21 : Memulai Hidup Baru

1.1K 80 3
                                    

"Nak.."

"Ayah.."

Ayden dan seorang gadis manis itu berpelukan dengan erat. Kedua mata gadis itu sedikit bengkak, sepertinya habis menangis.
Mereka berdua memang tak lama berpelukan. Ayden melepaskan pelukannya, Ia membelai wajah gadis itu sembari tersenyum.

"Freyaa.." Ayden mencium kening Freya cukup lama.

Loh? Apakah ini hanya halusinasi Ayden atau kenyataan? Ini kenyataan.
Tepat 6 jam setelah raga Freya tak bernyawa, tubuhnya sudah dipindahkan ke ruang mayat tiba-tiba nyawa Freya kembali ke raganya. Di ruangan mayat itu hanya Ayden yang menjaga jasad Freya sangat terkejut saat nyawa Freya kembali. Tepat semalam, setelah Freya kembali, Ayden memutuskan untuk tetap memalsukan kematian Freya karena masih membutuhkan ruang untuk menenangkan dirinya dan bebas. Ayden sangat bahagia dan masih tidak percaya jika Freya kembali.

Flashback On;

Ayden masuk ke dalam ruang mayat. Hawa di ruangan itu dingin, udara sejuk menusuk kulitnya. Ia menghampiri brankar dengan mayat diatasnya yang tertutup kain putih.
Tangannya perlahan meraih kain putih itu, Ayden membuka kain yang menutup wajah Freya.

"Nak.." Ayden tersenyum tipis. "Kamu seperti masih hidup dan sedang tertidur pulas. Cantik sekalii.."

"Ayah masih berharap kamu kembali walau itu gak akan bisaa,"

"Tapi.. Ayah perlahan udah mulai ikhlas sama kepergian kamuu.."

Cklek!

Ayden menoleh ke arah pintu yang terbuka, rupanya Chika juga masuk di ruangan itu, matanya bengkak. Chika menghampiri Ayden, telapak tangan Chika mengusap punggung Ayden dengan lembut.

"Kenapa?" Tanya Ayden.

"Gak papa.. Mau liat Freya aja." jawab Chika.

"Kamu ikhlas aja kan sekarang?" Chika mengangguk.

"Sama."

"Di hati kita berdua di isi oleh Freya. Freya akan selalu ada di hati kita, tak akan pernah terlupakan sampai kita memiliki cucu.." Chika menatap Ayden dengan tatapan yang dalam.

"Betull.. apa yang kamu ucap itu betul terjadi,"

Ayden menghela nafasnya. "Kita balik keluar ya? Kita sekarang harus fokus untuk besok, Freya diantar ke rumah besok pagi dan dikubur besok siang.." Chika mengangguk.

Ayden menggenggam tangan Chika, Mereka berdua sudah berbalik badan untuk segera beranjak dari ruangan mayat. Baru saja satu langkah berjalan, Mereka harus terhenti karena mereka berdua mendengar suara seorang gadis yang memanggil dengan sebutan 'ayah' dan 'bunda'.

"A..Ayah,"

"B..Bunda."

Chika dan Ayden berbalik badan. Benar, Freya memanggil sebutan ayah dan bunda dengan keadaan matanya masih tertutup. Akhirnya mereka tidak jadi untuk pergi dari ruangan itu.

"Nak.." Ayden seperti tak percaya dengan semuanya sekarang.

Mata Freya perlahan terbuka, penglihatannya masih buram, gadis itu mulai meraba-raba yang ada disekitarnya. "Ayah, Bunda."

"Kamu kembali."

Chika dan Ayden langsung menenangkan gadis itu. Freya terlihat sedang sedih. Akhirnya mereka memanggil dokter untuk memeriksa Freya. Chika dan Ayden tentu sangat bahagia Freya bisa kembali lagi.

Flashback Off.





"Kamu sudah makan?"

"Belum.." Freya menggelengkan kepalanya pelan

Belahan Jiwa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang