Malam malam, seseorang berjalan memasuki gedung sekolah SMA Bulan. Mata nya menatap kearah laboratorium. Dengan segera, ia berjalan masuk kedalam laboratorium.
"Ck mana si ???"
"Sialan. Bisa bisa nya itu gelang lepas. Gua ga mau jadi tersangka"
Beberapa menit kemudian, orang tersebut mendesah kesal. Tangan nya bergerak menjambak rambutnya, frutasi.
Ia benar benar takut. Takut rahasia nya ketahuan, takut ia menjadi tersangka, bahkan di penjara. Ia tidak mau itu terjadi.
Menurut nya Sofya dan Vi pantas mendapatkan itu. Menurut nya, manusia seperti Sofya dan Vi tidak pantas hidup, lebih baik mati.
"Engga. Gua bukan tersangka apalagi pelaku. Lagian mereka pantas dapetin itu. Bukan gua yang psikopat, tapi mereka"
...
Seseorang menatap kearah pintu kamar Kasa. Sebelum memasuki kamar kakak nya, ia menghela napas nya. Berusaha menguatkan hati nya.
Ceklek
Kaki nya melangkah memasuki kamar bernuansa putih itu. Lagi dan lagi mata nya berkaca kaca saat mengingat sang kakak telah tiada.
Bruuuk
Ia tersentak kaget saat tak sengaja menyenggol sebuah polaroid. Karena penasaran, segera ia mengambil foto palaroid itu.
Mata nya membulat kaget saat melihat foto polaroid tersebut. Disana kakak nya, Sofya berfoto bersama dengan Kasa (?)
Sejak kapan mereka akrab ??? Kenapa ia tidak tahu. Padahal mereka satu sekolah.
Tangan nya bergerak mengambil handphone nya, jari jemari nya bergerak di atas layar handphone nya. Mengirimkan pesan kepada seseorang.
"Kasa ??? Kayak nya dia harus gua awasin. Mana tau gua dapet petunjuk"
"Kakak tenang aja, aku bakalan buat keadilan sama kakak"
...
"ZIEELA !!!"pekik Aziel kaget.
Bagaimana tidak kaget. Aziel melihat adik nya yang sudah tergeletak di lantai dengan hidung yang berdarah.
Oh ya ngomong ngomong, Ziela baru saja kenbali ke rumah. Sekitar tiga hari yang lalu.
"Astaghfirullah Ziela"kaget Mama saat melihat anak bungsu nya pingsan.
"Ma, kita bawa Ziela kerumah sakit sekarang"ucap Aziel dan disetujui oleh Mama nya.
...
Aziel --- pemuda itu menatap nanar kearah sang adik. Memang, mereka baru saja tiba di rumah sakit, dan saat diperiksa oleh dokter, adik nya dinyatakan koma.
Mata Aziel memanas, seperti ingin menangis tetapi ia berusaha untuk menahan nya. Mata nya menatap kearah Mama nya yang sudah menangis tersedu-sedu.
Aziel bergerak mendekati sang Mama, pemuda itu memeluk Mama nya. Berusaha menenangkan sang Mama nya.
"Ma, jangan nangis"ucap Aziel lirih.
"Adek kamu Ziel hiks Ziela ga pergi kan ??? Dia ga akan ninggalin kita kan ???"tanya sang Mama.
Aziel menganggukkan kepalanya, pertanda iya. "Ziela kuat Ma, Ziela kuat. Dia ga akan ninggalin kita"balas Aziel lirih.
...
Keesokan paginya, Kasa datang lebih cepat. Langkah nya berjalan memasuki Laboratorium.
Mata nya menatap datar kearah laboratorium sebelum akhirnya ia memasuki laboratorium tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark side (END)
Teen Fiction"Now or never" ... "Jadi ini beneran ???"tanya Sikka membuat Tea yang memang murid baru menatap bingung kearah mereka. "Hah ??? maksudnya apa ???"tanya Tea membuat Hazel menepuk jidatnya. Ia lupa bahwa Kia adalah murid baru disekolah nya. "Lu emang...