10

407 48 0
                                    

Hari ini setelah Jisung mengantarnya pulang dari rumah sakit Felix disuruh beristirahat dan jangan banyak bergerak "jangan banyak gerak. Kalo mau sesuatu minta tolong diambilkan aja" pesan Jisung sebelum meninggalkannya. Jisung harus berangkat kekantor karena ada pekerjaan yang harus ia selesaikan.

"Felix, gimana perut lo masih sakit?" Tanya Jeongin

Felix mengangguk pelan "agak nyeri sedikit"

"Lo jangan banyak gerak oke. Kalo butuh apa-apa panggil gue aja"

Felix hanya mengangguk. Ia masih sedikit sedih karena kejadian ini. Ia masih tak menyangka bahwa dirinya tengah hamil kemarin. "Yen, gue jahat banget gak sih" lirihnya, air matanya sudah menggenang dipelupuk matanya.

"E-eh enggak kok. Lo gak sengaja"

"Tapi gue udah ngebunuh anak gue sendiri hiks"

Jeongin mengelus punggung adik iparnya itu "nggak. Lo gak ada niat ngelakuin itu. Jangan nyalahin diri sendiri hm"

Felix meletakkan kepalanya dipundak Jeongin dan mengelus perut yang lebih muda. "Lo hebat banget bisa ngejaga baby lo sampe sebesar ini" gumamnya.

"Ssst. Udah jangan dipikirin lagi. Sekarang lo Istirahat. Atau mau gue telponin Jisung?" Pertanyaan itu membuat Felix menggeleng ribut "dia sibuk harini. Gue gak mau ganggu"

"Makannya sekarang lo Istirahat yang cukup. Gue jagain disini"

Setelahnya Felix menurut dan mencoba memejamkan matanya.

.

Dering ponselnya membuat Jisung mengalihkan atensinya pada benda pipih tersebut. Ia menyeringit bingung karena yang menelponnya adalah nomor tak dikenal.

"Halo"

"Jisung aku mau ketemu"

Jisung menghela nafasnya saat mendengar suara Yeji diseberang telepon.

"Gak. Gue sibuk"

"Aku mau ngomongin hal yang penting"

"Yaudah buruan ngomong. Gue gak ada waktu"

"Nggak ditelpon. Mau ketemu langsung"

"Lo ngomong sekarang atau nggak sama sekali"

"Ish, nggak mau"

"Terserah" Jisung hendak mematikan sambungan teleponnya namun "YAUDAH IYA. AKU CUMA MAU BILANG AKU HAMIL"

"oh yaudah"

"Aku hamil anak kamu Jisung"

"Lo yakin itu anak gue?"

"Ya iyalah. Aku gak mau tau, pokoknya aku mau ketemu. Kalo nggak aku bakal datang ke tante Han buat ngasih tau dia. Eh atau perlu aku ngasih tau Felix"

"Gak usah libatin Felix. Gue dateng kirim aja alamatnya"

Setelah sambungan teleponnya terputus Jisung melemparkan ponselnya sembarang arah. "Anjing. Ada aja" gumamnya sembari mengusak rambutnya. Setelah mematikan laptopnya ia memutuskan untuk keluar dari kantor meskipun membuat Lucas sedikit bingung "tumben banget Jisung keluar gak ada ngasih tau gue" gumamnya. Lalu ia meraih ponselnya dan menghubungi Felix.

"Halo Lix"

"Ini bukan Felix. Felixnya lagi Istirahat" jawab Jeongin diseberang telepon.

"Aduh. Yaudah deh. Nanti kasih tau Felix kalo Lucas ada nelpon dia. Oke. Gue minta tolong" ucap Lucas kemudian mematikan sambungan telepon itu.

Two weeks | Sunglix Or Jilix?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang