Bab- 05

1.2K 138 10
                                    

Saat hari mulai berganti malam sebagai seorang Office girl sudah menjadi tugas Jennie membersihkan lantai Rumah Sakit dari lorong ke lorong.

Pendidikan yang tidak terlalu tinggi hanya bisa memberikan nya pekerjaan seperti ini. meski begitu Jennie tetap mensyukuri nya karena berkat pekerjaan nya sebagai seorang Office girl membuat dia bertemu dengan Sean Park selaku ( alm. Suami ) nya.

"Hah akhirnya selesai juga." Ujar nya sambil menyeka keringat di dahi lalu membereskan kembali peralatan kebersihan yang ia gunakan tadi.

Tap tap tap

Terdengar suara langkah kaki mendekat. Awalnya Jennie masih belum menyadari nya tapi saat orang itu memanggil dirinya membuat ibu satu anak itu menoleh dengan tatapan bertanya.

"Apa kau benar Kim Jennie?"

" Ya, maaf sebelumnya tapi anda siapa ya?"jawab Jennie balik bertanya.

"Saya Jung Hein, suami dari perempuan yang tadi pagi menawarkan bantuan kepada mu." Jawab orang itu membuat Jennie tersentak mundur ke belakang saking terkejut nya dia.

"Ma-mau apa anda kemari? Bu-bukan kah saya belum mengabari kalian jika saya menerima tawaran tersebut." ucap Jennie gugup dan takut ia akan di apa-apa kan oleh pria tidak di kenal nya ini.

Hein menarik nafas panjang terlebih dahulu lalu mengeluarkan segepok uang dari dalam saku jas yang ia kenakan.

"Tidak perlu takut begitu kepada saya karena saya datang kemarin hanya ingin memberikan uang muka untuk anda Jennie-ssi. "

"Maaf Tuan Jung, tapi saya tidak bisa menerima nya." Tolak Jennie mengembalikan uang tersebut.

"Wae? Bukankah putri mu harus segera di operasi?"

"Memang benar putri saya harus segera di operasi tapi jujur saya masih takut salah pilih Tuan. " Hein tersenyum tipis dan mengatakan.

"Jangan terlalu banyak berpikir Jennie-ssi. Tolong Terima saja uang ini untuk biasa operasi putri mu, baru setelah itu kita bicarakan lagi tentang permintaan dari istri ku."seru Hein berbalik arah hendak pergi tapi ia melupakan suatu kalimat yang harus Jennie ketahui.

"Ouh iya! Aku harap kamu tau balas budi karena saya tidak ingin istri saya sedih ketika tahu keinginan nya tidak terpenuhi." Lanjut Hein kembali melanjutkan perjalanan nya meninggalkan Jennie dengan perasaan gelisah setelah menerima uang tersebut.

"Hah... Ku rasa tidak ada pilihan lain lagi selain menerima tawaran tersebut."

°°°°°°°°°°°°°°°°

Hari ini Jennie meminta cuti karena jadwal operasi Chaeyoung akan di laksanakan siang ini juga.

Seminggu telah berlalu semenjak percakapan singkat antara Hein dan Jennie berlangsung, keduanya memang tidak pernah lagi ketemu tapi Jennie yakin bahwa orang kaya seperti Hein tak akan melepaskan nya begitu saja apalagi jika mereka tahu kalau Jennie sudah menggunakan uang pemberian Hein waktu itu.

"Dokter Song , bagaimana kondisi Chaeyoung saat ini?"

"Kondisi nya cukup stabil dan kita tidak perlu khawatir jika operasi nya akan gagal."

"Syukurlah jika seperti itu. Tolong lakukan yang terbaik untuk putri ku Dokter."

"Nde, kami akan selalu mengusahakan yang terbaik untuk kesembuhan Chaeyoung."

°°°°°°°°°°°°°°°°

Di lain tempat sepasang suami-istri tengah menikmati waktu mereka berdua di pantai Incheon.

"Oppa."

"Wae?"

"Apa kau yakin Jennie akan menerima tawaran dari kita?"

"Tentu saja! Jika ia menolak anak buah ku sudah siap untuk menghancurkan hidup nya." Jisoo memukul pelan dada bidang suaminya.

"Jangan bicara seperti itu. Aku tau keluarga Jung sangat kaya tapi kita tidak harus menghancurkan hidup seseorang hanya karena masalah pribadi." Nasehat Jisoo dianggap angin lalu bagi Hein.

"Aku tidak peduli. Yang ku peduli kan itu cuma kamu sayang, jika kamu bahagia aku pun ikut bahagia. Tapi jika kamu menderita! Maka aku sendiri yang akan maju untuk menghancurkan mereka."

Jisoo tersenyum simpul dan menaruh kepalanya di dada bidang suaminya yang kekar.

"Aku senang memiliki suami yang pengertian seperti dirimu Oppa. Tapi sayang nya keluarga kecil kita tidak akan pernah lengkap tanpa adanya seorang malaikat kecil di antara kita."

"Aku benar-benar sangat menginginkan seorang anak. Dari dulu Aku sudah sering membayangkan akan memiliki banyak anak setelah menikah tapi kenyataan justru sebaliknya. Entah dosa apa yang ku miliki di masa lalu hingga Tuhan tidak mengizinkan ku menjadi seorang ibu." Jisoo mulai menitikan air mata dan Hein memberi kehangatan guna menenangkan istri nya.

"Jangan khawatir eoh? Aku sendiri yang akan memastikan bahwa kamu akan menjadi seorang ibu dalam waktu dekat."

"Bahkan jika perlu aku sendiri yang akan memaksa Jennie-ssi untuk mengandung anak kita Sooyaa. kau tidak perlu khawatir lagi setelah ini." Lanjut Hein dalam hati memiliki rencana terselubung untuk menjebak Jennie agar masuk ke dalam perangkap nya.

•••••••••••••••••••



"Cepat sembuh anak ku"ucap Jennie mengecup pelan bibir Chaeyoung sebelum putri nya di masukan ke dalam ruang Operasi.

Bersambung

Kasih Ibu [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang