Di malam hari. Keluarga baru itu sedang makan malam sebelum pergi tidur.
Ayden, Chika bersebelahan, Freya dan Christy pun juga duduknya bersebelahan."Chika.." ujar Ayden membuat Chika menoleh ke arah dirinya.
"Iya, kenapa?"
"Ini.. Freya mau punya adek lagi. Malam ini bisa?" Tanya Ayden. Freya harus menanggung malu, sedangkan Christy terkejut membulatkan matanya.
"Apa?! Freya mau punya adek?" Seru Christy. "Ayooo bunda sama ayah bikin adeeekkk! Christy mau punya adek lagii!"
"Yok, kak. Kita dukung bunda sama ayah dalam proses pembuatan calon adek kita!" Christy dan Freya ber-tos'an.
Chika menepuk keningnya. "Astagaa.. gimana iniii?"
Ayden tersenyum iseng. "Anak-anak pada minta adek. Masa kamu gak mauu, ayo laah. Semakin kita dapat setuju semakin aku semangat bikin.."
Chika menoyor kepala Ayden. "Ndasmu! Kamu sengaja kan? Mentang-mentang kita baru nikah."
"Ya Allah, Sayaangg.. aku minta maaff."
Chika malahan terkekeh. "Gak papa. Ayo kita bikin adek buat mereka berdua!"
"Habis makan malam ya Sayangkuu.."
"Iyaaaa."
"YESSSS!!" Ucap Christy dan Freya sangat bersemangat.
Seusai makan malam. Ayden, Chika, Christy dan Freya berkumpul sebelum pergi ke kamar masing-masing. Christy menggandeng Freya.
Christy tersenyum ke arah Ayden dan Chika."Semangat," ujar Christy.
"Udah, udah! Balik ke kamar masing-masing. Oke?" Balas Chika. Keningnya mengerucut.
"Iyaa.. bundaaa."
Chika dan Ayden lebih duluan masuk ke dalam kamar mereka berdua. Christy dan Freya sangat serius menatap bunda dan ayah sambungnya ke dalam kamar.
"Satuu..duaaa..tiigaa!" Bisik Christy. Pintu kamar Chika dan Ayden terkunci. Hal itu membuat Christy dan Freya senang.
"Ayo, dek, balik kamar! Jangan ganggu mereka lagi bikin dedek bayi!"
"Okeee, kak. Kan kamar kakak yang deket sama kamar bunda ayah," ujar Freya. "Telinga kakak harus disumpel pake apa kek, biar gak ngedenger suara horror dari kamar bunda ayah!"
"Dih. Kamar bunda sama ayah tuh kedap suara.. pasti gak kedengeran lah njir!"
"Yaolo Yaolo Yaolo," Freya menggelengkan kepalanya. "Dah. Bubar, bubar!" Freya lebih dahulu pergi ke arah kamarnya dan masuk. Disusul Christy masuk ke dalam kamarnya. Mereka berdua sudah masuk ke dalam kamar masing-masing.
***
Keesokan hari.
Freya masih berada di dalam kamarnya, gadis itu sudah mandi dan mengenakkan pakaiannya. Tak lupa Freya memakai skincare.
Freya memandang wajahnya yang ada di cermin sembari tersenyum."Udah selesai pake semuanya, sunscreen sudah. Okedeh. Tinggal sarapan!" Freya beranjak dari kamarnya.
Saat keluar kamar, ia berpapasan dengan Christy yang baru selesai mandi dan mengenakkan pakaiannya. "Dek!" Freya pun menoleh ke arah Christy.
"Ha?"
"Sarapan bareng?" Freya mengangguk. "Oke."
Mereka berdua pergi ke ruang meja makan.
Sesampainya di ruang meja makan sudah ada 1 art yang memasakkan sarapan pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belahan Jiwa [Completed]
Fanfiction"Selamat tinggal di keabadian, Freyana." CERITA FIKSII!!