7. "Pengen bikin sekarang deh"

1K 56 1
                                    

"Eyli papi masuk ya, papi sama mami mau bicara sama kamu," teriak orang luar diluar sana. Itu Cristo. Papi Eyli.

Eyli dan Vinder saling menatap. Mata mereka melebar. Mereka harus bagaimana? Jika papi nya tahu kalau Vinder sedang berada dikamarnya mungkin mereka akan dibatasi jarak.

Eyli dan Vinder tidak mau.

"Vin! Vin, gimana nih?!" bisik Eyli takut.

"Anjir, Eyli tangan gue gemeteran cok"

"Lo jangan diem doang ish! Cari cara biar ngga ketauhan!"

Mata Eyli berkeliling, nampak mencari-cari tempat untuk yang pas untuk menyembunyikan Vinder.
Matanya terhenti saat melihat pintu kamar mandi. Mungkin itu tempat yang cocok untuk Vibder bersembunyi.

"Lo cepetan ke kamar mandi sembunyi disana!" suruh Eyli.

Vinder dengan cepat melompat dari kasur dan menuju ke kamar mandi tersebut.

"Eyli, kok lama?" tanya Cristo dari luar sana.

"Iya, bentar pi lagi beresin kamar," teriak Eyli sambil berjalan kearah pintu.

Dia membuka pintunya dan menatap tanya kepada kedua orang tua didepan nya ini.

Eyli mempersilahkan mereka masuk. Lalu duduk di sofa kamar Eyli.

"Kenapa pi?" tanya nya mengawali percakapan.

"Papi mau keluar negeri Ey," jawab Cristo.

Eyli menunduk sedih. Dia akan berpisah dengan papi nya lagi.

Cristo mengelus kepala Eyli. "Jangan sedih sayang, papi sebentar doang disana."

"Berapa lama pi?"

"Cuma dua minggu kok ngga lama"

"Sama mami juga?" tanya nya sambil menatap Wulan. Mami nya.

Wulan menggeleng. "Ngga kok cuma papi doang. Karena ngga lama jadi mami ngga ikut."

Eyli mengangguk paham. "Papi pergi terus ish, Eyli kan sedih." lirih nya.

"Udah ngga usah sedih, papi kan kerja juga buat kalian."

"Sini peluk dulu," ucapnya sambil mengangkat kedua tangan mengajak istri dan anak perempuan nya untuk berpelukan.

Cristo melepaskan pelukan mereka. "Papi kebelet, mau ketoilet dulu bentar."

Eyli memucat. Vinder sedang bersembunyi disana apakah akan ketauhan?. Eyli tidak mau. Sungguh.

"Papi jangan kesana!" pekiknya.

Cristo memberhentikan langkahnya lalu membalikkan badan nya. "Kenapa?"

"Ngga apa-apa sih." Eyli menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Cristo lalu kembali berjalan kearah pintu.

Eyli beranjak dari duduknya untuk menghalangi papi nya pergi ke toilet.

"Apa sih Ey, yaampun papi udah kebelet ini."

"Ngga ada air pi, papi ketoilet dibawah aja yah."

"Ada-ada aja kamu, masa dirumah kita kekurangan air sih."

Wulan yang melihat itu hanya bingung. Pasti ada yang disembunyikan oleh anak perempuannya itu.

Eyli menatap Wulan yang terlihat bingung. Dia mengode Wulan jika didalam kamar mandi ada Vinder yang bersembunyi.
Wulan mengangguk mengerti. Dia berjalan kearah anak dan suami nya.

"Udahlah sayang, dibawah aja."

Cristo menatap mereka dengan tatapan curiga. Semakin mereka melarang Cristo dengan alasan yang tidak masuk akal, semakin penasaran Cristo apa yang terjadi didalam kamar mandi tersebut.

VINDEYLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang