5. Terserah

1.1K 73 13
                                    

"Hiks dasar cowo muka monyet"

"Hiks jahat"

Vinder membiarkan Eyli menangis, dia tidak mebujuknya atau meperhatikannya.

Sebenarnya Eyli tidak cengeng, namun saat tamu bulanannya datang saat itu Eyli akan bersikap childish dan menyusahkan.

Seperti saat ini, Eyli menangis karena dibentak oleh cowok disebelahnya itu.

Eyli dibentak karena dia memegang 'emm' nya Vinder, yaa Eyli tidak sengaja. Dia tidak tau. Tapi, sudah Vinder katakan jangan pegang, dia malah meramasnya. Tentunya Vinder marah dan membentak Eyli dan terdengarlah suara menangis.

Vinder membentak Eyli juga untuk kebaikan bersama. Bagaimana jika Vinder tidak tahan dan langsung melahap Eyli.

"Pulang aja sana hiks"

"Bacot lo, waras lo tadi pegang anu gue?" Tanya Vinder tak santai.

"Tapi ngga sengajaaaa" bela nya.

"Ngga sengaja apaan, lo remes kayak gitu. Lo mau gue perkosa?"

"Bodoamat lo mens, gue sikat sampe mampus kalo gue ngga bisa nahan nafsu" sambung Vinder.

"Gue udah minta maaf tapi dibentak hiks"

"Makannya tangannya jangan nakal kalo ngga mau dibentak"

Eyli tidak membalas lagi. Mereka diam.

Vinder tidur dengan posisi mebelakangi Eyli, dan Eyli tidur dengan posisi membelakangi Vinder.

Eyli mengelus perutnya yang sakit.

"Sakit perut" cicitnya.

Vinder yang mendengar itu menjadi iba.

Vinder kembali menghadap Eyli, dia memeluk Eyli dari belakang.

Saat ini Eyli sedang datang bulan, seharusnya dia tadi mengembalikan mood gadis itu bukan semakin menghancurkannya.

"Gausah peluk-peluk"

Tapi Vinder semakin mengeratkan pelukannya dan membalikan tubuh Eyli menghadap ke arahnya.

"Sakit banget, hm?"

Eyli menggeleng. Dia membalas pelukan Vinder, dia merasa nyaman.

Vinder mengelus rambut Eyli dan menepuk pantat Eyli. Kemudian kantuk mulai menyerang Eyli.

"Bobok yaa, nanti gue bangunin. Bentar malem ada acara" ujar Vinder lalu mencium kening Eyli.

Eyli mengangguk lalu dia mulai tertidur dan masuk ke dalam mimpi. Sementara Vinder, dia melihat Eyli yang sudah tertidur pulas, dia pun ikut tertidur. Mereka tidir dengan posisi saling berpelukan.

•••

"Ya ampun dua anak ini"

Suara itu dari Wulan, mami Eyli. Saat memasuki kamar Eyli, Wulan langsung mengelus dada melihat kelakuan Eyli dan Vinder. Sudah tidur bersama, berpelukan, dikamar pula.

"Bangun bangun!" teriak Wulan namun Kedua orang berbeda kelamin itu masih asik dengan tidurnya. Tidak terganggu sekalipun.

"HEH BANGUNNNN!!!" teriak Wulan lebih kuat dan itu berhasil membuat dua orang itu terusik dari tudur mereka.

"engghh, mami jangan teriak teriak ihh" gerutu Eyli.

"KALIAN BANGUN NGGA?!"

Akhirnya Eyli dan Vinder bangun, dan duduk sambil mendengarkan omelan dari sang mami tercinta.

VINDEYLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang