Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu,dan sekarang Vio dan Kendra sekaligus temen Kendra sudah ada di kantin.
Untuk masalah Vio teman-teman Kendra sudah mengetahuinya.
"Abang Vio mau bakso" pinta Vio ke Kendra dengan semangat.
"Tidak baby" tolak Kendra.
"Tapi Abang Vio pengen bakso,Vio udah lama ndak mam bakso Abang" ucap nya dengan sendu.
Kendra yang tidak tega akhirnya mengalah.
"Pesenin bakso" suruh Kendra ke Dava,Dava cuman manut aja.
Tak lama Dava kembali dengan mangkok bakso di tangan nya dan langsung di suguhkan ke depan Kendra.
"Nih"
"Hm,thanks"
Kendra langsung menggeser mangkok bakso ke depan Vio, Vio yang melihat itu menatap nya berbinar.
"Makasih Abang" ucap nya girang dan mengecup pipi Kendra.
Kendra hanya tersenyum melihat adik nya senang.
"Nggak bilang makasih juga ke gue?" Itu Dava yang ngomong.
"Makasih bang Dava" ucap Vio dengan senyum manis nya.
"Cok manis banget" itu Bian Velora,temen Kendra yang memiliki sifat random.
"Omongan Lo jaga" bales Kendra dengan menatap tajam Brian,yang di tatap hanya cengengesan,dia jadi ngeri liat tatapannya calon pac...ar.
Vio hanya diam menatap polos mereka,dia ingat dengan bakso nya langsung mengambil sambal.
Waktu ingin menuangkannya tangan Vio di cekal oleh tangan besar Kendra.
"Ingin apa hm?" Ucap Kendra dengan suara dingin.
"Ini Abang,Vio mau kasih sambel ke bakso nya"
"Tidak"
"Tapi Abang...."
"Makan bakso atau tidak sama sekali" ucap nya menatap tajam Vio.
Vio yang di tatap seperti itu langsung menunduk dan menaruh sambal tadi ke tempat semula.
Vio yang takut pun hanya menunduk dan memakan baksonya.
"Sssttt ssstt,adek Lo noh takut kek nya" ucap Bian dengan menyenggol lengan Kendra.
Kendra langsung melihat ke arah Vio dan benar Vio menunduk dengan memakan bakso nya.
Dengan secepat kilat Kendra segera mengangkat Vio ke pangkuannya,Vio sempat kaget tapi menunduk lagi waktu melihat Kendra yang memang ku nya.
"Sayang hei,kenapa hm?" Ucap Kendra lembut seraya mengelus pipi chubby sang adik.
Bian,Rayyan,Dava cuman ngeliatin interaksi kakak adek itu,tapi Bian ada rasa iri dikit karena dia ngga bisa mesra-mesraan sama Kendra karena cuman temen.
Vio hanya menggeleng dan memeluk erat leher Kendra,Kendra tau jika adik nya sedang ngambek+takut.
Kegiatan mereka tak luput dari penglihatan siswa/i di kantin,tapi Kendra hanya mengabaikan nya.
Selesai makan mereka langsung balik ke kelasnya,tapi pas di perjalanan Vio ngomong....
"Abang,Vio mau ke Daddy" ucap nya ngeliat mata Kendra.
"Sekarang baby?" Tanya Kendra memastikan,Vio hanya mengangguk.
Kendra pun hanya menuruti keinginan Vio,Vio juga sudah di izinkan ke guru.
Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu lama Kendra dan vio akhir nya sampai ke kantor Daddy.
Kendra segera berjalan dengan Vio di gendongan nya.
Semua karyawan di sana memandang Kendra kagum juga bingung karena Kendra menggendong Vio.
Tak lama mereka sampai di depan ruangan sang Daddy,Kendra langsung masuk saja.
Renald merasa ada yang membuka pintu nya,langsung saja menoleh dan dia melihat Kendra dan si bungsu.
"Ken,baby" panggil nya.
"Kenapa kesini"
"Baby ingin keseni dad" jawab Kendra.
"Baby,kenapa hm?" Tanya Renald lembut dan mengambil alih si bungsu untuk di gendong nya.
"Abang ken tadi ndak boleh in Vio mam bakso di kasih sambel Daddy" adu nya ke daddy nya,Kendra yang di bawa-bawa hanya memandang si kecil.
"Baby,baby kan memang tidak boleh memakan pedas-pedas" titah Renald dengan muka tanpa ekspresi.
Vio yang melihat tatapan Daddy nya dan mendengarkan nada bicara Renald langsung menangis.
"Hiks hiks Daddy sama Abang jahat hiks" ucap nya sesenggukan.
"Baby,hei kita nggak jahat sayang,kita hanya takut kamu sakit" itu Kendra,Renald mengangguk atas ucapan Kendra.
Vio tidak membalas dia memilih menyandar kan kepala nya di dada bidang sang Daddy.
Tak lama dengkuran halus terdengar dan ternyata Vio tertidur,Renald dan Kendra menghela nafas.
Vio di letakan Renald dalam kamar nya yang berada di ruangan nya,dengan di temani Kendra.
Renald melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda.
Sab,02-12-22.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIORA [End]
Teen Fiction"Om Vio mau pulang, Vio nggak punya uang buat bayar rumah sakit nya" "Kau tak usah pusing tentang membayar rumah sakit,sudah semuanya saya yang membayar" "Teriamakasih om" _______________________________________________ "Kau akan saya bawa ke rumah...