kamu ngapain sih? Aku lagi kerja" Jisung sedikit emosi dibuatnya.
"Aku cuma mau peluk sama cium"
"Iya kalo peluk ya peluk. Jangan buat tanda juga"
"biasanya boleh"
"Ya kan bisa liat kondisi dulu gak?"
"Aku cuma kangen. Pengen peluk sama cium. Masa gak boleh
Jisung berdecak "turun dulu. Aku mau nyelesaiin kerjaanku dulu" ucap Jisung dengan menggerakkan pahanya, membuat mood Felix sedikit rusak
"Gak mau"
"Felix, please"
"Kamu nyebelin banget. Tauk ah!" Felix bangkit dan meninggalkan Jisung yang hanya menghela nafasnya. Jisung kembali melanjutkan pekerjaannya. Ayolah ini sudah pukul 1 dini hari, ia ingin secepatnya menyelesaikan pekerjaannya itu.
Jisung menatap jam dinding dan melihat sudah pukul 2. Ia menutup layar laptop nya dan mencari keberadaan pemuda manis yang sejam lalu mengganggunya itu, Jisung hanya menghela nafas saat melihat Felix kini tengah berbaring didepan tv yang menyala, Jisung menyalakan lampu yang memang dimatikan oleh Felix. Tangannya bergerak mengambil remote dan mematikan tv. "Kok dimatiin!" Ketus Felix. Jisung mengira Felix sudah tertidur. Felix meraih remote itu dengan sedikit kasar.
"Tidur, ini udah jam setengah 3. Kamu gak ngantuk?" Tanya Jisung menatap Felix yang kembali menyalakan tv.
"Nggak. Tidur aja sana"
"Besok kamu kuliah pagi kan. Siniin remotenya" Jisung berusaha mengambil remote ditangan Felix.
"Nggak mau. Film aku belum selesai"
"Siniin"
Felix tak kunjung memberikan remote tv itu membuat Jisung sedikit emosi. "Felix!" Dinginnya namun nihil Felix tak bergeming dari tempatnya.
"Lee Felix!" Nada Jisung sedikit meninggi membuat Felix menatapnya "sini remote nya" ucap Jisung sekali lagi menatap tajam pada Felix. Felix menghempaskan remote dan meninggalkan Jisung. Ia menghempaskan pintu dengan tak santai, Jisung hanya bisa menutup wajahnya dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two weeks | Sunglix Or Jilix?
RomanceSepenggal cerita dua minggu sebelum pernikahan yang menjadi impian Felix. "FELIX!" -Jisung "Apa?" -Felix "Jangan bikin aku marah sehari aja bisa gak?" -Jisung BXB SUNGLIX AREA JISUNG -top FELIX -bot