COME LATE

639 38 1
                                    


Attention🚨

cerita ini murni ide dari author
author hanya meminjam nama karakter selebihnya mereka milik tuhan.
bxb
rate disesuaikan alur cerita
-18 silahkan keluar
author tidak menerima kritikan dalam bentuk apapun mengenai anak dibawah umur yang membaca fiksi ini.
trims

trims and enjoyed
.
.
.
.
.

"harusnya kusuruh si babi tinggi itu saja"

Seorang laki laki pendek dengan kemeja navy yang digulung keatas nampak sibuk membawa tumpukan kardus menuju lantai atas sebuah apartemen.
wajah putih yang kini berubah samar kemerahan menandakan bahwa si pria mungkin lelah karena membawa beban ditanganya atau menahan emosi yang sedari tadi ia tahan kehadiranya.

anak tangga demi anak tangga dia lewati, mulutnya sedari tadi masih asik menggerutu tentang kesialanya memilih apartemen tua yang liftnya sering kali rusak. dan mengapa harus rusak di hari pertama dia pindah.
masih ada 2 lantai tersisa dan entah berapa anak tangga lagi yang harus dia lewati.
kakinya sudah lelah dan perutnya keroncongan.
box yang sedari tadi dia angkat diletakan sejenak di anak tangga yang lain.
tanganya merogoh saku dan mengeluarkan handphone berwarna kuning.
ternyata ada sekitar 69 missed call yang terlewat.
sang empu tidak merasakan ketika ada telfon mampir ke ponselnya, salahkan fikiranya yang fokus bagaimana cara memindahkan box sialan itu agar sampai ke unitnya dengan cepat.
sambil menghela nafas dia mengangkat telfon yang baru saja masuk.

"halo?"

ucap pria itu pelan.

"sialan! kau dimana?"

tanpa basa basi seseorang disana langsung membentak.
sipria agak tersentak kaget mungkin lebih ke syok karena yang dia tau seseorang disebrang telfon sana adalah manusia paling lemah lembut yang dia ketahui dimuka bumi ini.
senyum miring terhias di bibir simungil agak miris mengingat akhirnya mereka hanya akan menjadi 2 orang asing tidak lama lagi.

"apa maksudmu?,tentu saja aku berada di suatu tempat yang jauh dari jangkauan matamu"

"bukankah itu yang kau minta seo johnny?"

taeil pria itu dapat mendengar geraman di seberang sana. nampaknya johnny masih belum terima kepergianya yang tiba tiba.

"apa sebegitu inginnya kau pergi dariku seo taeil?"

"bahkan kau tidak mau mendengar penjelasanku,sudah kubilang ten han-"

"cukup john"

potong taeil.

ia mengusak wajahnya kasar
dia tau jika saja dia mendengar penjelasan lebih dari sang mantan suaminya maka dia akan jatuh lagi.
bukan sekali atau dua kali johnny memberi penjelasan yang taeil yakin itu hanya karangan sang mantan saja.
karna pada nyatanya taeil punya segudang bukti yang mampu membuktikan bahwa seo johnny
tak ayal hanyalah seorang laki laki tidak setia.
lelah hatinya memaafkan hingga pada akhirnya emosi yang ditahanya setengah tahun ini berakhir di persidangan dan membawanya kepada status single titik tidak ada koma.

"dan berhenti memanggilku seo taeil, aku tidak memakai marga itu. namaku moon taeil sekarang dan selamanya"

terdengar tawa meremehkan diseberang sana. dan beberapa perkataan johnny selanjutnya benar benar membuat taeil ingin sekali menampar nya.
dengan sepihak taeil memutuskan panggilan itu.
terakhir yang dia dengar johnny meraung karena taeil tidak mengindahkan ucapanya.
ingatkan taeil nanti untuk mengganti no handphonenya.

Hari semakin sore, dan untungnya semua jenis barang yang harus diangkatnya sudah habis.
terimakasih pada anak penghuni unit di sampingnya.
yang dia ingat namanya jeno dan baru berusia 15 tahun.
taeil sempat ragu kalau jeno adalah remaja yang masih sma.
tubuhnya kekar tapi sesuai porsi.
taeil jadi iri karena mau olahraga bagaimanapun tubuhnya tetap saja kurus dan biasa saja.

Most beautiful moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang