FAMILY

185 24 4
                                    

Attention🚨

cerita ini murni ide dari author
author hanya meminjam nama karakter selebihnya mereka milik tuhan.
bxb
mpreg
rate disesuaikan alur cerita
-18 silahkan keluar
author tidak menerima kritikan dalam bentuk apapun mengenai anak dibawah umur yang membaca fiksi ini.
trims

trims and enjoyed

Taeil memang tidak tahu pasti tentang daerah di korea selatan. namun saat melihat plang di jalan yang bertuliskan daegu ternyata mereka yang menyekapnya dan membawanya jauh dari busan.

"ahjushi aku lapar"

taeil melirik mark yang kini tengah memilin milin kaus bagian depanya.
dari tadi anak itu hanya diam tanpa bicara sedangkan adik adiknya dibelakang tertidur lelap.
ekspresi anak itu kurang jelas terlihat mungkin karena lampu didalam mobil yang redup atau karena malam yang begitu gelap.
karena daerah yang terpencil jadi jarang sekali lampu jalanan.

"coba cari didalam tas berwarna hijau itu, ada roti dan air mark makan itu dulu saja ya nanti sudah sampai ahjushi buatkan makanan lain"

anak itu mengangguk dan mulai mengambil makanan didalam tas didekat kaki renjun.
mark melihat kedua adiknya terlelap hanya tersenyum dan membetulkan kembali letak selimut mereka.

"apa ketemu mark?"

"nne ahjushi"

mark kembali melangkah dan duduk dikursi depan tak lupa membetulkan kembali seatbealtnya.

"ahjushi apakah nanti kita bisa kembali dan membawa mama?"

"tentu saja, ahjushi sudah berjanji pada mamamu"

"syukurlah, mark tidak bisa melakukan apapun tanpa mama apalagi renjun dia pasti menangis jika terlalu lama jauh dari mama"

taeil tersenyum dan mengusak surai coklat mark.
mereka melanjutkan perjalanan dengan tenang.

"ahjushi ingin bertanya sesuatu, apakah lucas benar benar papanya mark?"

"aniyo, mark bahkan tidak mengenalnya sama sekali"

"orang itu selalu datang setiap awal dan akhir bulan dan yang dia lakukan hanya menyiksa mama"

"tapi kenapa kalian memanggilnya papa?"

"entahlah mama selalu menyuruh mark dan adik adik memanggilnya papa agar tidak dihukum"

"sebenarnya mama juga bukan orang tua kandung mark dan jaeminie"

taeil terkejut mendengar kebenaran tersebut.
pantas saja tidak ada kemiripan satupun antara xiaojun dan mereka.

"bagaimana dengan renjun?"

"renjunie anak mama, karena mama yang mengandung renjunie"

"tapi mark selalu sayang mama, mark tidak perduli jika dejun mama bukan orang tua kandung mark karena dejun mama yang selalu menyayangi kami tanpa pamrih"

"nne ahjushi mengerti"

keduanya kembali terdiam setelah percakapan singkat tadi.
mark juga akhirnya tertidur.
saat taeil sedang berkutat dengan pemikiranya sendiri sorotan cahaya dari belakang mengalihkan fikiranya.
jalan begitu sepi dan seperti yang taeil lihat lampu jalanan benar benar tidak memadai.
taeil tidak tahu apakah mereka sudah jauh dari tempat tadi atau belum.
sehingga mungkin saja mobil yang dibelakang adalah anak buah ten yang sedang mengejar mereka.

seketika taeil menginjak pedal gas dengan keras.
kecepatan mobil sudah diatas rata rata dan itu membuat anak anak terbangun.

"mark tolong ketatkan sabuk adik adikmu sepertinya orang orang tadi mengejar kita"

Most beautiful moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang