7

12.5K 724 5
                                    

Cuaca sekarang tidak mendukung,waktu Renald,Kendra dan Vio ingin pulang dari kantor langit menunjukan awan gelap dan berakhir hujan deras.

Saat ini Vio masih tertidur pulas,dia tidak terusik pun jika ada suara yang menganggu.

Untuk Renald dan anak-anak nya yang lain sedang berada di ruang keluarga,sedang membicarakan pekerjaan dan sekolah.

Tiba-tiba Renald dan yang lain nya mendengar suara tangis dari si bungsu.

"Hiks hiks Daddy huaaa" tangis Vio kencang.

Renald dan yang lain nya segera berlari menuju kamar si bungsu.

Mereka cepat-cepat masuk waktu sudah sampai di dalam mereka melihat si kecil tiduran di lantai dan menangis kejer.

Renald cepat-cepat mengangkat Vio ke gendongan nya dan mengelus punggung bergetar Vio.

Baby Vio jatuh dari kasur.

"Ssstt,why baby hm?" Itu Albian.

"Jatuh Abang hiks,kasul nya nakal hiks" Vio menangis kencang lagi,dia merasa badan nya sakit.

Dan mungkin nanti badan nya akan panas.

Vio jika menangis memang menjadi cadel jika berbicara dan itu menambah kadar kegemasan nya.

"Ssstt tidak apa baby oke" ucap Albian dengan mengelus kepala Vio sayang.

Lama menangis Vio merasa capek,dan sekarang mereka berada di meja makan untuk makan malam.

Dan benar dugaan tadi, ternyata Vio demam.

"Baby makan dulu" ucap Renald dengan mengubah posisi duduk Vio yang sebelumnya menghadap ke dada sang Daddy menjadi hadap depan.

Vio hanya mengangguk,jujur Vio memang lapar karna dari siang dia tidak makan nasi.

Makan pun hanya bakso waktu istirahat di sekolah tadi.

Selesai makan mereka kumpul di ruang keluarga lagi tetapi dengan rengek an si bungsu.

Vio sudah di periksa oleh dokter dan untung nya  dia tidak takut jika berhadapan dengan dokter.

Tapi sekarang Vio sangat rewel karna badannya sakit dan kepala nya pusing.

Vio terus menerus menangis tanpa henti.

"Hiks Daddy,pusing hiks"

"Ssstt sudah baby, sekarang tidur ya"

Untuk  Aarav,Alter,Albian dan Kendra mengurusi urusan nya masing-masing tapi sesekali melirik si bungsu.

Tak lama Vio tertidur dengan nyenyak,mereka semua menghela nafas lega saat tau si bungsu sudah tertidur pulas.

Pagi ini mansion Wilkinson di ramaikan oleh oceh an si bungsu, Vio sudah mendingan demam nya tidak begitu tinggi seperti semalam.

"Bang Ken,ayo main Abang"

"Main apa baby hm?" Tanya ken.

"Main pesawat" ucap Vio semangat.

"Ayo"

"Abang nggak di ajak baby?" tanya Alter mendekat ke arah Vio.

"Ayo Abang"

"Abang Ar sama Abang Albi ndak ikut juga?" Tanya Vio dengan mata penuh harap.

"Maaf baby,Abang Ar dan abang Albi  tidak bisa ikut,kita harus menyelesaikan pekerjaan" ucap Aarav dengan rasa bersalah.

"Yahh,ya udah deh ndak papa" ucap nya dengan lesu,dia tidak ingin egois.

Vio tidak ingin menganggu Abang nya bekerja.

Dan sekarang berakhir Vio bermain dengan Alter dan Kendra.

Lebih tepatnya Vio saja yang bermain Kendra dan Alter tidak,mereka asik mabar.

Sedangkan Renald ada meeting di kantor, sebenarnya Renald tidak ingin meninggalkan Vio,tetapi Vio bilang 'ndak papa Daddy,Vio di rumah sama Abang'.
Renald menghela nafas nya lega di saat mendengar ucapan Vio,dia takut jika si bungsu tidak ingin di tinggal.

Dan ternyata si bungsu mau di tinggal dan tidak rewel.

Sen,05-12-2022.

VIORA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang