23

472 50 0
                                    

Di hamparan rumput yang gersang dibawah langit gelap yang tak terhiasi ribuan bintang bintang. Jaehyun mendapati dirinya berdiri ditengah tengah hamparan rumput yang kering itu. Pandangannya mengedar di segala penjuru. Jika ia berada disini, yang artinya Jeno dan Jaemin tidak jauh darinya.

Jaehyun mencari kedua sosok yang selama ini menemaninya dirasa kesepian dirinya, tapi yang di cari tak memunculkan bentuknya, bahkan siluetnya pun tak terlihat. Di sana, Jaehyun mulai ketakutan dan panik.

Jaehyun mulai membawa langkahnya diberbagai penjuru untuk menemukan kedua manusia serigalanya. Kedua kakinya terus menapaki tanah yang tak datar itu, rumput rumput yang kering juga potongan potongan ranting yang patah melukai kedua kaki Jaehyun yang tak mengenakan alas kaki sama sekali.

Tapi, Jaehyun tak memperdulikan nya. Yang ia pikirkan saat ini adalah menemukan Jeno dan Jaemin. Jaehyun juga menyerukan nama mereka, tapi tetap tak menunjukan sebuah hasil. Cukup lama Jaehyun memutari hamparan rumput itu, hingga ia menemukan satu sosok dari dalam hutang sana.

Sosok itu perlahan mulai mendekat ke arahnya. Senyum mengembang di wajah Jaehyun, dia berpikir bahwa itu adalah Jeno ataupun Jaemin. Tapi, kenapa hanya satu? Apa Jaemin berdiri dibelakang Jeno, atau sebaliknya?

Jaehyun tak mengenali sosok itu yang terus mendekat ke arahnya. Hingga saat berada dibawah sinar rembulan, sosok itu memunculkan wujudnya.

Seorang pria dengan berpawakan tinggi mengenakan pakaian serba hitam bagaikan orang yang datang untuk melayat. Pria tinggi itu memiliki mata delima, yang menatap tajam ke arah Jaehyun berada. Juga, taringnya yang keluar di sela sela bibirnya.

Jantung Jaehyun berdegup lebih cepat dari biasanya, perlahan ia melangkah mundur untuk menjauhkan dirinya dari sosok asing yang menunjukan seringai nya.

"Jaehyun, apa kau takut padaku?"

Suara itu. Suara yang berbicara pada Jaehyun, ia mengenalnya. Suara itu nampak tak asing di pendengarannya "k-kau..."

Jarak mereka sangat jauh, tapi suara itu seolah berada tepat disampingnya. "Jaehyun, kau jangan bersama mereka" suara itu terdengar lirih, seolah ia memberitahukan kepada Jaehyun bahwa dia tengah bersedih.

"Aku duluan yang jatuh cinta kepada mu. Jadi cintailah aku dan jangan mereka"

Nafas Jaehyun semakin terasa sesak, kedua kakinya tak dapat lagi menopang tubuhnya. Jaehyun terjatuh sambil memegangi dadanya dan merematnya, membuat pakaian putih yang ia kenakan kusut akibat perbuatannya.

Saat pandangan Jaehyun jatuh ke tanah, ia mendapati sepasang sepatu hitam mengkilap dihadapannya. Jaehyun mengangkat wajahnya untuk melihat pemilik sepatu itu. Betapa terkejutnya Jaehyun, pria itu berdiri di hadapannya dengan membawa dua serigala hitam dan putih di kedua tangannya yang terangkat ke atas.

Jaehyun mundur seketika, ia tak sempat bangkit. Menjauh dari sosok yang telah membunuh dua serigalanya. Kedua tubuh binatang itu dilempar hampir mengenai kaki kaki Jaehyun.

Pergerakan Jaehyun berhenti, dan kembali mendekat pada dua jasad serigalanya "Jeno... Jaemin..." Air matanya tak bisa lagi terbendung. Kedua tangannya menyentuh moncong serigalanya "ti-tidak mungkin..."

Sosok itu berdiri tepat dibelakang Jaehyun, menekuk satu kakinya dan bertumpu di sana. Ia mendekatkan bibirnya tepat ditelinga Jaehyun "lihat.." Tubuh Jaehyun kembali menegang begitu mendengar suaranya tepat di telinganya.

"Mereka sudah mati, mereka tak pantas untuk bersamamu"

Tubuh Jaehyun bergetar, dan lemas secara bersamaan "kenapa.. Kenapa kau melakukan ini kepada mereka? Apa salah mereka?" Jaehyun menolehkan wajahnya, menatap sosok itu dengan jarak yang begitu dekat. Jantung Jaehyun berhenti seketika itu juga.

"Karena mereka binatang yang menjijikan! Mereka tak pantas berada di dunia ini. Kemunculan mereka adalah dosa mereka sendiri"

"J-Johnny..."

Sosok yang bernama Johnny itu bangkit dari posisinya menarik tubuh Jaehyun agar masuk kedalam dekapannya. "Mari kita pergi dari sini" katanya.

Jaehyun menolak, ia memberontak. "Lepaskan aku! Aku mau bersama mereka!"

Johnny menarik pinggang Jaehyun, menempelkan tubuh si cantik dengan tubuhnya. Dan aksi itu membuat Jaehyun melebarkan kedua matanya. Satu tangannya yang menganggur mengangkat satu tangan Jaehyun ke atas, seringai nya menampilkan gigi taringnya yang tajam.

"Kau tak akan bersama mereka, kau milikku"

Jaehyun menggelengkan kepalanya bersamaan air matanya yang kembali mengalir dengan deras membasahi pipinya.

Johnny tak memperdulikan air mata Jaehyun itu, ia mengangkat tubuh si cantik layaknya pengantin dan membawanya pergi menjauh dari dua jasad binatang yang telah berubah menjadi abu dan hilang diterpa angin.

Jaehyun melihat itu, dan semakin tak berdaya melawan dirinya juga Johnny yang saat ini tengah menggendongnya. Melihat Jaehyun yang kini pasrah membuat Johnny bersorak menang dalam hatinya.

"Jeno... Jaemin..."

My Two Strange Adopted Wolves (HIATUS!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang