8

1.2K 118 4
                                    

Kelopak mata indah itu perlahan terbuka. Pandangannya mulai membiasakan keadaan sekitar. Seorang pemuda cantik itu menatap sekitar. Melihat pemandangan malam hutan yang begitu menakjubkan.

Langit malam yang begitu kelam, dengan ribuan bintang kecil yang menghiasi langit hitam itu. Juga bulan purnama yang memamerkan keindahannya.

Suara suara serangga malam yang saling bersahutan, dan kunang kunang yang berterbangan kesana kemari. Pepohonan yang tinggi dan begitu rindang, menjadi tempat bersemayamnya burung hantu.

"Dimana aku?" tanyanya pada diri sendiri.

Kedua matanya terus menatap sekitar, hingga ia menangkap dua orang pria yang berdiri tak jauh darinya. Pria bersurai hitam, dan pria bersurai putih. Ia seperti mengenali dua pria yang kini berjalan mendekatinya dengan raut yang begitu serius.

Disaat kedua pria itu sudah begitu dekat dengan pemuda cantik, tangan kanan pria bersurai hitam terulur menyentuh pipi si cantik. Dan tangan kiri pria bersurai putih juga terulur untuk menyentuh pipi itu. Lalu keduanya mulai mendekatkan wajah mereka, hingga si cantik dapat merasakan terpaan deru nafas diwajahnya.

Kedua wajah itu, semakin dekat dan semakin mengikis jarak. Kedua belah bibir dari masing masing pria asing itu, mulai menyentuh permukaan bibir si pemuda cantik.

"Jaehyun"

"Kau adalah milik kami"




















"Waaahhh..!!!"

Jaehyun terbangun dari tidurnya. Sebuah mimpi aneh yang baru saja dialaminya, lagi lagi tak dapat ia mengingatnya. Kesal tentu saja untuk dirinya, karena mimpi itu terasa begitu nyata.

Kedua tangan Jaehyun, menangkup kedua pipinya sendiri. Masih ia rasakan sentuhan asing dikedua pipinya "a-apa yang terjadi..?"

"Mimpi apa tadi itu?!!"

"Kenapa aku tak bisa mengingatnya lagi??!!"

Mulai kembali frustasi karena tak dapat mengingat mimpinya seperti kemarin. Tak ingin ambil pusing, Jaehyun berusaha menenangkan diri dengan mengambil nafas dalam dalam dari hidungnya dan menghembuskannya melalui mulut.

"Huft... Tenanglah Jung Jaehyun, itu hanya mimpi. Sebaiknya dilupakan saja"

"Iya, lebih baik dilupakan saja. Karena itu hanya mimpi, yang tak mungkin jadi kenyataan"

Setelah meyakinkan diri, Jaehyun turun dari kasurnya lalu menuju kamar mandi. Begitu masuknya Jaehyun kedalam kamar mandi, Jeno dan Jaemin yang menggunakan wujud manusianya berjalan mendekati pintu kamar mandi yang tertutup.

"Kenapa dia selalu melupakan kita didalam mimpinya?"

"Aku tidak bisa terus terusan menyembunyikan identitas asli kita"

"Kita harus menunggu waktu yang tepat"

"Kapan?! Terus berhadapan dengan Jaehyun menggunakan wujud serigalaku di dunia nyata dan menampilkan wujud manusiaku di dunia mimpinya, lama lama membuatku muak!"

"Jaemin-"

"Siapa disana?!!!"

Jaehyun yang sedang asyik mandi, tak sengaja mendengar suara seseorang yang sedang berbincang didepan kamar mandinya. Terlebih Jaehyun tadi juga mendengar namanya disebut disana.

Tangan kanan Jaemin terulur menggenggam kenop pintu kamar mandi berniat ingin membuka pintu kayu itu, dengan sigap Jeno menahan pergelangan tangan Jaemin "Jaemin!" Jeno menggelengkan kepalanya memberi tanda kepada kembarannya untuk tidak melakukan aksinya.

My Two Strange Adopted Wolves (HIATUS!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang