TRUTH

131 20 9
                                    

Attention🚨

cerita ini murni ide dari author
author hanya meminjam nama karakter selebihnya mereka milik tuhan.
bxb
rate disesuaikan alur cerita
-18 silahkan keluar
author tidak menerima kritikan dalam bentuk apapun mengenai anak dibawah umur yang membaca fiksi ini.
trims

trims and enjoyed

Taeil menghitung dan seminggu sudah dirinya menempati kamar ini.
xiojun satu satunya orang dewasa dirumah ini hanya datang ketika waktu makan atau terkadang dia bertanya tentang hal yang mungkin taeil butuhkan.

taeil tak pernah meminta apapun yang dia inginkan hanyalah keluar dan kembali ketempat dimana ia seharusnya berada.

ketiga anak yang sempat masuk dan berinteraksi dengan taeil sudah tidak pernah terlihat lagi.
mungkin xiaojun melarang mereka.

"taeil-ssi waktunya makan"

selalu begitu, xiaojun hanya mengizinkanya menginjak ruang makan dan kamar tidur.
kali ini sebelum mencapai ruang makan taeil melihat ketiga anak itu tampak mengintip dari pintu ruangan yang lain.

"chogi, apa anak anak itu tidak makan?"

"mereka sudah makan"

"begitukah?"

xiaojun tidak menjawab lagi dan itu membuat taeil bungkam kembali.
sebenarnya taeil merasa xiaojun bukanlah orang yang jahat, namun seperti ada hal lain yang mencegahnya untuk berbicara.
karena selama ini xiaojun begitu irit saat menjawab setiap pertanyaan yang taeil lontarkan.
bahkan terkadang xiaojun tidak menjawabnya seperti sekarang.

makanan habis dan taeil kembali dikawal xiaojun masuk kedalam kamarnya.
tidak banyak yang taeil lakukan di ruangan ini selain merenungkan bagaimana nasibnya untuk kedepan.
tapi taeil yakin orang orang pasti akan menemukanya cepat atau lambat.
sejauh ini taeil tidak mendapatkan kekerasan secara fisik kecuali oleh salah satu pria yang menyekapnya diruang gelap beberapa waktu lalu.
selain itu ada satu hal lain yang taeil khawatirkan yaitu tentang waktu bersalin yang semakin dekat.
perkiraanya memang masih 2 minggu lagi namun dengan kondisi yang seperti ini taeil tidak tahu apakah anak serta dirinya akan selamat.
taeil bahkan belum tau apa motif dari penculikanya.

suara pintu dibuka mengalihkan atensi taeil yang termenung diatas tempat tidur.

"ahjushi tolong"

taeil kaget melihat jaemin salah satu dari ketiga anak yang pernah berinteraksi denganya masuk dengan baju yang basah kuyup juga lebam ungu dipipi kiri.
taeil bangkit dan buru buru menghampiri jaemin yang sudah setengah sadarkan diri.
anak itu sudah hampir jatuh menyentuh lantai namun taeil lebih dulu menangkap tubuh kurusnya.

"jaemin-ah bangun nak apa yang terjadi, mana mama dan adik adikmu?"

dari yang selalu taeil dengar, jaemin dan dua anak lainya selalu memanggil xiaojun dengan sebutan mama.

"ahjushi mama disiksa, dan kami mau menolong mama tapi papa memukul kami ahjushi jebal tolong mama"

sungguh taeil bingung apa yang terjadi, jaemin anak itu pingsan setelah berbicara sedikit.
taeil mengangkat jaemin keatas ranjang lalu membuka pakaian yang basah.
taeil menyelimuti jaemin supaya anak itu tidak kedinginan kemudian pergi keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi.

diluar kamar taeil mendengar jeritan anak kecil dari arah halaman belakang.
sedikit berlari taeil menuju kesana.
taeil berhenti tepat didepan pintu kaca yang ditutupi gorden.
ia mengintip keluar dan benar saja ada banyak orang disana dan mereka memakai pakaian yang sama seperti orang orang yang menyekap taeil.

Most beautiful moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang