"Kau tunangan mereka bukan?"
Jaehyun seketika membelalakkan kedua matanya, melirik sebentar kearah Jeno dan Jaemin lalu kembali menatap sang tabib.
"Aku bukan tunangan mereka! Aku saja tidak mengenal mereka!"
Mendengar itu membuat hati Jeno dan Jaemin terasa seperti ditusuk ribuan pedang yang sangat tajam, meski mereka sudah tahu akan seperti ini. Sang tabib pun memasang wajah bertanya, menoleh kepada pemuda yang membawanya kemari.
Tatapan sang tabib terlihat seperti ingin meminta penjelasan tentang hal ini. Jeno mengerti akan raut si tabib yang ditujukan kepada dirinya juga kembarannya. Segera Jeno mengajak si tabib untuk keluar dari kediamannya meninggalkan Jaehyun dengan Jaemin.
Begitu Jeno keluar, Jaemin mencoba untuk mendekati Jaehyun dan duduk ditempat yang sama seperti tabib tadi. Melihat tak ada reaksi apapun dari Jaehyun yang menjauh darinya seperti tadi, membuat hati Jaemin sedikit lega.
Jaemin menunjukkan senyum manisnya, berusaha untuk tidak membuat Jaehyun takut kepadanya.
"Kau... Pasti terkejut mendengarnya, kan?" tanyanya.
Jaehyun hanya mengangguk mendengar pertanyaan Jaemin.
Jaemin menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum ia menjelaskan secara rinci tentang perkataan si tabin tadi, dan Jaehyun siap siap memasang telinga untuk mendengar semuanya.
Sedangkan itu, di halaman persembunyian Jeno mengantarkan tabib untuk kembali ke asalnya tapi, sebelum itu sang tabib ingin terlebih dahulu mendengar penjelasan dari Jeno perihal tadi.
"Kau bilang dia tunangan kalian"
Jeno menundukkan kepalanya dan menggaruk tengkuknya, mencoba menghilangkan kegugupan yang melanda pada dirinya.
"Kami memang telah bertunangan, hanya saja-" Jeno menggantung ucapannya karena ia benar benar tak tahu harus bagaimana menjelaskannya. Si tabib yang sudah mulai kehilangan kesabaran lantaran Jeno tak kunjung bercerita merotasi kedua bola matanya.
"Ya sudah kalau kau tak mau menjelaskan nya, aku akan pergi tapi sebelum itu-" si tabib mulai memancarkan tatapan seriusnya.
"-jangan lupa untuk mengundangku di acara sakral kalian" sambungnya.
Mendengar itu, Jeno terkekeh dan menganggukkan kepalanya "tentu, kau sudah banyak membantu jadi aku pasti akan mengundang mu"
Lalu kedua berpisah dan Jeno kembali masuk kedalam. Saat Jeno masuk, ia sudah disuguhi dengan tatapan tak percaya dari Jaehyun. Tak hanya dirinya, Jaemin pun juga mendapatkan nya.
"J-jadi.. Kalian..." ucap Jaehyun sambil menunjuk ke arah Jeno dan Jaemin.
"Seperti yang ku ceritakan pada mu tadi, kau dan kami telah bertunangan"
Jaehyun benar benar tak habis pikir dengan semua cerita yang ia dengar. Memang sejak awal Jaehyun merasa aneh dengan dua ekor serigala yang berukuran begitu besar melebihi ukuran manusia, dan mereka bisa menyusutkan ukurannya menjadi ukuran serigala pada umumnya. Juga, kedua mata mereka yang begitu lain.
Tak mungkin adakan, serigala memiliki mata berwarna biru dan merah. Jaehyun sudah curiga akan hal itu tapi ia menepis nya. Jaehyun hanya berpikir kalau kedua serigalanya hanya jenis serigala langka tapi, ini benar benar diluar kepalanya.
"Ka-kalau begitu, apa kalian juga yang masuk kedalam mimpiku ku?" tanyanya lagi.
Jaemin menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Jaehyun.
Jeno yang baru saja datang, mencolek pundak Jaemin menatap adik kembarnya dengan tatapan tanya.
'Kau memberitahukan semuanya?' tanya Jeno melalui telepati nya.
Jaemin mengangguk.
'Termasuk Johnny?'
Jaemin menggeleng.
Mendapat jawaban dari sang adik, Jeno menghembuskan nafas leganya. Belum saatnya untuk Jaehyun mengetahui siapa Johnny yang sebenarnya.
Jeno berjalan mendekati Jaehyun yang masih mencerna setiap cerita yang Jaemin berikan. Pria bersurai putih itu, duduk disamping ranjang menatap Jaehyun dari bawah.
"Kau tak perlu memaksakan dirimu untuk langsung menerima semua ini, tapi dengan kau yang sudah mengetahui semuanya, kami harap kau dapat menerimanya dengan perlahan"
Jaehyun bergeming, ia masih harus mencerna kembali semua cerita yang telah ia ketahui hari ini. Sebuah cerita yang tak masuk akal. Sebuah cerita yang hanya didapatkan dalam dongeng fantasy saja.
Apakah ini semua nyata?
Apakah benar, Jaehyun telah bertunangan dengan dua manusia serigala?
Tidak hanya satu, melainkan dua sekaligus!
Jaehyun hanya bisa menatapi keduanya dengan kedua alisnya terangkat keatas.
Keesokan paginya. Setelah bermalam di tempat yang asing bagi dirinya, ini saatnya Jaehyun harus kembali ke rumahnya dengan di temani oleh dua manusia yang berjalan tak jauh di belakangnya.
Hari yang begitu cerah, cocok untuk menikmati suasana yang begitu menenangkan ini. Tapi tidak dengan Jaehyun yang masih bergelut dengan pemikirannya.
Selama berjalan menuju rumah tua Jaehyun, tak ada yang berani membuka suara mereka. Ketiganya terlalu fokus pada pikiran masing masing.
Jaehyun yang masih tidak percaya akan kisah yang ia dengar semalam, membuat tidurnya sedikit kurang nyenyak. Sedangkan kedua manusia yang berada di belakangnya, bingung harus bagaimana.
Kedua manusia serigala itu, saling berbincang melalui telepati mereka. Mendiskusikan tentang bagaimana caranya agar Jaehyun dapat mempercayai, dan membuatnya untuk berada di pihak mereka.
"Apa kau tidak punya ide untuk meyakinkan Jaehyun?" tanyanya Jeno kepada kembarannya, meski matanya terus menatap si cantik.
Begitupun dengan Jaemin. Ia juga sama sama menatap punggung Jaehyun "entahlah... Aku sudah tidak punya cara lain lagi"
Di saat mereka sedang berdiskusi, tanpa sadar Jaehyun menghentikan langkahnya membuat keduanya hampir menabrak punggung tunangan mereka. Jaehyun tiba tiba membalikkan tubuhnya, menatap tajam kedua pria yang kini berdiri tepat dihadapannya.
Jeno dan Jaemin sama sekali tak berani menatap ke arah Jaehyun untuk saat ini. Tunangannya sekarang ini terlihat begitu menakutkan, ditambah tatapan tajamnya.
"Jadi sekarang, aku benar benar telah bertunangan dengan kalian?" Tanyanya.
Kedua pria itu hanya menganggukkan kepalanya dengan kaku.
"Kalau begitu, apa aku akan menjadi seperti kalian?"
Jeno dan Jaemin, mereka menatap mata Jaehyun setelah mendapatkan pertanyaan semacam ini. Mereka bingung harus menjawab apa, karena mereka belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya. Bahkan di kelompok nya pun juga tidak pernah mengalaminya.
"Kami belum bisa memastikan itu" kata Jaemin.
"Benar yang dikatakannya. Belum pernah ada yang menikahi manusia sebelumnya" lanjut Jeno.
Mendengar itu, Jaehyun langsung melipat kedua tangannya didepan dadanya "kalau belum pernah terjadi, lalu kenapa kalian ingin menikahi ku?!"
"Karena kau baik" jawab Jeno dan Jaemin bersamaan.
Jawaban yang tak masuk akal. Begitulah isi pikiran Jaehyun "lalu, kalau aku berubah jadi jahat, apa kalian akan tetap menikahi ku?!"
"Tentu saja" lagi lagi mereka menjawabnya bersamaan.
Jaehyun hanya bisa menatap tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Hari ini, mungkin akan menjadi malam yang panjang untuk mereka bertiga. Terutama untuk si kembar Jeno dan Jaemin.
Kemungkinan besar saudara kembar itu, akan terus menghadapi kekesalan tunangannya untuk beberapa hari ke depan. Karena mereka terus memberi jawaban yang tak bisa diterima oleh Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Two Strange Adopted Wolves (HIATUS!!!)
WerewolfSeorang pemuda yang lebih memilih pindah ke pedesaan ketimbang menetap dikota, karena penyakit yang dideritanya.