Paginya Kise terbangun dan ia melihat Kuroko sudah tidak ada di ranjang. Nafasnya juga sudah membaik karena semalam Kuroko menyalakan penghangat ruangan.
Ia berjalan menuju dapur dan melihat Kuroko sedang berkutat di sana. Sepertinya pemuda itu memasak kare untuk sarapan mereka.
"Waaa Kurokocchi pandai juga ya ssu!" Seru Kise.
Kuroko terkejut melihat Kise keluar dengan kaos tipis padahal semalam jelas-jelas asmanya kambuh.
"Kise kun! Ambil jaketmu dan pakai!" Bentak Kuroko dengan nada sedikit menggemaskan bagi Kise.
"Iya iya hahaha" Kise kembali ke kamar untuk mengambil jaketnya lalu ia balik lagi ke dapur.
"Maaf aku memakai dapurmu tanpa izin, Kise kun"
Kise hanya bergumam lalu melirik hp nya. Terpampang dilayar pesan dari sang ibu yang mengatakan mereka tidak akan pulang sampai 3 bulan ke depan. Ia menjauhkan hp nya lalu menghela nafas panjang.
"Ada apa?" Tanya Kuroko.
"Ano saa... Papa dan mama tidak ada di rumah sampai 3 bulan ke depan ssu. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan ssu" Jelas Kise.
"Bagaimana kalau kita bermain dengan yang lain?" Usul Kuroko.
"Tapi sudah mulai musim dingin ya" Gumam Kuroko saat menydarai sesuatu.
"Tidak apa ssu! Aku mau main basket dengan yang lain ssu!!"
"Tapi-"
"Kurokocchi... Kumohon ssu. Aku juga ingin berbicara dengan Aominecchi ssu" Pinta Kise.
Kuroko pun mengirim pesan pada Akashi untuk mengajaknya bermain basket bersama yang lain. Tentu dengan mudah disetujui oleh kekasihnya itu. Apa sih yang nggak buat Tetsuya?
✨✨AoKise✨✨
Siangnya mereka janjian di lapangan dekat sekolah. Ketika Kise dan Kuroko sampai, ternyata yang lain sudah tiba terlebih dahulu.
"Minasan, konnichiwa" Sapa Kuroko.
"Lama sekali. Kami sudah lumutan di sini" Gerutu Aomine kesal.
"Maaf ssu tadi aku sakit perut terus pas di jalan ketemu sama Kurokocchi terus-"
"Udah udah jangan diteruskan nodayo" Potong Midorima. Mereka memulai pertandingannya. 3 vs 3 dan tentu saja Aomine dan Kise satu tim.
"Kau jangan menghalangiku, Kise" Kata Aomine.
"Harusnya aku yang berkata seperti itu ssu, Aominecchi" Balas Kise tak mau kalah.
Dan perlu kalian ketahui. Mereka terlambat bukan karena seperti apa yang Kise jelaskan. Tapi saat itu Kise tiba-tiba mimisan dan baru berhenti 10 menit kemudian, padahal mereka sudah bersiap dan tinggal berangkat.
Karena Kise kehilangan darah yang lumayan banyak, tubuhnya jadi lemas namun ia tak mau yang lain tau. Maka dari itu ia sedikit memaksakan diri untuk bermain.
"Kise!!" Teriakan Aomine menyadarkan Kise, bola segera di tangkapnya dan ia melompat, memberikan dunk yang kini tengah dijaga oleh Murasakibara.
"Tak akan kubiarkan, Kise chin!"
Murasakibara melompat dan tak sengaja tubuh mereka bertubrukan. Kalian tau kan betapa besar tubuh bayi ungu kita?
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Time (AoKise)
FanfictionKise Ryouta masih terus berusaha mendapatkan cinta dari Aomine. Hal itu diketahui oleh teman-temannya yang lain, kecuali Aomine tentunya. "Ne, Aominecchi. Mau coba pacaran ssu?" "HAH?! Kau gila?!" "Kumohon ssu. Seminggu saja tidak apa-apa ssu!!"