24 A2. Mushroom Village I

16 4 0
                                    

Sudah lama mereka bermain Teradium bersama. Erzion merasa ini waktu yang tepat untuk berpisah, tetapi Losaga terus memaksa dirinya untuk terus bermain. Dengan kemampuan Losaga, mudah saja baginya untuk melalui area area berbahaya.

Sewaktu itu, perjalanan mereka terhenti. Tepat diwaktu dimana mereka sampai di sebuah desa, yang bernama Mushroom Village. Ini tempat yang cocok untuk sekedar beristirahat sejenak, mereka pun memasuki sebuah bar.

PS: Mana semangat nulisku! Omagah, breathe rythm, hayuk.

Erzion tidak akan pernah menduga jikalau Losaga akan mengajaknya ke tempat yang melalui banyak area danger hingga sampai ke titik ini, Mushroom Village. Sewaktu mencapai tempat itu, pertama yang mereka masuki, bar.

Ramai suara anak maupun yang tua, bersahutan dengan menyanyikan irama lagu khas mereka sendiri. Inilah dunia artificial intelligence, yang seakan seperti dunia nyata saja.

"Ngapain kesini?"

"Kudengar ada quest." Balas Losaga.

Mushroom Village sendiri terletak di pedalaman Lambert Forest, sehingga sulit ditemukan jika untuk pemain awam. Sewaktu Losaga asik membaca bulletin board, dirinya menemukan quest untuk melenyapkan Bottom Witch. Dimana dijelaskan, Bottom Witch itu merupakan sebuah tempat para penyihir tinggal, yang disekitarnya dipenuhi tower tower aneh. Hih, serem.

Berjalan sesuai titik peta, mereka sampai di Witch Bottom, yang apabila ditelisik lagi, mereka hanyalah npc pembuat potion.

Losaga dan Erzion memulai penyamaran mereka, dua witch terbunuh dengan pakaian itulah mereka menyelinap. Memasuki tiap tower untuk melakukan Assassinate, atau membunuh senyap. Trik itu sangat mudah bagi Erzion karena dirinya Thief.

Memisahkan diri, mereka memberikan bahasa tubuh dengan jari terbuka dua tanda peace, agar apabila tanpa sengaja bertemu maka tidak saling membunuh. Bukankah itu merugikan.

Erzion cukup lama mendengarkan tiap ocehan yang terjadi antar penduduk witch. Tebakannya benar, mereka semua aslinya seorang potion maker. Namun ada yang ganjal.

Semakin obrolan itu dia resapi, terungkaplah fakta jika yang menjadi dalang penyebaran wabah virus disekitar Mushroom Village, tak bukan adalah ulah para Witch! Potion of Paralysis.

"Kurang ajar!" Geram Erzion.

Tanpa sengaja pula identitasnya terbongkar, sesegera itulah Erzion memberikan tanda peace sewaktu bertemu setiap npc. Yang tidak membalas tanda peace itu pula, otomatis dibunuh olehnya.

Begitu banyak pecahan botol menyeruak dilemparkan oleh para witch menumpuk ke titik Erzion berdiri. Memasang wajah santai, semua itu tak ubah sekedar mainan untuknya.

Losaga datang sesekali untuk membantu rekannya, bagaimana pun para Witch ini tidak semudah seperti membunuh slime.

Helaan napas terdengar, ritme pernapasan Erzion jauh lebih cepat dari biasanya. Begitu kelelahan jika terus berpikir ganda, menyiapkan segala cara untuk menangangi debuff yang ada.

Potion of Purity selalu dilemparkan Losaga ke area sekitar mereka berdiri, memanimalisir efek debuff yang ada.

Tiba tiba dari luar terdengar gemuruh petir. Kilatan cahaya menembus lobang udara masuk dari tower bertingkat ini.

Erzion maupun Losaga berpikir keras, apakah itu tanda akan kedatangan sesuatu. Dugaan mereka benar.

Begitu banyak roh roh yang bergentayangan mengitari setiap tower, entah dengan maksud apa para Witch melakukan summon pada mereka.

Wrath itu menyerang Erzion pula Losaga, namun dengan trik tertentu, Wrath dapat dibunuh dalam hanya satu hit.

Baik itu menggunakan serangan kejut alias kritikal hit, maupun dibunuh dengan cara dibakar, cara paling klasik yang ada.

Teradium OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang