15

805 95 26
                                    

"Jaehyun, maukah kau menikah denganku?"

Mendengar hal itu, kedua serigala Jaehyun, Jeno dan Jaemin langsung keluar dari kamar mereka dengan gonggongan yang begitu kerasnya, membuat Jaehyun sendiri terkejut dan langsung melepaskan tautan tangan mereka.

Jaehyun langsung mendekati kedua, berjongkok didepannya untuk mencoba untuk menenangkan mereka. Hari ini, Jeno dan Jaemin menjadi aneh semenjak Jaehyun mulai berkomunikasi kembali dengan Johnny. Jaehyun panik, karena mereka berdua tak kunjung menenangkan diri sehingga Johnny bangkit dari tempatnya, lalu berjalan mendekat dengan tatapan membunuhnya.

Jeno dan Jaemin berhenti menggonggong, berganti menjadi menggerang ke arah Johnny. Mata merah kelam dan biru itu mulai menyala begitu Johnny berdiri tepat dibelakang Jaehyun. Tentu saja hal itu semakin membuat Jaehyun bertanya tanya, bagaimana bisa mata mereka memancarkan sinar. Hendak Jaehyun mengulurkan tangan untuk mengusap kepala keduanya, Jeno dan Jaemin langsung menghindar lalu pergi menuju pintu dan keluar dari rumah.

Jaehyun sempat akan mengejar keduanya, akan tetapi Johnny terlebih dahulu menahan lengannya "Jaehyun! Biarkan saja mereka. Mungkin mereka hanya butuh udara segara"

Jaehyun menatap sendu kearah pintu yang baru saja tertutup itu, meremas dadanya dengan satu tangannya, merasakan sakit yang begitu luar biasa didalamnya setelah melihat Jeno dan Jaemin bertingkah seperti itu kepadanya.

"Jeno~ Jaemin~"









Terus berlari menelusuri hutan. Mengusir perasaan yang membuat mereka merasa muak. Keempat kaki mereka terus melaju kencang, juga sembari meraung, melolong dengan sangat kerasnya.

Mereka terus berlari tanpa tujuan hingga sampailah mereka ditepian tebing yang curam. Mereka semakin melolong keras agar perasaan yang berkecamuk dalam diri mereka hilang dan sirna.

Puas dengan melolong, mereka berubah wujud menjadi manusia. Merubah diri mereka menjadi sesosok pemuda yang gagah, dan tampan dengan surai mereka berwarna hitam dan putih. Tak lupa dengan setelan mereka yang serba hitam menambah kesan elegan pada diri mereka.

Salah satu diantara mereka, ambruk dengan lutut sebagai tumpuannya. Menatap ke arah depan dengan air mata yang berlinang, membasahi pipi mereka. Perasaan amarah dan sedih yang menjadi satu, berpusar di dada mereka.

Sakit.

Kesal.

Mereka telah kalah dari seorang pria bernama Johnny itu. Mereka berpikir, Jaehyun pasti telah menerima orang itu. Jika saja bukan karena Jaehyun yang berada di sana, mungkin mereka berdua akan mencabik cabik tubuh saingannya.

Terus saling menyalahkan diri sendiri, dan terus berpikir tentang Jaehyun yang pasti akan menerima ajakan dari seniornya. Lalu saat sedang meratapi nasib, tiba tiba saja telinga mereka mendengar seruan suara yang memanggil nama mereka.

Keduanya menoleh, mematung mendengar suara seseorang yang menyebut nama mereka. Suara dari seseorang yang memberi nama baru untuk mereka. Suara seseorang yang telah menolong dan menyelamatkan hidup mereka.

Suara itu terdengar semakin dekat dan semakin dekat. Ingin Jaemin merubah dirinya kembali menjadi serigala, tapi ditahan oleh kembarannya "biar! Kita jangan berubah. Biarkan saja dia menemui kita dengan wujud ini"

Jaemin menurut, ia mengurungkan niat untuk merubah dirinya hingga muncullah si cantik yang menyebut nama mereka kembali "Jeno? Jaemin?"

"Jaehyun"

Jaehyun berjalan mendekat dengan tangan yang terulur hingga menyentuh pipi salah satu diantara mereka "K-Kalian...Jeno dan...Jaemin..??"

Jaemin yang pipinya disentuh itu, menyamankan sentuhan itu. Meremat tangan yang menempel dipipinya, dan semakin ditempelkan dipipinya "benar, kami adalah Jeno dan Jaemin"

Jaehyun begitu terpaku melihat keduanya.

Jaehyun menarik kembali tangannya yang sukses membuat Jaemin terkejut melihatnya. Langkah mundur perlahan menjauh dari Jeno dan Jaemin, sembari menggelangkan kepala "t-tidak mugkin... K-kalian..."

"Jaehyun kami-"

"Tidak! Jangan berkata apapun!!" hendak Jeno mengatakan sesuatu, tapi Jaehyun memotongnya terlebih dahulu.

"Kalian bukan Jeno dan Jaemin, kalian monster!!"

Setelah itu, Jaehyun membalikkan tubuhnya dan lari menjauhi mereka berdua. Ingin Jeno dan Jaemin mengejarnya, tapi mereka terhalang oleh kehadiran Johnny dengan menunjukkan seringaian kemenangannya.

"Kalian tak akan pernah bisa mendapatkan Jaehyun"

"Bedebah sialan!! Menjauhlah dari Jaehyun kami!!!"

"Jaehyun kalian? Kalian yakin?? Ku rasa tidak. Buktinya dia tidak mengakui keberadaan kalian dengan wujud seperti ini. Bahkan dia menganggap diri kalian adalah monster"

"Kau yang monster sesungguhnya!!! Karena kau, keadaan desa kami hacur! Dan karena kau, kami harus kehilangan kekuatan dan nama kami!!!"

"Hahahaha" tawa Johnny terdengar begitu menggelegar.

"Itu karena kalian terlalu lemah! Dan orang lemah, tak pantas mendapatkan si cantik Jaehyun!"

"Sialan!!"

Saat Jeno dan Jaemin ingin menyerang Johnny, tiba tiba saja sekumpulan kawanan Johnny mengepung mereka. Dan Johnny membalikkan tubuhnya dan menoleh sebentar hanya untuk menunjukkan lagi senyuman kemenangan nya. Lalu Johnny pergi meninggalkan Jeno dan Jaemin yang sekarang ini sedang dihajar habis habisan oleh kawanannya yang jumlahnya tak sebanding dengan mereka berdua.

Ingin mengeluarkan kekuatan mereka, tapi kawanan Johnny sudah terlebih dahulu menyerang, membuat mereka tak siap untuk membalas pukulan pukulan dari kawanan musuhnya itu. Tawa menggelegar dari Johnny, kembali terdengar meremehkan Jeno dan Jaemin yang sedang dihajar oleh kawanannya.

"HAJAR MEREKA SEPUAS KALIAN!! KALAU BISA, BUNUH MEREKA DAN JATUHKAN MAYATNYA KE JURANG!!! DENGAN BEGITU, JAEHYUN AKAN MENJADI MILIKKU SEUTUHNYA!!!"

Jeno dan Jaemin dibuat tak berdaya, serangan demi serangan yang mereka terima sungguh bukan main main. Tubuh mereka terkulai lemas, lalu dua diantara kawanan Johnny menggeret kaki mereka dan melemparkan kedua tubuh itu ke jurang yang terlihat tak berdasar itu.

Sebuah kemenangan telak bagi Johnny.

Jeno dan Jaemin dapat merasakan tubuh mereka yang jatuh dari tebing yang tinggi, dan terhempas diatas bebatuan yang sangat runcing. Tubuh mereka tertusuk, menancap dada mereka. Darah segar muncrat dari kedua mulut mereka.

Darah segar juga mengalir dari tubuh mereka yang tertancap, menodai batu runcing itu. Mata mereka menatap keatas, dapat mereka lihat Jaehyun yang sedang dirangkul oleh Johnny yang tersenyum ke arah mereka.

Kedua tangan yang bergetar itu terulur ke atas, berharap dapat meraih Jaehyun dari posisi mereka.

"J-Jae.... Hyun...."

My Two Strange Adopted Wolves (HIATUS!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang