13

450 48 0
                                    

Persiapan pernikahan dan segala macamnya sudah siap. Minho menghela nafasnya menatap altar dimana dia akan melihat adiknya diikat oleh seseorang dalam hubungan pernikahan. Ia tersenyum getir, tak menyangka ternyata akan secepat itu Felixnya dewasa dan menikah. Meskipun ia senang namun ia juga merasa sedikit tak rela melepaskan Felix. Hyunjin menepuk pundaknya membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Lo bengongin apaan?" Tanyanya santai

"Nggak. Cuma gak nyangka aja" ucapnya lalu terkekeh.

"Lixxie udah gedek ya. Sayang banget dia gak nikah sama gue" ucap Hyunjin membuat Minho mendengus.

"Gue malah gak setuju kalo dia nikah sama lo"

"Kenapa? Gue ganteng gini, udah mapan lagi"

"Gak"

Hyunjin hanya tersenyum. "Tapi gue seneng dia nikah sama sahabat gue" ucapnya membuat Minho menoleh menatapnya.

"Hm. Thanks lo bisa ngebujuk dia. Dia takut banget Jisung bakal gue hajar makannya gak berani cerita ke gue soal masalah mereka" ucap Minho membuat Hyunjin terkekeh "tenang, udah gue bonyokin kok" lalu keduanya tertawa dan menceritakan hal random tentang masa kecil mereka yang bisa dibilang sangat menyenangkan dan berlalu dengan begitu cepat.

.

"Njin, kenapa gue gak boleh ketemu Jisung" rengek Felix yang kini tengah memeluk Hyunjin. Hyunjin hanya mengelus rambut Felix dengan lembut "besok lo nikah, ntar juga ketemu"

"Tapi gue kangen"

"Kalo dah nikah bakal bosen lo liat muka dia"

"Ish nggak ya. Yang ada gue bakal bahagia banget. Lo tau gak gue mimpiin ini dari kelas 2 SMP" ucap Felix lalu terkekeh. Hyunjin tersenyum getir, meskipun ia akui ia sangat menyayangi Felix, mereka takkan mungkin bisa bersama. Hyunjin hanya mengelus rambut si manis dan sesekali menciumi kepala Felix, mungkin ini terakhir kalinya ia bisa melakukannya karena tinggal hitungan jam lagi Felix akan menjadi milik orang lain.

"Lo bahagia dong mimpi lo jadi nyata" ucap Hyunjin.

"Bahagia banget. Meskipun gue ngerasa susah banget sampe dititik ini. Rasanya beberapa kali gue pengen nyerah. Lo taukan kalo awalnnya Jisung emang gak suka sama gue"

Hyunjin mengangguk "tapi sekarang dia sayang banget sama lo"

"Tau darimana?"

"Ya taulah. Buktinya dia gak mau kalo lo batalin semuanya"

Felix mengeratkan pelukannya "makasih udah selalu nyemangatin gue. Kalo lo gak bawel mungkin gue udah nyerah" cicit Felix didalam dekapan Hyunjin.

"Tapi gue minta maaf ya" ucap Hyunjin dan melonggarkan pelukannya.

"Maaf buat apaan?"

Hyunjin melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh dari Felix, membuat Felix menatapnya curiga.
"Kemaren gue ngebonyokin Jisung!" Ucapnya lalu berlari keluar kamar.

"HYUNJEEN! BERANINYA LO NYENTUH CALON GUE!" teriak Felix dan mengejar Hyunjin yang sudah berlari.

.

Jisung berusaha mengatur nafasnya dan rasa nervousnya. Ia sudah berdiri di altar dan tengah menunggu Felix. Tak lama Felix datang didampingi oleh Tuan Lee berjalan pelan menghampirinya. Setelah mengambil sumpah janji pernikahan Jisung mencium kening Felix yang kini sudah resmi menjadi istrinya. Felix memejamkan matanya, ia tak bisa menahan air matanya yang mengalir 'Tuhan, makasih banyak udah ngabulin permintaan Felix. Makasih udah ngasih kak Jisung yang Felix impikan selama ini. Makasih banyak buat semuanya, Felix bahagia Tuhan. Tolong bantu Felix disetiap jalan Felix bersama Kak Jisung dari titik ini dan seterusnya kalo bisa buat selamanya. Terimakasih untuk hadiah terindah yang Tuhan kasih ini. Kak Jisungnya Felix yang sempurna meskipun Nyebelin tapi sekali lagi makasih' batin Felix setelahnya membuka matanya menatap Jisung yang terlihat sangat tampan berkali kali lipat dihadapannya saat ini.

'Han Felix, makasih buat semuanya. Tuhan makasih udah ngasih saya jodoh sebaik dia. Sesempurna dia. Maaf kalo kemarin saya bikin dia nangis dan tersakiti. Tapi saya janji, mulai saat ini saya akan selalu berusaha ngebuat dia bahagia" batin Jisung

Jisung menangkup pipi Felix menatapnya bingung "kenapa nangis" bisiknya lalu menghapus jejak air mata Felix. Felix hanya menggeleng tanpa bisa mengatakan apapun.

Setelah acara selesai dan semuanya berjalan dengan sangat lancar. Jisung menggenggam tangannya mengelusnya dengan lembut, "kamu kenapa bae?" Tanyanya melihat air mata Felix yang mengalir.

Felix memeluk Jisung dengan erat dan hanya bisa menggeleng. "Maafin aku ya kalo banyak salah. Jangan nangis lagi" lirih Jisung yang kini mengelus punggung Felix.

"Kamu gak salah kok. Ini tu terharu" ucap Felix yang kini menatapnya dengan senyuman diwajahnya.

Felix memegangi sudut bibir Jisung yang masih terluka "masih sakit?" Tanyanya, Jisung tersenyum dan menggeleng, meraih tangan mungil Felix "nggak terlalu kok. Tapi kalo mau cepet sembuh, ada bae obat yang mujarap" ucap Jisung

"Apa?"

"Cium" jawab Jisung lalu tersenyum jahil.

Cup

"Udah. Cepet sembuh" cicit Felix

"Kurang lama"

"Nggak mau"

Hyunjin menatap datar pengantin baru yang kini bermesraan didepannya itu. "Udah kekamar sono. Ternodai ni mata suci gue" celetuknya membuat Jisung dan Felix menatapnya.

"Iri, bilang bos" cibir Jisung

"Lo kapan nyusul Jin?" Tanya Minho

"Calonnya aja belom nemu" ucap Hyunjin lalu mendudukkan dirinya di sofa. Felix menghampirinya dan duduk disampingnya lalu memeluknya. Jisung yang melihat itu sedikit tak terima namun ia bisa apa.
"Njin, hari ini mau langsung balik?" Tanya Felix

Hyunjin mengangguk dan membalas pelukan Felix. "Gue balik hari ini sekalian sama papah mamah. Kerjaan gue disana juga numpuk"

"Kenapa gak besok aja" cicit Felix

Hyunjin mencubit hidung Felix pelan "gak bisa Lixxie. Banyak pesenan yang belom beres. Lo jugakan sekarang udah nikah. Jadi nikmati selagi hangat, ada Jisung juga yang nemenin elo sekarang"

"Iya tau. Tapi ntar gue kangen sama elo"

Oke sepertinya Jisung sekarang merasa dialah obat nyamuk diantara Hyunjin dan Felix. "Ehem" Jisung berdeham namun tak dihiraukan oleh Felix yang masih asik mengobrol dengan Hyunjin. Hyunjin terkekeh melihat wajah Jisung, sepertinya cemburu.

"Liat noh suami lo. Mukaknya asem. Gak kasian lo" bisik Hyunjin membuat Felix menatap Jisung.

Felix mengecup pipi Hyunjin dan berlari menghampiri Jisung. "Njin kalo pulang hati-hati yah. Gue sama Jisung pulang duluan. Soalnya badan gue capek banget"

.

"Kenapa gak lama-lama sama Hyunjinnya" sindir Jisung yang kini melihat Felix keluar dari kamar mandi. Mereka memutuskan untuk pulang kerumah mereka sendiri.

"Kamu cemburu?" Tanya Felix

"Nggak tuh" elak Jisung

"Aku capek. Sini peluk" cicit Felix merentangkan tangannya. Wajah kelelahannya terlihat jelas. Jisung mendekat dan memeluknya. "Pakek baju dulu bae" bisiknya yang tengah memainkan handuk yang menutupi bagian bawah Felix.

"Kaya gini bentar yah. Aku kangen" rengek Felix yang masih tak ingin melepaskan pelukannya.

Jisung membopong tubuh Felix dan meletakkannya diatas ranjang. Mengukung tubuh mungil Felix dan mengecup seluruh wajah simanis. Sampai di bibirnya. Jisung meraup bibir Felix dan menyalurkan rasa rindunya. Beberapa hari tak bertemu ternyata membuatnya sangat merindukan pemuda manis yang kini berada di bawahannya itu.

"Ji~"

"Hm"

"Besok aja yah. Aku capek"

Jisung mengangguk mengerti dan membaringkan tubuhnya disamping Felix lalu memeluknya istrinya itu, "i love you bae" bisiknya

"I love you more"

Two weeks | Sunglix Or Jilix?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang