4 A1. Realita

90 10 1
                                    

Jangan pernah lupa. Sebuah kata kata yang menusuk pikiran Relax, dia masih teringat kalau setelah 3 jam ini, sesegera mungkin dia harus mandi. Ia masih seorang kasir pada salah satu indomaret didekat sini, setidaknya itulah pekerjaan Relax untuk sementara waktu.

Fakta yang menyedihkan ialah, Relax masuk bekerja hanya untuk menggantikan posisi kawannya, Mr Peanut. Karena temannya itu memerlukan waktu siang untuk belajar di salah satu universitas tinggi dalam negeri. Separuh gajih akan dialokasikan untuk Relax, begitulah sistemnya. Bos mereka hanya cengar cengir melihat fenomena diluar nalar ini.

Keluar dari warnet. Orang orang silih berganti memasuki pintu dan keluar dari tempat ini, termasuk Relax yang sebelumnya sudah mandi. Virtual reality yang dia dapat, tentu dibawa olehnya. Sekalipun dalam kondisi mabuk terparah, bodoh rasanya bila Relax tidak memprioritaskan benda yang sangat penting baginya saat ini.

Ia bahkan rela menjual akun IGN Relax versi Teradium Mobile sekedar memfasilitasi agar virtual reality bisa digunakan dalam kos, dengan begitulah ia bisa bermain game nonstop nanti.

"Selamat datang!"

"Ah, dia lagi."

"Yo Yazen!"

"Siang semuanya!" Relax membuka suara, melirik banyak mata yang tertuju padanya. Tentu pekerja lain sudah muak dengan kehadiran Relax, tapi yang ditusuk hanya menelan kepahitan hidup ini dengan ekspresi senyum.

Relax kembali berbicara, "Yaampun, Yazen kan bukan namaku? Panggil dong yang bener, kan namaku Orc Slayer!" sembari menepuk nepuk yang sebelumnya memanggil dia.

"Oi oi, namamu mirip title game, ogah menjijikan tau!" Balas satu satunya pekerja yang paling akrab dengan Relax, Mr Peanut.

"Yaudah karena kau sudah datang, cepat sana ganti kelamin, teh maksudku ganti pakaian. Aku sudah mau telat gara gara kamu." Mr Peanut merapikan tas, berjalan keluar dari Indomaret.

"Baik baik." Jawab Relax sangat lesu.

Yaaap. Seakan jiwa Relax telah tercabut oleh siksa neraka. Keluar dari Indomaret setelah 7 jam bekerja dari pukul 7 pagi sampai ke 3 siang, memberikan tekanan tersendiri untuk Relax. Dalam waktu 1 jam saja, bisa dihitung paling sedikit ada 20 orang berdatangan, 7 jam berarti sudah 140 orang yang dia temui, kebanyakan dari mereka ialah pembeli Indomaret.

"Ah, stress sekali melihat wajah beragam jenis manusia diluar sana. Ada yang bocil, remaja nolep, ibu ibu gak jelas, apalagi, lupa?" Pikir Relax, menendang kaleng yang berdekatan dengan telapak kakinya. Langkahnya berjalan untuk kembali ke warnet, sekedar bermain dengan masa sewa satu jam saja.

Setiba didepan pintu warnet, Relax mengacungkan jari, tidak tentu saja mengeluarkan segepok, maksudnya selembar uang lima ribuan untuk menyewa warnet satu jam ke depan. Lirikan mata berkelahi satu sama lain, Relax hanya menatap kebawah menghindari kontak mata yang dia tidak sukai.

Layar komputer menyala, sesegera itulah Relax mengisi formulir log in ke website MyItem. Ternyata semua benda yang dia jual telah diborong oleh user bernama Sololol, puji tuhan pikir Relax.

Mengantongi 849 ribu rupiah, Relax mengambil segera uang itu untuk dikirimkan ke bank miliknya. Sudah selesai melakukan itu, Relax mematikan layar komputer dan duduk sejenak untuk bernapas. Pelan pelan, jangan terburu buru.

Setelah cukup tenang, Relax menghabiskan waktunya secara cuma cuma untuk sekedar mindfulness walking. Aslinya dia terburu buru menuju bank terdekat, tanpa bisa melirik ke mata satupun orang yang berpapasan dengannya.

"Hah, aku sampai juga!"

Relax berhasil mengambil 750 ribu uang dari bank, sisanya dia tinggalkan didalam sana, agar saldo miliknya tidak kosong sama sekali. Paling tidak ada sebagian yang dia simpan, pikirnya.

***

Yo hayo! Aku lagi gak mood buat nulis, enggak tau. Satu hal yang pasti, enjoy reading!

Teradium OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang