1. Bullying

989 42 2
                                    

"Haaaiii"sapa Hazel kepada teman baru nya.

Memang hari ini kelas XI IPS 1 kedatangan murid baru yang berasal dari Bali. Ia adalah Tea. Primily Tea adalah nama lengkap nya.

"Haiii"balas Tea tak kalah ramah.

"Kenalin nama gua Hazel. Hazel Amora Andromeda. Gua ketua osis di SMA Bulan, jadi jangan sungkan buat nanya tentang sekolah ini ya"

"Hahaha siap deh"

Braaak

Hazel dan Tea tersentak kaget saat seorang gadis berkulit putih menggebrak meja yang diduduki oleh Tea cukup keras. Mata nya menatap tajam kearah mereka berdua.

"Apaan nih ???"tanya gadis bernama Sikka dengan kesal.

"Kenalan ga ngajak ngajak"lanjut nya sembari terkekeh.

"Astaghfirullah gua kira lu mau ngelabrak gua"kaget Tea.

Gadis tersebut adalah Sikka Aurelia Aurora, atau kerap dipanggil Sikka. Admin lambe turah nya SMA Bulan.

For your information, banyak yang mengira kalau Sikka ini adalah queen labrak karena penampilan nya layak nya seorang gadis yang suka melabrak murid lain.

Rok diatas lutut, baju sedikit ketat, sepatu berwarna, suka menggonta ganti warna rambut. Itulah Sikka.

Hazel menatap datar kearah Sikka yang justru asik tersenyum sampai menampilkan gigi ginsul nya.

"Hehehe maap yaaa"ucap Sikka sembari menggaruk kepala belakang nya, yang tidak gatal.

"Kebiasaan lu mah"cibir Hazel.

"Eh jangan salahin gua juga dong, salah lu sendiri Zel. Kenalan sama mubar tapi gua ga diajak"

"Nyenyenye berisik lu ah"

Tea yang melihat interaksi antara Hazel dan Sikka lantas terkekeh. Lucu aja gitu menurutnya. Seperti melihat kakak adik yang tengah bertengkar.

"Eh kantin yuk, laper nih"ajak Sikka dan disetujui oleh Hazel.

"Lu juga ayo"ajak Hazel sembari menggandeng lengan Tea.

...

Drrrrt drrrt...

19.01: uang nya udah gua transfer. Thanks

Pemuda itu tersenyum sinis saat membaca pesan yang dikirimkan oleh Client nya melalui notifikasi.

Ia lantas menginjak putung rokok nya dan berjalan kearah pinggir pembatas rooftop. Memang, kini ia tengah berada di rooftop.

Tidak ada hal khusus untuk nya datang kemari, karena memang ia sudah sering datang ketempat ini. Ia menyukai tempat ini pun karena tempat ini jauh dari keramaian. Ia tidak menyukai keramaian. Terlalu bising menurut nya.

"Cara mendapatkan uang dengan mudah"lirih nya.

Drrrt drrrttt...

Lagi dan lagi handphone nya bergetar. Jika tadi ada pesan masuk, maka sekarang ada telfon masuk. Segera ia angkat.

"Hallo"

"Target, diarah jarum jam angka tiga. Berita harus menyebar pas jam dua belas malam dan lu yang nyebar berita itu"

Tuuut

Telfon ia matikan. Pemuda itu tersenyum sinis. Terlalu mudah untuk nya. Ia sudah biasa mendapatkan permintaan seperti ini.

Setelah itu, pemuda tersebut langsung turun dari rooftop dan berjalan menuju kantin untuk mengisi perut nya yang sudah berbunyi sedari tadi.

Dark side (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang