HE COME, LET BEGIN

189 26 0
                                    

Attention🚨

cerita ini murni ide dari author
author hanya meminjam nama karakter selebihnya mereka milik tuhan.
bxb
mpreg
rate disesuaikan alur cerita
-18 silahkan keluar
author tidak menerima bentuk kritikan dalam bentuk apapun mengenai anak dibawah umur yang membaca fiksi ini.
trims

untuk pengembangan cerita boleh bertanya pada author melalui dm
instagram @its.niqi jan lupa di follow😊

trims and enjoyed

Siang ini seseorang tampak sibuk dengan sekop kecil ditanganya.
beberapa peralatan berkebun versi indoor terlihat berserakan di lantai balkon apartemen.
dirinya tidak sadar dengan kedatangan sosok lain yang sudah berdiri di ambang pintu.
taeil yang kini mulai menyandarkan tubuhnya mulai terkikik kecil melihat anak tetangganya begitu fokus dengan dunianya sendiri.

pasca kejadian seminggu yang lalu saat taeil pingsan didekat sungai han
jeno mulai intens bermain diapartemenya.
anak bongsor satu itu bahkan sampai memohon pada kedua orang tuanya untuk bisa sering menginap dikediaman taeil.
memang saat itu ternyata yang menolong taeil adalah ayah jeno.
kebetulan keduanya memang sehabis berbelanja ditempat yang sama dengan taeil.

dan kebetulan pergi ke taman dekat sungai han.
jeno bercerita bahwa dirinya sangat panik ketika tau bahwa laki laki yang pingsan dipangkuan ayahnya adalah taeil.

"jeno-ah sudah jangan mengurus itu terus hyung membuatkanmu pasta untuk makan siang"

fokus anak itu seketika buyar mendengar kata pasta dari mulut taeil.
memang pasta adalah makanan kesukaan jeno apalagi buatan hyung favoritnya itu.

saat menengok kebelakang taeil mulai dapat melihat jelas kalau wajah bocah bongsornya penuh dengan coretan cat berwarna kuning.

"yak ! kau apakan wajahmu bocah kenapa penuh cat seperti itu"

taeil mendengus karena jeno hanya tersenyum dan mulai menunjuk kaleng cat yang tinggal setengah juga pot yang ia gambar tengahnya.
bunga matahari? ah imut sekali.
begitu fikir taeil.

"aku sudah mengurus semua bunga dan tanahnya hyung tapi kufikir pot nya terlalu polos jadi ku lukis dan kufikir itu lumayan bagus"

jeno dengan wajah bangganya mengangkat salah satu pot yang berhasil dia lukis.

"aigo kerja bagus jeno-ah yasudah kau teruskan nanti sekarang kita makan dulu"

anak itu menurut dan mulai mengintili taeil kedapur.
setelah keduanya selesai jeno izin pergi ke apartemenya terlebih dahulu.
ayahnya menelfon katanya pamanya akan datang berkunjung.
jadi disinilah taeil sekarang melihat beberapa kekacauan yang jeno buat dibalkonya.
matanya melirik satu persatu pot  yang jeno lukis.
beberapa diantaranya ada lukisan bunga matahari, bulan, bintang entahlah apa bocah itu terobsesi dengan  benda langit taeil tak tahu.
memikirkan itu membuat taeil berfikir untuk menamai anaknya dari salah satu benda langit tersebut.

bagaimana dengan byul artinya bintang.
moon byul tidak terlalu buruk tapi taeil jadi teringat dengan nama penyanyi favoritenya.
taeil ingin sesuatu yang besar dan cerah untuk nama anaknya kelak.
berharap hidup anaknya akan senantiasa cerah sepanjang masa.
bagaimana dengan

"moon haechan"

senyum taeil mulai berkembang ketika merasa cocok dengan nama yang terlintas di fikiranya.
moon haechan anaknya akan selalu menjadi cahaya untuk moon taeil selamanya.

sore itu jeno tak kembali ke apartemen taeil.
jadi taeil fikir untuk merapihkan  peralatan tempur yang sempat jeno gunakan.
semua pot sudah berjajar rapih pada tempatnya.
kaktus kaktus yang jeno berikan pada taeil benar benar lucu.
mungkin karena ukuranya yang kecil.
awalnya tak pernah terfikirkan oleh taeil untuk merawat tanaman di apartemenya.
hanya saja wajah memelas jeno membuatnya kasihan.

"ibu bilang akan membuangnya hyung karna itu terlalu banyak di rumahku tapi aku kasihan pada mereka"

"hyung jebal, tolong aku"

begitulah ulah bocah bongsor kesayanganya.
taeil pun tidak keberatan, kaktus termasuk tanaman yang mudah dirawat dan pencahayaan dibalkonya cukup bagus.
jika beruntung taeil juga dapat melihat bunganya mekar.

tiba tiba suara dering telfon terdengar diseberang ruangan.
taeil bergegas mengambilnya.
nomor tak dikenal terpampang dilayar handphone nya.
sambil menerka nerka siapakah gerangan taeil memutuskan untuk tidak mengangkatnya.

Tepat pukul 7 malam taeil dikejutkan oleh bunyi bel di apartemenya.
biasanya jika itu jisung dan chenle mereka berdua akan langsung masuk begitupula dengan jeno.
taeil pun tidak merasa memesan makanan apapun.
ketika mencapai pintu taeil sempat mengintip kecelah bulat diantara pintunya.
dan ada sesosok pria membelakanginya.
taeil sedikit takut sebenarnya intercome rumahnya rusak dan akan diperbaiki besok.
jadi taeil tidak dapat memastikan siapa orang tersebut.
hingga saat dirinya membuka celah pintu sedikit fikiran negatif dikepalanya mendadak sirna

"anyeonghaseyo maaf mengganggu nama saya kim doyoung saya penghuni baru disini saya hanya ingin sekedar bertukar salam"

taeil melirik bingkisan yang diulurkan laki laki itu.
senyumnya seketika mengembang agak malu dengan fikiran nya sendiri sedetik yang lalu.

"aah ne ,nama saya moon taeil saya juga penghuni baru, belum lama disini jadi mohon bantuanya"

taeil pun menjabat tangan tersebut.
keduanya berbincang sebentar sebelum si lelaki bernama kim doyoung itu pamit pergi untuk menyapa tetangganya yang lain.
taeil agak familiar dengan nama dan wajah pria tersebut tetapi tidak terlalu memikirkanya.
bau makanan dari lelaki tersebut nyatanya lebih menarik perhatian baby haechan diperutnya.
senang sekali karena bingkisan itu berisi makanan kesukaanya.

note: trims sudah membaca dan jangan lupa votes ^^

Most beautiful moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang